System Pembangkit Tenaga Listrik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ERGONOMIKA TEMPAT DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA
Advertisements

PLTS OM SWASTIASTU.
TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
Minggu ke 13 II.1. II.2. II.3. Energi matahari Sistim pendingin (penyegaran udara) Cara penyaluran energi matahari menjadi pendingin I.1.LATAR BELAKANG.
NAMA GURU : NOPA SAFITRI MATERI PELAJARAN NAMA GURU : NOPA SAFITRI MATERI PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS VI.
PLT Surya / Photovoltaic
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
3. Radiasi Radiasi tidak memerlukan kontak fisik
Karakteristik Umum Matahari
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
Energi dan Listrik Pertanian
Tugas Prakarya Dan Kewirausahaan
l STARTS IN SECOND... SECONDS... LOADIN G PRESS ENTER.
Tugas prakarya nama :fitratullah kelas :xi tkj
Hemat Energi Oleh : Neti Erwani.
PENGKAJIAN SUMBER LISTRIK ALTERNATIF
Bab 7 ILMU ALAMIAH DAN TEKNOLOGI MASA DEPAN SEHUBUNGAN DENGAN KELANGSUNGAN HIDUP MANUSIA 'Bahan Kuliah IAD', 2011.
Ukuran kecepatan rata-rata molekul
Parameter Antena Pertemuan V.
ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI
SISTEM TENAGA LISTRIK Pertemuan 3
MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN GLOBAL
Manfaat dan Peran Matahari
Bab III ENERGI LISTRIK.
Struktur matahari Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu. Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona.
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
ATMOSPHERE (Atmosfir)
Teknik Pembangkit Listrik
SumBer energi kelas 3 semester 2
POLUSI UDARA.
ENERGI LISTRIK DAN DAYA LISTRIK
Seminar Hasil-Hasil Penelitian IPB 2010
METODE PENELITIAN PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI LAPISAN TIPIS Polythiophene Lapisan tipis Polythiophene (semikonduktor organik tipe-p) dideposisi diatas.
Program Studi Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada
ATMOSFER.
System Pembangkit Tenaga Listrik
PERALATAN DAN CARA MENGUKUR
AKI (pertemuan III) Umar Muhammad, ST.
Parameter Antena Pertemuan V.
Oleh : Rendhi Prastya ( ) Irfak R Panji
RADIASI SURYA Sumber utama dari energi atmosfer, penyebarannya diseluruh permukaan bumi merupakan pengendali terhadap cuaca dan iklim.
Arus, Tegangan, Resistansi,Daya Listrik
Daftar isi Energi Listrik Perubahan Listrik Menjadi Kalor Daya Listrik
EFEK RUMAH KACA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
PERENCANAAN PLTS Umar Muhammad, ST.
Atmosphere Biosphere Hydrosphere Lithosphere.
RADIASI SURYA Sumber utama dari energi atmosfer, penyebarannya diseluruh permukaan bumi merupakan pengendali terhadap cuaca dan iklim.
GLOBAL WARMING.
ENERGI BARU DAN TERBARUKAN
Ekonomi Hijau.
ARUS LISTRIK NAMA KELOMPOK : EDI JUNAEDI ALFARIZZI Rainal Diansyah.
PUSAT LISTRIK TENAGA SURYA
PERUBAHAN ENERGI PenyaluranEnergi.
POMPA IRIGASI TENAGA SURYA
POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA UNTUK KETAHANAN ENERGI
Presentasi Kegiatan Belajar 1 klasifikasi pembangkit tenaga listrik
PENCAHAYAAN (LIGHTING)
SISTEM TENAGA LISTRIK.
SISTEM TENAGA LISTRIK.
L STARTS IN SECONDS... SECOND... LOADING PRESS ENTER.
Teknologi Energi Angin & Air
Optimasi Energi Terbarukan (Teknologi Surya Fotovoltaik)
Optimasi Energi Terbarukan (Penyimpanan energi terbarukan)
Optimasi Energi Terbarukan (Radiasi Matahari)
ENERGI ALTERNATIF Masih ingatkah kalian dengan energi alternatif yang tersedia di alam?
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
MEMELIHARAPLTS Elih Mulyana, Dr. M.Si Maman Somantri., Dr., MT
Modul TEKNOLOGI SOLAR CELL DALAM SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Assalamualaikum warohmatullahi wabarokaatuh. LISTRIK DINAMIS Konsep Listrik Dinamis Arus Listrik Hukum Ohm Hukum 1 Kirchooff Rangkaian Listrik Penerapan.
Transcript presentasi:

System Pembangkit Tenaga Listrik Ir. Umar Muhammad, MT >>Pertemuan ke 1<<

PLTS Panel Surya (pertemuan I) SCC atau BCR (pertemuan II) AKI (pertemuan III dan IV) INVERTER (Pertemuan V) Perancangan PLTS (Pertemuan VI)

Pendahuluan Listrik dapat dibangkitkan melalui berbagai sumber energi yang berbeda baik menggunakan sumber energi fosil (seperti minyak bumi, batubara, dan gas-alam) maupun sumber energi terbarukan (seperti: matahari, hidro, angin, panas bumi dan biomassa).

Pendahuluan Fosil = Terbarukan = PLTU (batubara) dan PLTD (solar) PLTG Terbarukan = PLTA (Hidro) Baru dan terbarukan (matahari, angin, biomassa) PLTB (angin) PLTS (matahari)

Pendahuluan Keuntungan utama yang menarik dari Sistem Energi Tenaga Surya Fotovoltaik (SESF) ini adalah: Sistem bersifat modular Pemasangannya mudah Kemungkinan desentralisasi dari sistem Tidak diperlukan transportasi dari bahan bakar Tidak menimbulkan polusi dan kebisingan suara Sistem memerlukan pemeliharaan yang kecil Kesederhanaan dari sistem, sehingga tidak perlu pelatihan khusus bagi pemakai/pengelola Biaya operasi yang rendah

Pendahuluan Secara umum SESF terdiri dari subsitem sebagai berikut : Subsistem Pembangkit Merupakan bagian utama pembangkit listrik yang terdiri dari satu atau lebih rangkaian modul fotovoltaik. Subsistem Penyimpan/Baterai Merupakan bagian SESF yang berfungsi sebagai penyimpan listrik (baterai/accu). Subsistem penyimpanan listrik pada dasarnya diperlukan untuk SESF yang dirancang untuk operasi malam hari atau SESF yang harus memiliki kehandalan tertentu. Subsistem Pengaturan & Pengkondisi Daya Berfungsi untuk memberikan pengaturan, pengkondisian daya (misal: merubah ke arus bolak balik), dan / atau pengamanan sedemikian rupa sehingga SESF dapat bekerja secara efisien, handal dan aman, Subsistem Beban Bagian akhir dari penggunaan SESF yeng mengubah listrik menjadi energi akhir, seperti: lampu penerangan, televisi, tape / radio, lemari pendingin dan pompa air.

Radiasi Surya Radiasi surya merupakan gelombang elektromagnetik dibangkitkan dari proses fusi nuklir yang mengubah Hidrogen menjadi helium. Suhu 6000 derajat Kelvin. Besar radiasi 73,5 juta watt tiap meter persegi di permukaan matahari.

Radiasi Surya

Radiasi Surya Radiasi surya mencapai permukaan bumi terjadi secara langsung dari matahari (radiasi sinar langsung – direct beam radiation) dan tidak langsung setelah tersebar dan/atau terpantul oleh aerosol, molekul-molekul atmosfir dan awan (diffuse radiation). Jumlah penyinaran kedua komponen radiasi yang jatuh pada permukaan horizontal dikenal sebagai radiasi global (global radiation).

Radiasi Global (kwh/m2.tahun)

Radiasi Indonesia Kawasan Lokasi Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Rata2   Banda Aceh 3.7 4.1 4.4 4.5 4.3 5.0 4.6 3.0 3.2 Medan 4.7 4.0 3.8 Sipirok 2.7 2.9 4.9 3.1 2.1 G Tua 5.7 5.2 5.1 4.8 KBI Jakarta 3.9 4.2 Bandung 3.5 3.6 Lembang 6.9 G Brengos 5.9 Surabaya 5.4 5.3 5.8 6.5 6.4 Denpasar 5.6 Jambek 6.2 Mangkung 6.1 D Baru 6.8 6.3 KTI L Lombok 5.5 Kawo Pemuda 6.0 G Watu Kupang

Radiasi Surya Indonesia penyinaran matahari global di Indonesia berkisar antara 1700 - 1950 kWh/m2.tahun = 4.66 - 5.34 kWh/m2.hari. Berdasarkan data pengukuran yang dihimpun dari 18 lokasi

Penyinaran matahari rata-rata Indonesia = 4,85 kWh/m2.hari Penyinaran matahari rata-rata KBI = 4,55 kWh/m2.hari Penyinaran matahari rata-rata KTI = 5,14 kWh/m2.hari

Sel Surya Sel Surya atau sel fotovoltaik berasal dari bahasa Inggris “photo voltaic”. Kata Photovoltaic berasal dari dua kata “photo” berasal dari kata Yunani yakni “phos” yang berarti cahaya; dan kata “volt” adalah nama satuan pengukuran arus listrik yang diambil dari nama penemu Alessandro Volta (1745-1827), sebagai pionir dalam mempelajari teknologi kelistrikan.

Sel Surya Jadi secara harfiah “photovoltaic” mempunyai arti Cahaya-Listrik, dan itu yang dilakukan Sel Surya yaitu merubah energi cahaya menjadi listrik, penemunya Edmond Becquerel dan kawan- kawan pada abad ke 18.

Proses Konversi Energi pada Sel Surya

Jenis – jenis Panel Surya Generasi pertama Kristal (Single Crystal) Generasi Kedua Kristal (Polikristal) Generasi Ketiga, EFG the Edge Defined Film Growth Ribbon Generasi ke Empat (Thin Film)

Generasi pertama Kristal (Single Crystal) Konfigurasi normal untuk Sel Fotovoltaik terdiri p-n Junction Mono Kristal Silikon material mempunyai kemurnian yang tinggi yaitu 99,999%. Efisiensi sel surya jenis Single Kristal Silikon mempunyai efisiensi konversi yang cukup tinggi yaitu sekitar 16% sampai dengan 17%.

Generasi Kedua Kristal (Polikristal) Material Mono Kristal harga per kilogram masih mahal, untuk menurunkan harga material, dikembangkan material lain yang disebut Polikristal. Efisiensi modul fotovoltaik polikristal yang komersial mencapai 12% s/d 14%.

Generasi Ketiga, EFG the Edge Defined Film Growth Ribbon Proses ini menumbuhkan wafer Mono Kristal seperti pita langsung dari cairan silikon dengan menggunakan pita kapiler, dengan efisiensi 13%.

Generasi ke Empat (Thin Film) Generasi ke-empat Lapisan Tipis atau Thin Film, mempunyai ketebalan sekitar 10mm di atas substrat kaca/steel (baja) atau disebut advanced sel fotovoltaik. Tipe yang paling maju saat ini adalah Amorphous Silicon dengan Heterojuction dengan stack atau tandem sel. Efisiensi Sel Amorphous Silicon berkisar 6% sampai dengan 9%.

Modul Surya Satu sel surya fotovoltaik memberikan suatu tegangansekitar 0,5V, ini jauh sangat rendah untuk pemakaian. Maka dari itu, sebuah modul fotovoltaik terdiri dari sejumlah sel fotovoltaik, yang dihubungkan secara seri Konfigurasi standar adalah 36 atau 40 buah sel fotovoltaik dengan dimensi 10x10cm yang dihubungkan secara seri. Ini berarti bahwa akan terjadi suatu tegangan 18 V, yang cukup untuk mengisi sebuah baterai 12V nominal.

Sel Fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dibungkus untuk membentuk sebuah kesatuan mekanik. Kesatuan seperti ini dinamakan sebuah modul fotovoltaik. Modul memberikan perlindungan yang layak terhadap pengaruh- pengaruh pengkaratan, hujan dan lain-lainnya.

Sel Fotovoltaik yang dihubungkan secara seri dibungkus untuk membentuk sebuah kesatuan mekanik. Kesatuan seperti ini dinamakan sebuah modul fotovoltaik. Modul memberikan perlindungan yang layak terhadap pengaruh-pengaruh pengkaratan, hujan dan lain-lainnya.

Karakteristik Modul Fotovoltaik Jika sebuah modul fotovoltaik dikenai hubung singkat (Vmod = 0), maka arus hubung singkat (Isc) mengalir. Pada keadaan rangkaian terbuka (Imod = 0), maka tegangan modul disebut tegangan terbuka (Voc). Daya yang dihasilkan modul fotovoltaik, adalah sama dengan hasil kali arus dan tegangan yang dihasilkan oleh modul fotovoltaik : Pmax = Vm x Im

Pada nilai dimana modul memberikan daya maksimumnya disebut nilai daya maksimum, dan dikarakteristikan dengan besaran tegangan nilai daya maksimum (Vmp), daya nilai daya maksimum (Pmp) dan arus nilai daya maksimum (Imp).

Array atau Rangkaian Modul Surya

Efek bayangan (Shading Effect) Keluaran listrik yang dibangkitkan sel surya juga bergantung pada efek bayangan atau shading effect, yaitu kemungkinan terhalanginya modul surya akibat bayangan suatu benda yang mengakibatkan berkurangnya sinar matahari yang dapat diterima oleh modul.

Problem yang umum timbul akibat efek bayangan antara lain: Berkurangnya luasan daya dari keluaran daya nominal, karena insolasi berkurang sehingga photo-current dari matahari pun berkurang. Arus tiap sel menurun, karena sel disusun secara seri. Stres akibat panas yang tidak merata pada permukaan modul akan meningkatkan suhu pada sel secara dramatis, sehingga timbul overheating pada sel-sel tertentu.

Hot-Spot Hotspot atau efek hotspot adalah suatu akibat dari pembuangan energi karena suatu kondisi dimana salah satu sel didalam suatu modul fotovoltaik diteduhi oleh suatu benda sehingga tidak mendapatkan pencahayaan matahari. Effek ini dapat merusak sel fotovoltaik dengan hebat. Efek ini biasanya menciptakan suatu bekas berupa area berwarna putih pada sel fotovoltaik. Sebagian atau seluruh energi, yang dibangkitkan oleh sel-sel yang diterangi oleh sinar matahari akan dibuang berupa panas yang tinggi pada sel-sel yang diteduhi atau tidak mendapatkan sinar matahari.

Hot-Spot Agar mencegah sel-sel fotovoltaik dirusak oleh efek hotspot, maka dioda by-pass dihubungkan secara parallel dengan sejumlah sel-sel fotovoltaik yang dihubungkan secara seri, sedemikian sehingga hanya sebagian energi yang dibangkitkan modul fotovoltaik akan dibuang di dalam sel-sel fotovoltaik yang diteduhi tersebut.

Degradasi dan Masa Kinerja Sel Surya Pada umumnya modul surya mampu bertahan 20 hingga 25 tahun, khusunya untuk modul mono-crystalline. Modul tipe ini dirancang untuk masa operasi 30 tahun pada saat perancangan dengan acuan kondisi lab-test. Sel-sel silikon itu sendiri tidak mengalami kerusakan atau degradasi bahkan setelah puluhan tahun pemakaian. Namun demikian, output modul akan mengalami penurunan dengan berjalannya waktu.

Degradasi dan Masa Kinerja Sel Surya Degradasi ini diakibatkan oleh dua faktor utama: Rusaknya lapisan atas sel (ethylene vynil acetate- EVA) dan lapisan bawah (polyvinyl fluoride film) secara perlahan-lahan, serta kerusakan secara alami EVA yang terjadi secara bertahap di antara lapisan gelas dan sel-sel itu sendiri.

Degradasi dan Masa Kinerja Sel Surya

Degradasi dan Masa Kinerja Sel Surya Karena modul terekspos ke sinar matahari secara terus menerus, sinar ultraviolet (UV) mengakibatkan kerusakan materi laminasi secara perlahan, dari yang bersifat elastis menjadi plastik. Lambat laun uap air akan tetap terperangkap di dalam dan menyebabkan korosi pada koneksi sel, yang akan menjadi tahanan bagi koneksi antar sel dan menurunkan tegangan operasi modul. timbulnya kerusakan alami secara perlahan antara lapisan gelas dan sel-sel silikon menyebabkan berkurangnya sinar matahari yang dapat diserap sel.

Sekian Harapan dimulai dari mimpi Kenyataan di mulai dari Harapan Kenyataan hanya dapat diwujudkan dengan Belajar, Bekerja dan Berdoa By Umar Muhammad (pbsw 13122016)