KONSEP “KENYAMANAN-NYERI”

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

Oleh: RETNO PURWANDARI, Skep.,Ns
PENATALAKSAAN NYERI PERSALINAN NON FARMAKOLOGI
KONSEP ISTIRAHAT-TIDUR
By : Lisna Annisa F.,S.Kep.,Ners,M.Kes
Oleh : Retno Windarti, Amd.OT
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
SISTEM SARAF IX / I Standart Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PENGERTIAN EMOSI Perasaan (feeling) atau afek yang meliputi antara perubahan fisiologis dengan tingkah laku nyata (overt behavior) Klasifikasi emosi :
FISIOLOGI NYERI (PAIN) Suzy Rahardja.
Kelompok 4 Febri Prihatnanto Dian Karimawati Windasari K
KONSEP DASAR MANUSIA.
“Sistem Sensorik” SENSASI & NYERI.
Felicia Risca Ryandini
Kelompok 8 Idham Ilhami Gumilar Rani Sri Yulianti Regina Bilqis
Skenario 2 SUSUNAN SARAF TEPI
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
Penyuluhan kesehatan. 1.A.R.Yulia Sunarti, S. Kep 2.Almira Gandhi, S. Kep 3.Andina Ariesta Putri, S. Kep 4.Asnel Sartika, S. Kep 5.Firda Damba Wahyuni,
Bebas Nyeri Kebutuhan Rasa Nyaman Tri Ws 2011.
Oleh : Mathilda Claudia Dwi Subakti P
SISTEM SARAF.
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
EMOSI, STRES DAN KESEHATAN
KEHILANGAN DAN BERDUKA
“Managemen Nyeri Menggunakan Metode Dry Cupping Therapy”
Sejarah Aliran Psikologi
TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM
Perkembangan Kognitif & Bahasa
Sri Dewi Setiawati .SKp/MPd RESPON PSIKOLOGIS
MASALAH KESEHATAN MENTAL PD LANSIA
PERILAKU KEKERASAN.
ASKEP JIWA ANSIETAS BY SLAMETININGSIH.
KONSEP ISTIRAHAT-TIDUR
Nur Fachmi Budi Setyawan, M.Psi
KONSEP DASAR KENYAMANAN (NYERI)
By TUTU APRIL ARIANI,SKp,MKes
Zela novriani b.
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Process Inflammation, pain & Repair Soft Tissue
Pengendalian Gerakan Manusia oleh Sistem Saraf
2. SISTEM KONTROL DALAM PERILAKU IKAN
GANGGUAN KECEMASAN.
KONSEP KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA KOMUNITAS
SISTEM KOORDINASI MANUSIA
GANGGUAN ALAM PERASAAN
SARAF & HORMON.
Keamanan& Kenyamanan Lingkungan
MANAJEMEN NYERI NON FARMAKOLOGIS
Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation (TENS)
SISTEM SARAF DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERILAKU MANUSIA
PSIKOLOGI KECEMASAN.
Tim blok neurobehaviour
Psikologi Perkembangan
SISTEM PERSYARAFAN Suwheni Setyowati ( )
Sistem Saraf Pusat Sistem Saraf Perifer Bagian Aferen Organ RESEPTOR
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN “KENYAMANAN-NYERI” Rini.,S.Kep.,Ners,M.Si.
TRAUMA ABDOMEN.
TEORI RESEPSI NYERI PERTEMUAN 2 Dr. Widaningsih, S.Kp., M.Kep
Psychogenic pain dr. Soraya T.U, Mkes SpKj.
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
KONSEP DASAR MANUSIA.
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
KONSEP ISTIRAHAT- TIDUR By: Lisna A.F.,S.Kep,Ners,M.Kes.
OLEH ZAENAL ARIFIN S.KEP.NS.M.KES
Disampaikan Pada Pelatihan Manajemen Nyeri.  The International Association for the Study of Pain (IASP) mendefinisikan nyeri sebagai “an unpleasant.
Nyeri Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan terkait kerusakan jaringan, baik aktual maupun potensial atau yang digambarkan dalam bentuk.
KONSEP DASAR KEBUTUHAN RASA NYAMAN DAN NYERI
SISTEM SARAF DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL SMK AR-RAIHAN CIKAMPEK OLEH: DINA TRISNAWATI,Skep.
Transcript presentasi:

KONSEP “KENYAMANAN-NYERI” By : Richa Noprianty

Tujuan Pembelajaran: Setelah pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu mengetahui : Pengertian nyeri Tipe nyeri Sifat nyeri Persepsi nyeri Macam-macam nyeri Fisiologi nyeri Faktor yg mempengaruhi nyeri

1. PENGERTIAN Kenyamanan: konsep sentral ttg kiat keperawatan. Donahue (1989) : ” melalui rasa nyaman & tindakan u/mengupayakan kenyamanan…..perawat m`berikan kekuatan, harapan, hiburan, dukungan, dorongan, dan bantuan”. Nyeri : suatu sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang dirasakan dalam kejadian2 dimana terjadi kerusakan (IASP, 1979)

CONT’ PENGERTIAN NYERI M.C Coffery (1979) Suatu keadaan yang mempengaruhi seseorang yang keberadaannya diketahui hanya jika orang tersebut pernah mengalaminya Wolf Weisel Feurst (1974) suatu perasaan menderita secara fisik dan mental atau perasaan yang bisa menimbulkan ketegangan Arthur .C. Curton (1983) mekanisme produksi bagi tubuh, timbul ketika jaringan sedang dirusak dan menyebabkan individu tersebut bereaksi untuk menghilangkan rangsangan nyeri

2. Tipe / Klasifikasi Nyeri Menurut lama terjadinya Akut Kronis Menurut lokasi Superfisial/kutaneus Viseral Dalam Nyeri alih (Referred) Radiasi

Menurut lamanya:Nyeri akut pengalaman Sumber serangan waktu Pernyataan nyeri Gejala-gejala klinis Pola Perjalanan Satu kejadian Sebab eksternal atau penyakit dari dalam Mendadak Sampai 6 bln Daerah nyeri tidak diketahui Pola respon khas dgn gejala yg lebih jelas Terbatas Biasanya berkurang setelah beberapa saat

Menurut lamanya:Nyeri Kronis Pengalaman Sumber Waktu Pernyataan nyeri Gejala-gejala klinis Pola Perjalanan Satu situasi Tdk diketahui /pengobatan yg lama > 6 bln Daerah nyeri sulit dibedakan intensitasnya Bervariasi dgn sdkt gejala (adaptasi) Berlangsung terus, dpt bervariasi Penderitaan meningkat stlh beberapa saat

Klasifikasi Nyeri Menurut Lokasi Superfisial/kutaneus : akibat stimulasi kulit, sebentar, terlokalisasi & tajam. Ex : jarum suntik, luka potong kecil Viseral Dalam : akibat stimulasi organ internal, bersifat difus, durasi lbh lama, terasa tajam, tumpul /unik tergantung organ yg terlibat. Ex : sensasi pukul/crushing (angina pectoris), sensasi terbakar (ulkus lambung)

3.Nyeri alih (Referred) : Nyeri terasa di bagian tubuh yg terpisah dr sumber nyeri & dpt terasa dgn berbagai karakteristik. Ex : batu empedu ( selangkangan) 4.Radiasi : sensasi nyeri meluas dr tempat awal cedera ke bag tbh bawah atau sepanjang bag tbh, dpt menjadi intermitten/konstan. Ex : nyeri punggung bag bawah akibat luka ulkus dekubitus.

3. SIFAT NYERI : Nyeri bersifat individu Tidak menyenangkan Menurut Mahon (1994) : Nyeri bersifat individu Tidak menyenangkan Merupakan suatu kekuatan yg mendominasi Bersifat tidak berkesudahan

4. Komponen Fisiologi Nyeri Resepsi Persepsi Reaksi

Impuls terlokalisasi buruk, viseral, & terus-menerus A. RESEPSI Stimulus termal, mekanik, kimiawi, listrik Kerusakan sel/jaringan Melepaskan histamin, bradikinin, kalium di nosiseptor Impuls saraf (menyebar di sepanjang serabut saraf perifer aferen) Serabut delta-A (Myelin (+), cepat) Serabut C ( Myelin (-), kecil, lambat) Impuls terlokalisasi buruk, viseral, & terus-menerus Sensasi tajam, t`lokalisasi, melokalisasi sumber nyeri, m`deteksi intensitas nyeri Di transmisikan sepanjang saraf aferen (prostaglandin, kalium)

Kornu dorsalis, medulla spinalis Dilepaskan neurotransmitter : substansi P ditransmisikan ke trac. Spinotalamus SSP di otak (pembentukan retikuler, sist limbik, talamus, korteks sensori, korteks asosiasi) Kompensasi tbh (mengirim stimulus kembali ke bawah kornu dorsalis di medulla spinalis/sist nyeri desenden) Neuroregulator (endorfin) yg menghambat stimulus nyeri Nyeri berkurang

Mekanisme REFLEKS PROTEKTIF Serabut delta-A Impuls sensori ke medulla spinalis (tempat sinaps dengan neuron motorik) Impuls motorik menyebar melalui sebuat lengkung refleks bersama serabut saraf eferen (motorik) kembali ke suatu otot perifer dekat lokasi stimulasi Kontraksi otot Respon refleks protektif Jar.superfisial : menarik diri Jar. Internal : memendek & menegang

STIMULUS NYERI : Mekanik : diterima oleh reseptor nyeri mekano-sensitif, misalnya distensi ductus, tumor Thermal (panas/dingin) : diterima oleh reseptor thermosensitif, misalnya terbakar (akibat panas/dingin yg ekstrem) Kimiawi : diterima oleh reseptor nyeri chemosensitif, misalnya perforasi organ viseral Listrik, misalnya lapisan kulit terbakar

TEORI GATE CONTROL Peneliti mengetahui bhw tidak ada pusat nyeri tertentu di sist saraf Teori gate control (Melzack & Wall; 1965) : “impuls nyeri dpt diatur atau bahkan dihambat o/mekanisme pertahanan di sepanjang SSP, impuls nyeri dibuka saat sebuah pertahanan dibuka”. contohnya : menggosok punggung dgn lambat, teknik distraksi, konseling, & pemberian plasebo melepaskan endorfin & dinorfin

B. PERSEPSI Mrp titik kesadaran seseorang thd nyeri. Stimulus nyeri  medulla spinalis, thalamus, & otak tengah. Dari thalamus  area otak, termasuk korteks sensori & korteks asosiasi (di kedua lobus parietalis), lobus frontalis, dan sistem limbik (Paice, 1991). Saat individu sadar akan nyeri : terjadi reaksi kompleks.

3 sistem interaksi persepsi nyeri (Meinhart & McCaffery, 1983) : Sensori-diskriminatif Motivasi-afektif Kognitif-evaluatif

1. Sensori-diskriminatif Transmisi nyeri tjd antara talamus & korteks sensori Seorang individu m`persepsikan lokasi, keparahan, & karakter nyeri Faktor2 yg menurunkan tk.kesadaran (ex : analgetik, anestetik, penyakit serebral) menurunkan persepsi nyeri Faktor2 yg meningkatkan kesadaran thd stimulus (ex : ansietas, ggn tidur) meningkatkan persepsi nyeri

2. Motivasi-afektif Interaksi antara p`bentukan sist retikular & sist limbik m`hasilkan persepsi nyeri P`bentukan retikular m`hasilkan respons pertahanan, menyebabkan individu m`interupsi atau m`hindari stimulus nyeri Sistem limbik mengontrol respons emosi & kemampuan yaitu koping nyeri

3. Kognitif-evaluatif Pusat kortikal yg lebih tinggi di otak memengaruhi persepsi Kebudayaan, pengalaman dgn nyeri, & emosi memengaruhi evaluasi thd pengalaman nyeri Sist ini membantu sso u/m`interpretasi intensitas & kualitas nyeri, shg dpt melakukan suatu tindakan

C. REAKSI Respons Fisiologis menstimulasi sistem saraf otonom (simpatis & parasimpatis) Respons Perilaku : ada 3 fase pengalaman nyeri : antisipasi, sensasi, & afterpain

1. Respon Sistem Saraf Simpatis Dilatasi bronchiolus & Pe RR Peningkatan denyut Jantung (N) Vasokonstriksi perifer (pucat, Pe TD) Peningkatan kadar glukosa darah Diaforesis Peningkatan ketegangan otot Dilatasi pupil Penurunan motilitas sal cerna

2. Respon sist saraf parasimpatis Pucat Ketegangan otot Penurunan denyut jantung & TD Pernafasan cepat & tidak teratur Mual & muntah Kelemahan & kelelahan

3. Respon Perilaku Cemas, takut Ekspresi wajah : mengatupkan geraham, menggigit bibir, meringis, menangis,dsb Fokus perhatian hanya kpd sensasi nyeri Apasia, bingung, atau disorientasi Depresi

Faktor-faktor yg mempengaruhi nyeri pengalaman nyeri pd seseorang dpt dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah : 1. Arti Nyeri. Di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman. 2. Persepsi Nyeri. Dipengaruhi oleh faktor yg dpt memicu stimulasi nociceptor. 3. Toleransi Nyeri. Sdgkn yg menurunkan Peningkatan nyeri dipengaruhi oleh alkohol,obat-obatan,hipnotis,gesekan atau garukan, pengalihan perhatian, dll. Toleransi dipengaruhi oleh kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yg tidak kunjung hilang, dll. 4. Reaksi terhadap Nyeri. Respon seseorg terhdp nyeri, seperti ketakutan ,gelisah, cemas, menangis, dan menjerit.

Skala Nyeri 0 – 10

Pendekatan Klinis Rutin thd Pengkajian & Penatalaksanaan “ABCDE” Nyeri A : Ask/ Tanyakan nyeri scr teratur Assess/ Kaji nyeri scr sistematis B : Believe/ Percaya apa yg dilaporkan K & klg serta apa yg mereka lakukan u/menghilangkan nyeri C : Choose/ Pilih cara pengontrolan nyeri yg cocok u/K, klg, dan kondisi D : Deliver/ Berikan intervensi scr terjadwal, logis, & terkoordinasi E : Empower/ Dayagunakan K & klg mereka Enable/ Mampukan mereka mengontrol pengobatan sejauh yg dpt dilakukan

III. MANAGEMEN NYERI Intervensi farmakologis Intervensi non-farmakologis a. Distraksi : nonton TV, musik, b. Relaksasi : nafas dalam, meditasi, yoga c. Progress relaksasi d. Guided Imagery e. Massage f. Therapeutik touch g. Aromatherapy h. Acupunctur I. TENS : stimulasi saraf elektrik transkutan j. Hypnosis

TERIMA KASIH Selamat Belajar !!!