Latihan Soal.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POLUSI POLUSI UDARA POLUSI AIR POLUSI TANAH.
Advertisements

PENCEMARAN UDARA DAN GAS
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah
Pencemaran Udara Pertemuan ke-8.
JENIS POLUSI PADA LINGKUNGAN KERJA
PIROLISIS dan GASIFIKASI
DASAR-DASAR KOROSI DALAM LINGKUNGAN ATMOSFERIK
Teknologi Biobriket.
Gasifikasi Batubara Burn it ‘dirty’ then clean it up
PENCEMARAN UDARA Oleh: Yulistiyani
PENCEMARAN UDARA OLEH : NARA ISWARI (10) RIDHO YURIO K. (16) ROSELINA ARUM. A (19) YULIANA EVITA N. (31)
Oleh ~Faiz Agil Wirawan~
Pengaruh Bahan Bakar Transportasi terhadap Pencemaran Udara dan Solusinya.
KONSEP TEKNOLOGI PENGELOLAAN PENCEMARAN UDARA Oleh Sudrajat - FMIPA UNMUL - PROGRAM Magister Ilmu Lingkungan UNMUL 2005.
DAN SAMPLING POLUTAN UDARA Program S-2 Ilmu Lingkungan
Pengolahan Limbah Gas.
INCENERATOR Pengelolaan Limbah Program Studi Kesehatan Masyarakat
“Clean it then burn it” Technology
PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN
Soal Stoikiometri.
ATMOSFER INDIKATOR KOMPETENSI
Pendahuluan Pendahuluan Umum Tentang Pembakaran
ENERGITIKA Problem Solving.
TERMOKIMIA PENGERTIAN
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
Ahmad Adib Rosyadi, S.T., M.T.
Indikator Dapat menjelaskan hukum dasar kimia, antara lain hukum kekekalan massa, hukum Proust (hukum perbandingan tetap), hukum Dalton (hukum kelipatan.
PENCEMARAN UDARA Di Susun Oleh : Kelompok 2 IRA ANDINI PARANSA
Teknologi Insinerator : Solusi dalam Penanganan Sampah Kota Bandung
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
Winda Wulandari NPM : Komputasi Teknik dan Simulasi
Azas – Azas Teknik Kimia “Pertemuan ke 5” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
Azas – Azas Teknik Kimia “Pertemuan ke 3” Prodi D3 Teknik Kimia fakultas teknik industri upn veteran yogyakarta Retno Ringgani, S.T., M.Eng.
Pengantar Biopsikologi – KUL VI
PENCEMARAN UDARA OLEH KELOMPOK III : DEDI DWI KRISMAWANTI
Energi Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat diolah oleh manusia sehinga dapat digunakan bagi pemenuhan kebutuhan energi. Sumber daya energi.
BAB II ENERGITIKA KIMIA
UDARA Udara memiliki campuran gas yang mengandung 78%nitrogen (N), 21% oksigen (O2) , dan 1% uap air (H2O) , karbon dioksida(CO2) , dan gas-gas lain.
Contoh Soal.
Batasan Masalah Pencemaran Udara yang Berasal dari Sektor Transportasi.
BAHAN DAN ENERGI.
ENERGI BIOMASSA DONNA MOH. BUDI.
HUKUM DASAR KIMIA.
PENCEMARAN UDARA Pertemuan 7
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH (PLTSa)
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
BAB I STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif dari komposisi zat-zat kimia dan reaksi-reaksinya. HUKUM-HUKUM.
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI Oleh : Abdul Rohim Tualeka.
HUKUM DASAR KIMIA DAN PERHITUNGAN KIMIA
ENERGI BIOMASSA.
KISI-KISI UJIAN NASIONAL 2014
Klasifikasi Polutan DINAS PENDIDIKAN
KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PROPER 2017
TERMOKIMIA.
KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PROPER 2017
KLASIFIKASI BAHAN BUANGAN UDARA
Nama : Rusman Nim : PLTN.
Delia Damayanti E.
Usaha penanggulangan pencemaran udara
KELOMPOK 13 DWI HUTOMO PUTRANTO RATNA PUSPITA SARI
TUGAS PENGANTAR KATALIS
TEKNIK PENANGANAN LIMBAH GAS
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
KRITERIA PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA PROPERDA 2017
Oleh: ASROFUL ANAM, ST., MT.
DIANA ANDRIANI MM., MT1 KIMIA DASAR III. TERMOKIMIA.
Polutan dan Pencemaran Udara. Review Outline Beberapa polutan udara Cara mendeteksi dan mengukur polutan udara Cara menjaga agar udara tetap bersih.
KELOMPOK 6. DAMPAK PEMBAKARAN MINYAK BUMI DAN UPAYA MENGATASINYA.
Transcript presentasi:

Latihan Soal

Contoh 1. : Dirancang sebuah pembangkit listrik tenaga uap menggunakan batubara sebagai bahan bakarnya. Kadar abunya 8%, kadar sulfurnya 0,5%, nilai kalornya 11.000 Btu/lb. Daya yang akan dibangkitkan sebesar 2.250 MW dengan efisiensi thermal sebesar 38%. Perkirakan banyaknya partikulat, NO2 dan SO2 yang teremisikan dari sistem ini. Faktor emisi masing-masing polutan akibat terbakarnya batubara (dalam lb/ton batubara yang terbakar), adalah sebagai berikut : partikulat = 16A, NO2 = 20; SO2 = 38S dengan A dan S adalah prosen abu dan prosen sulfur dalam bahan bakar. (1 lb = 453,6 gram)

Emisi masing-masing polutan dapat diperkirakan sebesar : Penyelesaian : Energi yang diperlukan untuk menghasilkan daya sebesar 2250 MW adalah sebesar : 2.250 MW/0,38 = 5.930 x 106 Watt = 20.200 x 106 Btu/Jam (1 Watt = 3,4114 Btu/jam). Kebutuhan energi, dapat diketahui kebutuhan bahan bakarnya yaitu : (20.200 x 106 Btu/jam) /(11.000 Btu/lb) = 1.834 x 103 lb/jam = 917 ton/jam. Emisi masing-masing polutan dapat diperkirakan sebesar : Partikulat: (16 x 8 lb/ton ) x 917 ton/jam = 117.300 lb/jam NO2: (20 lb/ton) x 917 ton/jam = 18.340 lb/jam SO2: (38 x 0,5 lbton) x 917 ton/jam = 17.400 lb/jam Jumlah emisi partikulat dapat dikurangi jika pada sistem tersebut dilengkapi dengan satuan operasi lain (alat pengendali emisi partikulat) seperti elektrostatik presipitator misalnya.

Contoh 2 : Perkirakan emisi partikulat dari sistem diatas, jika sistem dilengkapi dengan EP yang mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Ukuran partikel, m 0-5 5-10 10-20 20-44 >44 Efisiensi, % 75 94,5 97 99,5 100 Partikulat yang teremisikan ke udara mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Ukuran partikel, m 0-5 5-10 10-20 20-44 >44 % berat 15 17 20 23 25

Penyelesaian : Emisi partikulat ke udara setelah menggunakan EP adalah sebagai berikut Ukuran partikel, m Emisi partikel, lb/jam 0-5 = (100-75,0)% x 15% x 117.300 = 4.398,75 5-10 = (100-94,5)% x 17% x 117.300 = 1.096,76 10-20 = (100-97,0)% x 20% x 117.300 = 703,80 20-44 = (100-99,5)% x 23% x 117.300 = 134,90 > 44 = (100-100)% x 25% x 117.300 = 0,0 Jumlah ............................................................................... = 6.334,21 Atau sebanyak ( 6.334,21/117.300) x 100% = 5,4 % dari total partikulat

Contoh 3 : Sebuah TPA dengan sistem pembakaran terbuka mengemisikan 7,71 kg partikulat per ton sampah yang dibakar. Jika jumlah penduduk suatu kota 1.300.000 orang, setiap orang rata-rata membuang sampah sebanyak 2,7 kg perhari selama 7 hari perminggu. Perkirakan jumlah sampah dan partikulat yang teremisikan perhari

Penyelesaian Jumlah sampah : Emisi partikulat : = 1.300.000 orang x 2,7 kg/hari/orang = 3.510.000 kg/hari (3.510 ton/hari) Emisi partikulat : = 7,71 kg/ton sampah x 3.510 ton sampah/hari = 27.062 kg/hari Faktor emisi dari berbagai jenis bahan bakar tersebut diperoleh atas hasil pengukuran berulang pada berbagai sumber emisi dengan tipe sistem yang sama. Oleh karena itu walaupun bahan bakarnya sama, jika tipe sistemnya berbeda, maka emisi polutannya akan berbeda besarnya.

Emisi suatu sumber pencemar dan pengelolaannya. Contoh 4 : Emisi suatu sumber pencemar dan pengelolaannya. PL TU dengan daya yang dihasilkan sebesar 600 MW dengan data teknis : efisiensi listrik 40 %, waktu operasi 6000 jam/tahun. Sedangkan data bahan baku batubara yang digunakan adalah sbb : Kapasitas panas batubara : 25 MJ/kg Kadar belerang batubara : 1,5 % Kadar abu : 12 % Kadar karbon ( C ) : 86 % Pembakaran batubara menghasikan 0,3 kg NO2/MJ panas. Data pengendalian : efisiensi desulfurisasi : 1 % Efisiensi dust scrubber : 85 % Efisiensi pembakaran : 99,5 % Ditanyakan : Emisi SO2, NO2, CO2, dan CO dan pengelolaannya.

Reaksi yang terjadi S + O2 → SO2 N + O2 → NO2 C + O2 → CO2 12 32 44 32 32 64 N + O2 → NO2 14 32 46 C + O2 → CO2 12 32 44 C + ½ O2 → CO 12 16 28

Jawab : Jumlah panas yang diperlukan untuk mengoperasikan listrik 600 MW = 600 x 6000 x 60 x (100/40) = 3,24 x 1010 MJ/tahun Jumlah batubara yang dibutuhkan : = (3,24 x 1010)/25 = 1,296 x 109 kg/tahun Emisi SO2 = 1,296 x 109 X (1,5/100) x (99/100) x (64/32)= 38490 ton/tahun Emisi NO2 = 3,24 x 1010 MJ/tahun x 0,3 kg/MJ = 9720 ton/tahun Emisi debu = (12/100) x 1,296 x 109 X (15/100) = 132192 ton/tahun 99,5 % karbon diubah menjadi CO2. Emisi CO2 = 0,995 x 0,86 x 1,296 x 109 X (44/12) = 4066267 ton/tahun Emisi CO = 0,005 x 1,296 x 109 X (28/12) = 13003 ton/tahun

Pengendalian yang dilakukan : SO2 dan debu dikelola dengan melewatkan gas-gas buang yang mengandung SO2 dan debu dalam suatu kolom wet scrubber untuk menangkap partikel SO2 dan debu atau kolom diisi dengan bahan kimia (pelarut) agar gas SO2 bereaksi dengan pelarut. NO2 yang timbul dapat dikurangi dengan menambahkan suatu alat "Catalytic reductor" yang berguna untuk mereduksi NO2 menjadi gas nitrogen dan oksigen. CO timbul karena tidak sempurnanya proses pembakaran bahan bakar, hal ini dapat dikelola dengan memberikan oksigen yang berlebihan pada saat proses pembakaran bahan bakar, sehingga karbon yang ada lebih banyak terkonversi menjadi karbon dioksida