Ekspresi Dental Traits Fidya,drg, MSi
Variasi Dental dan Ras Manusia Ras adalah istilah yang banyak digunakan pada masa lalu, untuk menandakan adanya variasi biologis (morfologi) Belakangan tidak digunakan karena dianggap pelecehan terhadap golongan tertentu Pembentukan ras tidak terjadi bersamaan Ada yang terbentuk di masa lalu, ada yang baru Besar populasi menjadi indikator tingkat variasi Lebih banyak variasi, maka ras terbentuk lebih lama
Apakah dapat dibedakan dari Dental Traits? Ditemukan Mongoloid dental complex, Caucasoid dental complex, Australian dental complex Masing2 dicirikan 5-7 dental traits Penelitian variasi masih terus dilakukan Pembagian populasi berdasarkan karakteristik gigi: Western Eurasia, Sub- Sahara Afrika, Sino-Amerika, Sunda Pasifik, dan Sahul Pasifik
Western Eurasia Sering disebut Europoid, Caucasoid, dan Caucasians Distribusi di sebagian Eropa, sebagian Afrika, sebagian Asia Ciri khas: 4 cusp M1M2RB, 2 akar CRB, carabelli cusp, dan 3 cusp M2RA
Sub-Sahara Afrika Sering juga disebut populasi Negroid atau Ethiopian Ciri khas dentisi: cusp 7, mesial canine ridge, dan pola Y M2RB, 2 akar P1RA, 3 akar M2RA, dan Tome’s Root
Sino-Amerika Sering disebut sebagai ras Mongoloid Dibagi 8 kelompok: China-Mongolia, Jepang Kuno, Jepang Modern, Siberia Timur Laut, Siberia Selatan, Amerika kutub utara (Eskimo-Aleut), Amerindian di barat daya, utara dan selatan benua Amerika Ciri khas: shovel-shaped, winging, double shoveling, interuptive groove, odontomes, enamel extension, cusp 6, dan deflecting wrinkle
Sunda Pasifik Dibagi menjadi 4 area: Asia Tenggara Kuno, Asia Tenggara Kini, Polynesia, Miconesia Tidak ada dental traits frekuensi tinggi: Frekuensi sedang: winging, shoveling, double shovel, interuption groove, odontomes, cusp 5, enamel extension, 3 cusp M2RA, 4 cusp M2RB, Pola Y M2RB, deflecting Wringkle
Sahul Pasifik Merupakan populasi Melanesia Dibagi menjadi 3: Melanesia, Polynesia, Mikronesia Dental traits: cusp 5, Carabelli cusp, cus 6 Yang dapat membedakan dengan kelompok lain: tingginya cusp 5
Gigi dan Perilaku Manusia Kaitannya dengan memodifikasi gigi Contoh: dihilangkan, diasah, dipasangi/ditambahkan. 10-20% populasi memodifikasi 3 tempat pusat modifikasi: Asia Tenggara, Afrika Tengah, dan Mesoamerika Modofikasi tertua di Asia
Alasan modifikasi: Ritus inisiasi Identifikasi status Membedakan manusia dan bianatang (di Afrika) Kosmetik Modifikasi karena penggunaan gigi (Idiosyncratic): Penggunaan tusuk gigi Memutuskan benang menggunakan gigi Menggunakan gigi untuk produksi benang Pembuatan keranjang mengguanakan gigi
Patologi dan Kelainan Gigi & Rahang Macam-macam penyakit: Karies Periodontal Disease Dry Socket Abses Fluorosis Hypoplasia Cleft Palate Amelogenesis Imperfecta Maloklusi
Karies Karies merupakan kerusakan pada gigi yang penyebabnya multifaktorial. Dapat terjadi karena faktor host, karbohidrat, bakteri, dan waktu. Karies mahkota bakteri aerobic Karies akar bakteri anaerobic
Faktor lain yang mempengaruhi karies: Kebiasaan makan contoh: orang Hawaii senang makan “ Poy”, karbohidrat lengket mudah karies orang Eskimo konsumsi karbohidrat < 50% tidak banyak karies Bentuk permukaan gigi berlekuk-lekuk tidak aus karena makanan cekungan (pits) memperbesar kemgknan karies Prosentase: 1% masyarakat non-agrikultural 5% masyarakat campuran 10%-50% masyarakat agrikultural Beruang dan babi juga punya karies
3. Faktor Ekonomi Karies gigi berhubungan dengan evolusi produksi makanan Lokasi karies populasi kuno & modern berbeda Pada manusia modern keausan gigi berkurang makanan semakin halus karies pada pit, fissure, dan proksimal
Periodontal Disease Inflamasi pada jaringan periodontal pocket inflamasi destruksi tulang alveolar Diidentifikasikan dengan: - akar gigi terekspos - kerusakan tulang alveolar Meningkat karena pertambahan usia ♀< Konsekuensi hilangnya gigi; pergeseran gigi
Dry Socket
Abses
Fluorosis
Hypoplasia
Cleft Palate
Amelogenesis Imperfecta
Maloklusi
Manfaat X-Ray dalam Antropologi Dental Prinsip penggunaan X-Ray: 1. untuk hewan dan manusia hidup; tingkat radiasi aman, kecepatan tinggi 2. untuk obyek tidak bergerak; radiasi lebih banyak, agar detail jelas.
Kegunaan: Melihat jaringan di dalam gigi maupun tulang Meneliti ukuran dan bentuk akar gigi Melihat pola internal, misal ukuran ruang pulpa Membedakan gigi yang belu erupsi dan yang memang tidak akan muncul Melihat supernumenary teeth dan malposisi Diagnosis kondisi patologis; seperti karies, abses, kista, neoplasma, dll Menuntukan kelainan atau struktur normal; abses atau foramen
Daftar Pustaka Artaria,MD. 2009. Antropologi Dental. Graha Ilmu Hillson, S. 1996. Dental Anthropology. Cambrige Press
TERIMA KASIH