Sumber utama perbedaan budaya dalam sikap adalah etnosentrisme Etnosentrisme Memandang segala sesuatu dalam kelompok sendiri sebagai pusat segala sesuatu itu dan hal2 lainnya diukur dan dinilai berdasarkan rujukan kelompoknya
Pandangan etnosentrik antara lain berbentuk stereotip Stereotip Generalisasi (biasanya bersifat negatif) atas sekelompok orang (suku,agama,ras) dengan mengabaikan perbedaan-perbedaan individual. Kebanyakan stereotip tidak tepat dan banyak yang keliru. Kesalahpahaman2 yang mengandung etnosentrisme : Contoh :Mahasiswa di New York menganggap orang bule yang memberikan buku dengan tangan kiri kepadanya sebagai tidak beradab, padahal orang Amerika itu tidak bermaksud demikian, karena dalam budayanya menggunakan tangan kiri bukan kekurang ajaran
Tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan dan perilaku orang lain Kesalahpahaman2 antar budaya dapat dikurangi bila kita setidaknya mengetahui nilai-nilai, ekspektasi dan perilaku budaya lain dan mempraktekannya dalam berkomunikasi dengan mereka. Beberapa prinsip agar proses komunikasi antar budaya bisa berjalan efektif: Suatu sistem sandi bersama yang tentu saja terdiri atas dua aspek, verbal dan non verbal Kepercayaan dan perilaku yang berlainan diantara pihak2 yang berkomunikasi merupakan landasan bagi asumsi-asumsi berbeda untuk memberikan respons Tingkat mengetahui dan menerima kepercayaan dan perilaku orang lain
Komunikasi antar budaya akan berjalan efektif apabila kita menaruh perhatian khusus untuk menjaga jangan sampai perbedaan budaya menghambat interaksi yang bermakna, melainkan justru menjadi sumber untuk memperkaya pengalaman komunikasi kita. Jika kita ingin berkomunikasi secara efektif kita perlu memahami dan menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
Komunitas Sekelompok orang yang mempunyai ikatan psikologis, yang secara sosial saling membutuhkan, berbagi kehidupan pribadi dan publik, dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dalam kepentingan bersama. Komunitas melibatkan perasaan bahwa “Mereka adalah kelompokku, aku peduli pada mereka, aku ba gian dari mereka”.
SIMPATI Diartikan “Menempatkan diri kita secara imajinatif dalam posisi orang lain” Empati berkenaan dengan bagaimana kita membayangkan pikiran dan perasaan orang lain dari perspektif mereka sendiri Dalam empati, kita memperhatikan perasaan orang lain Dalam simpati, orang memperhatikan penderitaan orang lain,tetapi perasaannya adalah perasaan sendiri
Cara terbaik untuk memahami simpati adalah lewat proyeksi Kategori umum simpati proyektif,dibagi 2 : Merujuk Memori kita sendiri yang disebut Simpati Ingatan Merujuk imajinasi kita dalam situasi yang berbeda yang disebut simpati imajinatif Dengan teknik simpati ingatan, kita mencari pengalaman masa lalu untuk situasi yang mirip dengan situasi yang diamati pada pengalaman orang lain
Salah satu indikator teknik simpati ingatan adalah pernyataan Simpati imajinatif meliputi perujukan imajinasi kita sendiri dalam situasi yang berbeda. Keuntungan simpati : Simpati itu mudah Simpati dapat dipercaya Simpati sering kali cermat Simpati mungkin menyenangkan
Empati Empati Partisipasi emosional dan intelektual secara imajinatif pada pengalaman orang lain Empati, strategi komunikasi yang paling tepat dalam komunikasi antar budaya Dalam empati, kita b erpartisipasi bukan menempatkan, dan kita berhubungan dengan pengalaman dan bukan posisi
6 Langkah mengembangkan keterampilan empati Mengasumsikan perbedaan Mengenali diri Menunda diri Melakukan imajinasi terbimbing Membiarkan pengalaman empati Meneguhkan kembali diri