MATERI 9 A. Aspek Keuangan : Modal Kerja Dimulai dari penentuan ide usaha, kemudian dilakukan analisis dari berbagai asspek seperti aspek pemasaran, aspek teknik, aspek manajemen, aspek keuangan dan diakhiri dengan studi mengenai aspek ekonomi dan sosial dan aspek hukum. Hasil studi mengenai aspek pemasaran apabila dinyatakan layak maka dilanjutkan dengan melakukan studi mengenai aspek teknis yang melihat kelayakan bisnis dari segi teknik dan operasional, apabila dari laporan aspek teknik tersebut dinyatakan layak maka bisa diketahui mesin-mesin apa yang akan digunakan, lay out pabrik maupun lay out kantor, rencana gedung yang akan dibangun oleh perusahaan, rencana taman dan parkir dan sebagainya. Dari rencana tersebut dapat disusun aspek manajemen proyek mengenai jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan. Aspek manajemen proyek ini dimulai dari rencana penyelesaian pembangunan proyek secara keseluruhan sampai proyek siap melakukan produksi percobaan. Aspek keuangan (Modal Kerja) menilai kelayakan modal kerja yang dimiliki oleh sebuah usaha/perusahaan. Aspek keuangan modal kerja ini sangat menentukan operasional perusahaan dari waktu ke waktu. Materi bahasan dalam aspek keuanga modal kerja ini adalah : 1. 2. 3. 4. Pengertian modal kerja dan arti penting manajemen modal kerja. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat modal kerja Memahami konsep dan jenis modal kerja Dapat menentukan sumber dan penggunaan modal kerja, perubahan modal kerja, kebutuhan modal kerja menurut konsep dan jenisnya dengan menggunakan aplikasi program excel. ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 1
cukup signifikan. Kebangkrutan bisa disebabkan oleh kondisi perusahaan 1. Biaya Transaksi. Biaya transaksi mencakup biaya eksplisit (misal biaya komisi pembelian atau penjualan aset) dan juga biaya implisit. Contoh biaya implisit adalah harga yang terlalu murah (mahal) jika perusahaan menjual (membeli) suatu aset dengan terburu-buru (fire sale atau fire purchase). 2. Kelambatan/ketidaksinkronan aktivitas. dalam situasi normal : ada kemungkinan kelambatan kedatangan bahan mentah, atau produk yang sudah jadi tidak bisa langsung dikirim langsung ke distributor atau permintaan produk tidak diketahui dengan pasti. Dalam situasi tersebut, persediaan bahan mentah dan produk diperlukan untuk mengantisipasi kelambatan kedatangan bahan mentah atau permintaan yang lebih tinggi dari yang diantisipasi. Dalam situasi ketidaksempuranaan pasar, modal kerja akan diperlukan. 3. Kemungkinan Kebangkrutan/Kesulitan Pembayaran. Biaya kebangkrutan cukup signifikan. Kebangkrutan bisa disebabkan oleh kondisi perusahaan (prospek) yang memburuk, tetapi juga bisa dikarenakan ketidakmampuan memenuhi kewajibannya. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Laporan keuangan utama Neraca dan laporan Laba-Rugi, tetapi belakangan ada juga laporan perubahan dari posisi keuangan dari suatu periode ke periode lainnya maka lahirlah apa yang disebut laporan dana (Fund Statement) atau laporan sumber dana penggunaan dana (Statement of Changes in Financial Position). Laporan dan sumber penggunaan dana diolah dari dua periode laporan keuangan. Laporan ini merupakan pelengkap laporan yang sudah ada yaitu Neraca dan Laporan laba-rugi. Laporan ini dapat disajikan dalam dua cara : 1. 2. Laporan perubahan posisi keuangan dengan konsep modal kerja. Laporan sumber dan penggunaan Komponen Sumber dan Penggunaan Dana Logika yang terkandung dalam laporan ini sebagai berikut : Transaksi Kredit = Transaksi Debet Transaksi kredit menggambarkan sumber dana dan transaksi debet menggambarkan penggunaan dana. Sumber dana perusahaan berasal dari : ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 3
dibandingkan dengan industri manufaktur. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Modal Kerja 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Aktiva Lancar Faktor yang mempengaruhi aktiva lancar bisa digolongkan menjadi dua: a. Karakteristik Bisnis. Sektor usaha (industri) mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain, termasuk dalam penggunaan modal kerja. b. Ukuran Perusahaan. Perusahaan kecil cenderung mempunyai modal kerja yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan besar Perusahaan besar menjadi semakin modal intensif, Perusahaan besar mempunyai skala ekonomi modal kerja, atau aliran kas yang relatif stabil, dan Perusahaan besar mempunyai akses yang lebih baik ke pasar keuangan, sehingga tidak perlu memegang modal kerja lebih besar. c. Aktivitas Perusahaan. Jika perusahaan meningkat aktivitasnya (penjualan meningkat), aktiva lancar dan hutang lancar yang bersifat spontan juga meningkat. d. Stabilitas Penjualan Perusahaan. Jika penjualan stabil, aktiva lancar cenderung semakin kecil. Sebaliknya, jika penjualan berfluktuasi, aktiva lancar akan cendrung semakin besar. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hutang Lancar Faktor yang mempengaruhi hutang lancar bisa digolongkan menjadi dua: a. Faktor Eksternal. Industri tertentu cenderung mempunyai hutang lancar lebih besar. Sebagai contoh, usaha retail menggunakan aktiva lancar (biasanya dalam bentuk barang dagangan) yang lebih besar dibandingkan dengan industri manufaktur. b. Faktor Internal Kebijakan Manajemen. Manajemen mempunyai pilihan apakah menggunakan hutang lancar yang tinggi atau yang rendah. Jika fleksibilitas manajemen cukup tinggi, manajemen akan menggunakan hutang lancar yang lebih kecil Siklus Kas (Cash Conversion Cycle) Siklus kas merupakan perjalanan kas, mulai dari kas dikeluarkan (untuk membeli bahan-bahan) sampai kas kembali lagi (piutang dibayarkan). Diagram berikut ini akan memperjelas siklus kas. Kegiatan semacam itu menggambarkan ‘12 Studi Kelayakan Bisnis Hirdinis Mansyur, SE, MM. Pusat Bahan Ajar dan Elearning Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id 5