DASAR-DASAR KELISTRIKAN Pertemuan 2
Pada prinsipnya arus listrik merupakan pergerakan muatan elektron akibat adanya perbedaan beda potensial yang terjadi pada bahan konduktor. Perbedaan potensial menunjukkan ukuran usaha yang diperlukan untuk menggerakan elektron. Muatan 1 e- = -1.6 x 10-19 Coulomb atau 1 C = 6,24 x 1018 elektron. Perbedaan arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC) terletak pada perubahan arah gerakan muatan elektron terhadap waktu
Besaran Listrik Ada empat besaran listrik yang sering digunakan dalam perhitungan, yaitu besaran arus, tegangan,impedensi dan daya listrik. Simbol dan satuan Arus I/i Ampere Tegangan V/v Volt Impedensi R/z Ohm atau Daya nyata P watt
Hukum Dasar Kelistrikan Hukum Ohm Hukum ohm menyatakan bahwa tegangan antara jenis bahan penghantar (V) berbanding lurus dengan arus yang mengalir pada bahan tersebut (I). V = IR
Hukum Kirchoff Arus Hukum kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar dari semua arus yang memasuki suatu node (titik persimpangan) sama dengan nol. Penentuan tanda negatif atau positif pada persamaan 3 harus seragam. Misal semua arus yang menuju node negatif maka semua arus yang meninggalkan node positif atau sebaliknya.
Hukum Kirchoff Tegangan Hukum Kirchoff tegangan menyatakan bahwa jumlah aljabar dari tegangan dalam satu loop rangkaian adalah nol. Penentuan tanda negatif atau positif pada persamaan 5 ditentukan oleh hubungan arah panah dengan arah potensial (E) dan arah arus sebenarnya.
Bentuk Rangkaian Sebuah bentuk rangkaian dapat tersusun dari rangkaian seri dan rangkaian paralel. Rangkaian seri adalah dua komponen atau lebih dihubungkan secara seri. Arus yang melalui satu komponen dengan komponen lainnya adalah sama. Hubungan seri lebih berfungsi membagi tegangan. R1 R2 RN Dalam analisis rangkaian, kompoenen yang berhubungan seri atau paralel dijadikan komponen tunggal sebagai tahanan peganti, RP.
Nilai tahanan peganti untuk hubungan paralel Rangkaian paralel adalah dua komponen atau lebih dihubungkan secara paralel. Tegangan antara masing-masing komponen adalah sama. Hubungan paralel berfungsi membagi arus. R1 R2 RN Nilai tahanan peganti untuk hubungan paralel
Teknik Pengukuran Pengukuran sering dilakukan dalam melakukan analisis rangkaian. Pengukuran dilakukan untuk mendapatkan nilai besaran listrik, seperti : nilai arus yang melalui suatu percabangan, nilai tegangan dari satu titik atau node rangkaian, nilai resistensi dari suatu beban dan nilai daya yang diserap oleh beban. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur masing-masing besaran berbeda dan teknik pengukurannya berbeda. Pengukuran nilai arus digunakan Ampermeter, pengukuran nilai tegangan digunakan Voltmeter, pengukuran nilai resistensi digunakan Ohmmeter dan pengukuran nilai daya digunakan Wattmeter. Keempat alat pengukuran dapat tersedia dalam satu alat ukur yang disebut Multimeter. Peralatan ukur dilengkapi dengan skala.
Pengukuran Arus Pengukuran tegangan
Pengukuran Impedensi Diskusi 7 Pengukuran daya ?
Perhitungan Biaya Listrik Pemakaian listrik pada prinsipnya merupakan pemakaian energi listrik. Energi listrik merupakan usaha listrik yang diperlukan untuk memindahkan muatan listrik. Besarnya energi listrik dapat dihitung W = E x Q Dimana W menyatakan usaha listrik dalam satuan joule, E menyatakan tegangan listrik dalam satuan volt dan Q menyatakan banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb. Karena Q = I x t maka : W = E x I x t Dimana I menyatakan besar arus dalam satuan amper dan t menyatakan lama waktu dalam satuan detik. Ekspresi lain dalam menyatakan usaha listrik dapat diperlihatkan seperti pada persamaan 10. R menyatakan besar tahanan sebagai besar dalam satuan ohm .
Energi listrik per detik disebut daya listrik P dalam satuan watt.