EKONOMI MANAJERIAL Dr. Yansor Djaya, SE.,MA
DEFINISI DAN RUANG LINGKUP EKONOMI MANAJERIAL Tujuan Pembelajaran: Mahasiswa memahami ruang lingkup ekonomi manajerial dalam proses pengambilan keputusan manajemen
DEFINISI EKONOMI MANAJERIAL “Ekonomi manajerial merupakan penerapan teori ekonomi dan peralatan analisis ilmu keputusan untuk menguji bagaimana suatu organisasi dapat mencapai sasaran atau tujuannya dengan cara paling efisien”
ALOKASI SUMBERDAYA EKONOMI SECARA EFISIEN KEPUTUSAN EKONOMI: ALOKASI SUMBERDAYA EKONOMI SECARA EFISIEN Konsumen: Max U(x) Produsen: Max Profit () Pasar: Signal Efisiensi PEMERINTAH
MASALAH KEPUTUSAN MANAJEMEN TEORI EKONOMI MIKROEKONOMI DAN MAKROEKONOMI ILMU KEPUTUSAN MATEMATIKA EKONOMI DAN EKONOMETRIK EKONOMI MANAJERIAL PENERAPAN TEORI EKONOMI DAN PERALATAN ILMU KEPUTUSAN UTK MEMECAHKAN MASALAH KEPUTUSAN MANAJERIAL SOLUSI OPTIMAL
TEORI PERUSAHAAN Mengapa perusahaan eksis? Tujuan perusahaan: TRt – TCt (1 + r)t Maksimisasi profit vs maksimisasi penjualan? n t=1 Nilai Perusahaan =
a - MC 2b DEMAND: P = a – bQ Total Revenue: TR = P.Q= aQ – bQ2 TR/Q = MR = a – 2bQ Profit = TR – TC Maksimisasi Profit: MR = MC a – 2bQ = MC sehingga a – MC = 2bQ Q = a - MC Tingkat output yg memaksimumkan profit 2b
< Tingkat output yang memaksimumkan pendapatan Maksimisasi Pendapatan MR = a – 2bQ = 0 a = 2 bQ Q = a/2b Tingkat output yang memaksimumkan pendapatan Sepanjang MC positif, maka: a - MC a < Q = Q = Konsekuensinya ? 2b 2b Memaksimumkan profit (short-run) membutuhkan tingkat output yg lebih kecil dan harga yg lebih tinggi Memaksimumkan pendapatan (long-run profit max.) membutuhkan output yg lebih besar dan harga yg lebih rendah
Keterbatasan Teori Perusahaan Maksimisasi penjualan (Baumol: korelasi kuat manager’s salaries dengan penjualan); studi terakhir menunjukkan sebaliknya). Williamson and others: model of management utility maximization; pada perusahaan manajemen moderen yang memisahkan manajemen operasi dan kepemilikan, manajer lebih tertarik dalam memaksimumkan utilitas mereka diukur dalam kompensasi (upah, fringe benefits, stock options, dan sebagainya). Biasa disebut dengan Principle Agency Problem.
Richard Cyerr and James March “karena kompleksitas menjalankan bisnis moderen: task uncertainty and lack of data) tidak mampu memaksimumkan profit tetapi dapat diarahkan pada beberapa sasaran kepuasan dalam hal penjualan, keuntungan, pertumbuhan, pangsa pasar, dan sebagainya (Simon: Satisficing Behavior)”
BENTUK DAN FUNGSI PROFIT BENTUK PROFIT Business profit: (explicit or accounting) Economic profit (explicit + implicit cost) TR – TC TR – TC
1.Risk-bearing Theories of profit Hasil di atas normal (yaitu economic profits) dibutuhkan agar perusahaan masuk dan tetap pada bidang tersebut karena risikonya di atas rata-rata (contoh: eksplorasi minyak) TEORI PROFIT 1.Risk-bearing Theories of profit
2. Frictional Theory of Profit Profit meningkat sebagai akibat dari friksi atau gangguan dari long-run equilibrium (normal return atau zero economic profit) 2. Frictional Theory of Profit
3. Monopoly Theory of Profit Suatu perusahaan memiliki monopoly profit bahkan dalam long-run karena menguasai semua bahan baku, produksi economies of large-scale, atau memiliki hak paten
4. Innovation Theory of Profit Economic profit (profit di atas normal) adalah hasil dari introduksi keberhasilan inovasi
5. Function Profit Memberikan signal penting utk realokasi sumberdaya masyarakat untuk menunjukkan perubahan dalam selera konsumen dan permintaan dari waktu ke waktu. Intervensi pemerintah?
signal bahwa konsumen menginginkan output industri yang lebih besar. Fungsi Profit Dalam free-enterprise economy, profit merupakan fungsi yang sangat penting. Profit yang tinggi merupakan: signal bahwa konsumen menginginkan output industri yang lebih besar. Insentif bagi perusahaan untuk ekspansi output dan lebih banyak perusahaan masuk dalam industri dalam jangka panjang Bagi perusahaan yang berada di atas tingkat efisiensi rata-rata industri, profit menunjukkan penghargaan atas efisiensi yang lebih tinggi.
Oleh karena profit system tidak sempurna, pemerintah biasanya bertindak untuk memodifikasi operasional profit system agar lebih konsisten dengan sasaran masyarakat luas. Contoh: regulasi harga listrik untuk perusahaan publik, upah minimum, pengendalian polusi gas buang untuk menginternalisasikan social cost of pollution.
Meskipun tidak sempurna, profit system merupakan bentuk alokasi sumberdaya yang paling efisien. Contoh (Uni Soviet dan RRC) yang sebelumnya profit tidak diijinkan, suatu committee of the party menunjukkan kinerja yang jauh lebih rendah efisiensinya.