Parameter Standar, Kriteria dan Permasalahan Kesling Saudin Y
TIK : Setelah perkuliahan diharapkan mampu : 1. Menjelaskan parameter, standar, kriteria kesling 2. Menjelaskan permasalahan kesling 3. Menjelaskan solusi permasalahan Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan : adalah suatu keseimbangan yang harus ada antara manusia dengan lingkungan agar dapat menjamin kesehatan manusia.
KESEHATAN LINGKUNGAN : SALAH SATU ASPEK DARI KESEHATAN MASYARAKAT YANG MENITIK BERATKAN KEPADA LINGKUNGAN DI SEKITAR MANUSIA YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN MANUSIA
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENYAKIT INDUK SEMANG (HOST) AGEN (AGENT) LINGKUNGAN (ENVIRONMENT)
HUB MANUSIA DNG LINGKUNGAN PENUNJANG KEHIDUPAN (enenrg, biologik; geofisik; sosial) SISA-SISA MAKANAN (padat, gas, cair, energi) AKTIVITAS MANUSIA BAHAYA LINGKUNGAN
KAJIAN EKOLOGI, mencakup kaidah : Interaksi/ hub. timbal balik Interpedensi/ ketergatungan Diversitas/ keanekaragaman Harmoni/ keserasian Kesinambungan PRINSIP DASAR EKOLOGI Diterapkan scr praktis dlm upaya mewujudkan lingk (fisik,kimia, biologi & perub prilaku) yg sehat
Parameter Kesehatan Lingkungan a. Parameter kimia Parameter kimia meliputi CO2, pH, alkalinitas, fosfor dan kadang aktifitas berat.
b. Parameter biokimia Parameter biokimia meliputi, yaitu jumlah oksigen yang terkandung atau terlalur di air. c. Parameter fisik Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kejernihan dan kandungan bahan radiokatif.
d. Parameter biologi Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya bahan organk/mikroorganisme seperti bakteri coli, virus, bentos dan plakton. Organisme yang peka akan mati di lingkungan air yang teremar
Masalah Kesehatan Lingkungan 1. Urbanisasi penduduk Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desa ke kota. Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawa dan terbatasnya lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak kesehatan lingkungan, seperti munculnya permukiman kumuh dimana-mana
2. Tempat pembuangan sampah Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga dapat menjadi tempat berkembangbiaknya agens dan vektor penyakit menular.
3. Penyediaan sarana air bersih Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul di mana-mana.
4. Pencemaran udara Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi nilai ambang batas normal terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu, hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
5. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut, ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun dan apabila di-gunakan untuk air baku memerlukan biaya yang tinggi.
6. Bencana alam/pengungsian Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.
7. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat permukinan, gedung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara, air, dan tanah serta masalah sosial lain.