PEREKRUTAN / SELEKSI / PENARIKAN SDM Eman Sulaiman, ST, MM MSDM STIE CIREBON 2017
Pengertian Perekrutan Perekrutan adalah proses penarikan atau pencarian menemukan, dan menarik para pelamar untuk menjadi pegawai dan oleh organisasi tertentu atau sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian (Sulistiyani & Rosidah, 2009)
Hambatan Perekrutan 1. Kebijakan organisasi (organizational policies). Perencanaan SDM (human resource plan). Kebiasaan perekrut (recruiter habits). Affirmatif Action Plan Kondisi lingkungan eksternal (envoronment condition). Persyaratan jabatan (job requirement). Biaya penarikan (cost). Perangsang (incentive).
1. Kebijakan organisasi Kebijakan promosi dari dalam, merupakan arah tindakan dalam usaha penempatan atau pengisian jabatan yang kosong. Kebijakan kompensasi, berupa gaji, upah, tunjangan kesehatan, fasilitas kerja dll. Kebijakan status pegawai, yaitu kebijaksanaan untuk menggunakan tenaga kontrak. Kebijaksanaan penarikan tenaga lokal, seperti lokasi perusahaan berada.
2. Perencanaan SDM Perencanaan SDM difokuskan untuk menentukan kebutuhan SDM pada masa datang untuk memperkirakan berbagai program dan kebijakan yang akan membantu proses perekrutan.
3. Affirmatif Action Plan Affirmatif action plan adalah tindakan yang harus menyesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan pemerintah, Seperti tidak diperbolehkan mendiskriminasikan calon pegawai berdasarkan jenis kelamin, etnis, agama, yang dapat menghambat penarikan pegawai yang paling berpotensi.
4. Kebiasaan Perekrut Kebiasaan perekrut adalah kebiasaan yang dilakukan ketika melakukan proses perekrutan pada masa lalu. Kebiasaan ini dapat meningkatkan keahlian seorang perekrut, tetapi kebiasaan yang salah akan terulang kembali secara sistematis.
5. Kondisi Lingkungan Eksternal Kondisi lingkungan menyangkut faktor-faktor tenaga kerja seperti pengangguran dan tingkat persaingan. Jika kondisi pengangguran rendah atau nol maka perusahaan akan kesulitan mendapatkan tenaga kerja. Tingkat persaingan yang tinggi menyebabkan perusahaan lain yang sejenis menginginkan jenis tenaga kerja yang sama.
6. Persyaratan Jabatan Persyaratan jabatan yang ditentukan untuk menjadi landasan dalam proses rekrutmen dapat atau tidaknya menunjukkan hubungan yang kuat dengan unjuk kerjanya. Misalnya, jabatan yang menekankan pada tingkat pendidikan dan keterampilan, persyaratannya kemampuan berkomunikasi dan sikap terhadap pekerjaan.
7. Biaya Penarikan 8. Perangsang / insentif Biaya yang diperlukan untuk proses penarikan sangat besar, bisa saja lebih dari yang dianggarkan perusahaan. Jika tenaga kerja yang akan ditarik sedikit jumlahnya dan tempatnya tersebar maka perusahaan harus memuat iklannya di berbagai media. 8. Perangsang / insentif Perangsang atau insentif diberikan agar para calon tertarik untuk menjadi pegawai perusahaan. Perusahaan harus memperhatikan berbagai kemungkinan perangsang lain, yang dapat meningkatkan ketertarikan calon pegawai.
Langkah-langkah Perekrutan 1. Penetuan jabatan yang kosong. 2. Penentuan persyaratan pekerjaan. 3. Penentuan sumber dan metode perekrutan.
1. Penentuan Jabatan yang Kosong Perekturan dilakukan jika ada jabatan yang kosong atau dimulai dengan analisis mengenai apakah ada jabatan yang kosong yang harus diisi oleh pegawai baru. Kekosongan terjadi akibat adanya pegawai yang mengundurkan diri, pensiun, meninggal dunia, atau ekspansi. Sebelum melakukan rekrutmen, lebih baik melakukan reorganisasi pekerjaan (reorganize work), lembur (over time), mekanisme pekerjaan (mechanise the work), metode kerja yang fleksibel (stagger the hour), kerja paruh waktu (make job part time) dan kontrak kerja (sub contract the work).
Gambar 1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekosongan Jabatan
2. Penentuan Persyaratan Jabatan Persyaratan pekerjaan merupakan kriteria yang meliputi keahlian, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan. Persyaratan jabatan dianalisis dari informasi analisis jabatan yaitu job description, job specification dan job performance standard.
3.1 Penentuan Sumber Perekrutan Sumber perekrutan meliputi sumber internal dan sumber eksternal. Sumber internal adalah orang-orang yang sudah menjadi pegawai perusahaan dan menduduki jabatan tertentu yang mungkin dapat dipindahkan atau ditransfer, dipromosikan atau didemosi untuk mengisi jabatan yang kosong melalui proses seleksi. Sumber eksternal adalah orang-orang yang belum menjadi pegawai perusahaan.
3.2 Penentuan Metode Perekrutan Internal Metode perekrutan sumber internal. Calon internal diperoleh dengan cara manajer memberikan atau menominasikan beberapa orang calon untuk dipromosi. Metode ini bersifat tertutup, pegawai tidak megetahui jabatan yang kosong, sehingga pewagai yang memiliki persyaratan tidak memiliki kesempatan untuk melamar secara formal. Kelebihan metode ini banyak didapatkan calon, sedangkan kelemahannya memakan waktu lama.
Kelebihan dan Kelemahan Sumber
3.3 Penentuan Metode Perekrutan Eksternal Walk in and write in (inisiatif pelamar). Employee referral (rekomendasi pegawai). Advertising (iklan). State employment security agencies (lembaga pemerintah). Private placement agencies (lembaga swasta). Professional search firm (perusahaan penyedia tenaga ahli). Educational institution (lembaga pendidikan). Professional association (asosiasi profesi). Labor organization (organisasi buruh). Military operations (lembaga militer). Temporary help agenciens. Open house.
Gambar Langkah-langkah Perekrutan
Formulir Lamaran Kerja Formulir lamaran menyangkut pengumpulan informasi mengenai : 1. Data pribadi. 2. Status pelamar. 3. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki. 4. Riwayat pengalaman kerja. 5. Piagam penghargaan yang pernah diterima. 6. Hobi atau kesukaan. 7. Referensi. 8. Tanda tangan.