METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1 MATERI PERTEMUAN KE-1 METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
ARSITEKTUR PERANCANGAN Secara arti kata (literally) arsitektur (architecture) berasal dari bahasa Yunani, yaitu gabungan dari dua kata yaitu : ARCHE = yang pertama, yang awal, atau yang memimpin TEKTOON = segala sesuatu yang stabil, kokoh, tidak mudah roboh, atau yang dapat diandalkan. Archetektoon = pembangunan utama = chief builder. Arsitektur pada umumnya dibayangkan, dirancang, dan diwujudkan, dibangun dalam menanggapi suatu kondisi yang ada. Kondisi-kondisi ini bisa bersifat murni fungsional, tapi bisa juga mencerminkan iklim politik, ekonomi, dan sosial budaya (poleksos) dalam tingkatan yang bervariasi. Arsitektur merupakan bentuk yang lahir dari kebutuhan manusia akan wadah ruang untuk melakukan kegiatan-kegiatan (aktifitas). PERANCANGAN Tahap awal dari proses perancangan apapun adalah pengenalan suatu kondisi dan pengambilan keputusan untuk menemukan solusinya. Pada dasarnya, merancang adalah sebuah tindakan yang didasarkan atas kemauan sebuah usaha dengan tujuan tertentu. Seorang perancang pertama-tama harus membuat dokumentasi mengenai kondisi-kondisi dari suatu masalah, merumuskan lingkup permasalahannya, dan mengumpulkan data-data yang relevan untuk dicerna dan dianalisis.
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR Metode : Cara Metode Perancangan Arsitektur : Teori/cara tentang bagaimana seorang harus melakukan perancangan, yang diarahkan pada jaminan bahwa bangunan akan memberi tujuan tertentu yang bermanfaat. Sintesa : merumuskan masalah dan pengolahan data (input). PROSES (Proses perancangan arsitektur) memuat: 1. Identifikasi 2. Konsep 3. Program
Dalam hal arsitektur merancang adalah selalu memiliki tujuan untuk menterjemahkan program pemberi tugas ( client) menjadi sebuah bangunan atau tanggapan lain terhadap kebutuhannya. Lima langkah dalam proses merancang: Merumuskan persoalan : menetapkan batas persoalan yang harus dipecahkan, kemudian berbagai bagian persoalan dikupas untuk menentukan kebutuhan, kendala dan sumbernya. Mengembangkan pilihan : perancang memeriksa penyelesaian yang sudah ada dan yang baru serta mengembangkan beberapa pilihan yang dapat dilaksanakan. Menilai : tolak ukur untuk dinilai diambil berdasarkan tujuan merancang. Pilihan penyelesaian lalu disusun peringkatnya berdasarkan tolak ukur merancang. Memilih : berdasarkan pilihan diambil satu pilihan, jika tidak ada pilihan yang menonjol, dua atau tiga pemecahan dapat digabung. Cara apapun yang digunakan biasanya pilihan yang diambil lalu disempurnakan lagi dengan memanfaatkan beberapa bagian yang baik pada penyelesain lain. Komunikasi: penyelesaian akhir harus diperiksa sehingga dapat digunakan untuk langkah perencanaannya.
Perencanaan sebagai padanan kata asing “planning”, dapat diartikan sebagai suatu sarana untuk mentransformasikan persepsi-persepsi mengenai kondisi-kondisi lingkungan ke dalam rencana yang berarti dan dapat dilaksanakan dengan teratur. (William A. Shrode, 1974). Perencanaan merupakan suatu proses menyusun konsepsi dasar suatu rencana yang meliputi kegiatan-kegiatan: Mengidentifikasi. Menentukan komponen-komponen yang menunjang terhadap objek, yang merupakan kompleksitas fakta-fakta yang memiliki kontribusi terhadap kesatuan pembangunan. Mengadakan studi. Mencari hubungan-hubungan dari faktor-faktor terkait, yang memiliki pengaruh spesifik. Mendeterminasi. Menentukan setepat mungkin faktor-faktor yang dominan dengan memperhatikan kekhususan dari unit perubahan yang spesifik yang memberikan perubahan terhadap faktor lain. Memprediksi. Mengadakan ramalan bagaimana suatu faktor akan berubah sehingga mencapai keadaan lebih baik di masa depan. Melakukan Tindakan. Berdasarkan prediksi di atas, melakukan tindakan terstruktur untuk mencapai tujuan pembangunan. (William L. Lassey, 1977).
Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua ;Francis D.K. Ching. Semua masukan-masukan itu harus dianalisis sebelum disusun masalah masalahnya (sintesa). Analisis input yang dibutuhkan bagi suatu proyek sebagai berikut: Analisis Peraturan Bangunan / Pemerintah AnalisisTapak dan Survey Lapangan Analisis Lingkungan / Ruang Kota Analisis Lalu Lintas Analisis Zoning Analisis Iklim Analisis Sosial dan Budaya Analisis Biaya Analisis Literature dan Survey Literature. Dan Lain-lain Sumber : Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan Edisi Kedua ;Francis D.K. Ching. Berpikir Gambar Bagi Arsitektur Dan Perancangan;Paul Laseau.