Kelompok-kelompok sosial dan kehidupan masyarakat Pengantar Manusia pada umumnya dilahirkan seorang diri, namun kenapa harus bermasyarakat ?
Manusia pertama Adam ditakdirkan untuk hidup bersama Hawa isterinya Cerita Robinson Crusoe yang menyendiri tidak ada penyelesaian karena setelah mati riwayatnyapun habis Tokoh Tarzan didalam film diberi pasangan wanita sebagai teman hidupnya, yang kemudian berketurunan, dst Tokoh wayang Arjuna, sering bertapa/tapi akhirnya kembali kepada saudara-saudaranya
Manusia dibandingkan dengan hewan, manusia tidak akan bisa hidup sendiri.Contoh: dari mulai bayi harus diajari makan minum,berjalan bermain, dll Jadi sejak lahir manusia sudah berhubungan dengan manusia lainnya. Manusia tidak diberi alat-alat yang cukup untuk dapat hidup sendiri, misalnya harimau diberi cakar dan gigi yang kuat untuk mencari makan. Burung diberi sayap untuk terbang. Ikan diberi alat khusus untuk hidup di air, dll Manusia diberi pikiran yang jauh lebih sempurna dari alat-alat fisik hewan
Pikiran Pikiran tidak dapat secara langsung digunakan sebagai alat hidup, tetapi dapat dimanfaatkan untuk mencari alat-alat materiil yang diperlukan untuk kehidupan. Contoh : Hewan-hewan seperti kuda, keledai, sapi sanggup hidup kedinginan tanpa memakai baju. Manusia tak mungkin bisa hidup seperti itu, tetapi dengan menggunakan pikirannya menciptakan baju untuk melindungi tubuhnya dari panas, hujan dan udara dingin.
Hubungan dengan alam Manusia harus berkawan dengan dengan manusia lain untuk menghadapi alam sekeliling. Pergaulan dengan manusia lain itu menimbulkan kepuasan dalam jiwanya. Apabila manusia hidup sendirian, tidak bisa bertemu orang lain, tidak bisa mendengar orang lain, akan mengganggu perkembangan jiwanya
Didalam hubungan antar manusia yang paling penting adalah reaksi yang timbul dari akibat hubungan tadi. Reaksi tersebut menyebabkan tindakan seseorang bertambah luas. Didalam memberikan reaksi tersebut ada kecenderungan manusia memberikan keserasian dengan tindakan-tindakan orang lain. Mengapa?
Manusia sejak lahir mempunyai 2 hasrat : 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (yaitu masyarakat sekelilingnya) 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya Untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya manusia menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
B. Tipe-tipe kelompok sosial Klasifikasi kelompok-kelompok Sosial Kelompok sosial yang dipandang dari sudut individu In group dan out group Kelompok Primer dan kelompok sekunder Pagujuban Formal group dan informal group Membership group dan reference group Kelompok Okupasional dan volunter
Klasifikasi tipe-tipe kelompok Sosial Tipe-tipe kelompok sosial dapat diklasifikasikan atas dasar pelbagai kriteria ukuran: - Menurut George Simmel 1. Ukuran besar kecilnya jumlah anggota kelompok Bagaimana individu mempengaruhi kelompok Interaksi sosial di dalam kelompok
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker Ukuran yang diambil atas dasar derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut. Menurut F. Stuart Chapin: Ukuran dengan memperhatikan tinggi rendahnya derajat kelekatan hubungan antara anggota-anggota kelompok ssosial tersebut Ukuran lainnya : Ukuran berdasarkan kepentingan dan wilayah.
Kelompok sosial yang dipandang dari sudut individu Seorang warga masyarakat yang masih bersahaja susunannya, secara relatif menjadi anggota pula dari kelompok-kelompok kecil lain secara terbatas ,kelompok tersebut biasanya adalah atas dasar kekerabatan, usia,seks dan kadang-kadang atas dasar perbedaan pekerjaan atau kedudukan.
Lanjutan Keanggotaan masing-masing kelompok memberikan kedudukan atau prestise tertentu yang sesuai dengan adat istiadat dari lembaga kemasyarakatan di dalam masyarakat Individu biasanya menjadi anggota dari kelompok soial tertentu sekaligus, misalnya atas dasar ras, seks dsb, keanggotaannya bersifat sukarela.
Individu merasa tertarik pada kelompok sosial yang dekat dengan kehidupan, seperti keluarga, kekerabatan danrukun tetangga daripada perusahaan besar atau negara. Apabila kelompok sosial dianggap sebagai kenyataan di dalam kehidupan manusia /individu,harus diingat pada konsep-konsep dan sikap-sikap individu terhadap kelompok sosial sebagai kenyataan subjektif yang penting untuk memahami gaya kolektivitas.
In group dan out group In goup adalah kelompok sosial di mana individu mengidentifikasi dirinya. Out group adalah kelompok sosial yang oleh individu diartikan sebagai lawan in groupnya Perasaan in group didasari dengansuatu sikap yang dinamakan etnosentris, yaitu adanya anggapan bahwa kebiasaan dalam kelompoknya merupakan yang terbaik dibanding dengan kelompok painnya.
In group menggunakan kata “kami” atau “kita”, sedangkan untuk lawannya (out group) menggunakan kata “mereka” Contoh : “Kami mahasiswa keperawatan”, sedangkan “mereka mahasiswa ekonomi”
Kelompok Primer dan kelompok sekunder Kelompok primer atau face to face group merupakan kelompok sosial yang paling sederhana dimana anggotanya saling mengenal serta ada kerja sama yang erat. Contohnya: keluarga, Kelompok sepermainan. Kelompok sekunder adalah kelompok yang terdiri dari banyak orang, yamg sifat hubungannya tidak bardasarkan pengenalan secara pribadi dan juga tidak langgeng. Contohnya: hubungan kontrak jual beli.
Pagujuban dan Patembayan Pagujuban merupakan bentuk kehidupan bersama di mana anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungannya adalah rasa cinta dan rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan. Bersifat nyata dan organis.
Patembayan Patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiranbelaka serta strukturnya bersifat mekanis. Misalnya : ikatan pedagang, organisasi pekerja pabrik ,dll Hubungan mereka bersifat timbal balik.
Formal group dan informal group Formal group adalah kelompok yang mempunyai peraturan tegas dan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya organisasi Informal group tidak mempubyai struktur dan organisasi tertentu atau yang pasti. Kelompok-kelompok tersebut biasanya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali yang didasari oleh kepentingan dan pengalaman yang sama.
Membership group dan Reference group Membership group merupakan suatu kelompok di mana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok Reference group ialah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang (bukan anggota kelompok tersebut) untuk membentuk pribadi dan perilakunya.
Kelompok Okupasional dan volunter Kelompok okupasional adalah kelompok yang muncul karena semakin memudarnyafungsi kekerabatan, dimana kelompok ini timbul karena anggotanya memiliki pekerjaan yang sejenis. Contohnya : kelompok profesi, seperti asosiasi sarjana Farmasi, Ikatan Dokter Indonesia,PPNI, dll
Kelompok Volentir Adalah kelompok orang yang memiliki kepentingan sama, namun tidak mendapatkan perhatian masyarakat. Melalui kelompok ini diharapkan akan dapat memenuhi kepentingan anggotanya secara individual tanpa mengganggu kepentingan masyarakat secara umum. Kel. Volentir dilandaskan pada kepentingan-kepentingan primer.
Kepentingan primer Kebutuhan akan sandang pangan dan papan Kebutuhan akan keselamatan jiwa dan harta benda Kebutuhan akan harga diri Kebutuhan untuk dapat mengembangkan potensi diri Kebutuhan akan kasih sayang
C. Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur Kerukunan (crowd) Publik (khalayak umum)
Kerukunan (crowd) Kerumunan adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat, pada waktu yang bersamaan.
Bentuk kerumunan adalah formal dan ekspresif (direncanakan) Sifat kerumunan(sementara). Yaitu tidak menyenangkan, keadaan panik, kerumunan penonton Berlawanan dengan norma hukum (emosional dan immoral)
Ukuran utama adamya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik Kerumunan merupakan suatu kelompok sosial yang bersifat sementara (temporer) Tidak terorganisasi Bersifat spontan Contoh : Guru,mahasiswa, pedagang,dsb menunggu bis, mempunyai kedudukan yang sama.
Bentuk-bentuk kerumunan Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial: 1. Formal aodiences Kerumunan yg mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan dan bersifat pasif. Contoh : Penonton film. 2. Planned Expressive Group Kelompok yang direncanakan, Pusat perhatian tidak begitu penting, tujuan sama, menghasilkan kepuasan. contoh : berpesta, berdansa.
b. Kerumunan yang bersifat sementaran(casual crowd) 1) Kumpulan yang menyenangkan ( Inconvenient Aggregations) 2) Panic Crowds Orang-orang yang dalam keadaan panik, yang berusaha menyelamatkan diri. 3) Spectator Crowd Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian. (melihat kecelakaan)
Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum Acting Mobs. Kerumunan yang bersifat emosional.Menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-normayang berlaku di masyarakat. 2. Immoral Crowds Kerumunan bersifat immoral bertentangan dengan norma-norma masyarakat. Contoh: orang-orang yang mabuk.
Publik (khalayak umum)
Masyarakat setempat ( Community) Tipe-tipe masyarakat setempat D. Masyarakat pedesaan (rural Community) dan masyarakat perkotaan ( Urban Community) Masyarakat setempat ( Community) Tipe-tipe masyarakat setempat Masyarakat perkotaan dan masyarakat perkotaan
Masyarakat setempat ( Community)
Tipe-tipe masyarakat setempat
Masyarakat perkotaan dan masyarakat perkotaan
F. Kelompok kecil ( Small Group) Small group adalah suatu kelompok yang secara teoritis terdiri paling sedikit dua orang, di mana orang-orang saling berhubungan untuk memenuhi tujuan –tujuan tertentu dan menganggap hubungan itu sendiri penting baginya. Timbul di dalam kerangka organisasi yang lebih besar dan lebih luas. Contoh : Keluarga batik, awak pesawat terbang, dll
G. Dinamika Kelompok Sosial Kelompok sosial adalah kelompok dinamis Selalu terjadi perkembangan dan perubahan Perubahannya lambat Perubahannya cepat, karena : Konflik individu dalam kelompok Konflik antar bagian dalam kelompok Formasi dan reformasi Adanya kelompok yang yang berkuasa dengan mengorbankan golongan lainnya Ada ketidak adilan Perbedaan paham dalam cara-cara memnuhi tujuan kelompok
Perubahan cepat perubahan struktur kelompok sosial Karena perubahan situasi Penggantian anggota kelompok Perubahan dalam situasi sosial dan ekonomi