PROSES PENELITIAN TEORI MASALAH HIPOTESIS GENERALISASI TEORI RANCANGAN PENELITIAN ANALISIS DATA PENGUKURAN PENGUMPULAN DATA
A. IDENTIFIKASI MASALAH : LEWAT SUMBER: 1. BACAAN 1. PERMASALAHAN MASALAH TIMBUL KARENA ADANYA KESENJANGAN ANTARA APA YANG SEHARUSNYA TERJADI (Das Sollen) DENGAN APA YANG PADA KENYATAANNYA TERJADI (Das Sein) A. IDENTIFIKASI MASALAH : LEWAT SUMBER: 1. BACAAN 2. DISKUSI, SEMINAR, PERTEMUAN ILMIAH 3. PERNYATAAN PEMEGANG OTORITAS 4. PENGALAMAN SEPINTAS 5. PENGALAMAN PRIBADI 6. PERASAAN INTUITIF
B. PEMILIHAN MASALAH LEWAT PERTIMB.: 1. DARI ARAH MASALAH (SEGI OBYEKTIF), SEJAUH MANA PENELITIAN MEMPUNYAI KONTRIBUSI KEPADA : PENGEMBANGAN TEORI PEMECAHAN MASALAH PRAKTIS 2. DARI ARAH CALON PENELITI(SEGI SUBYEKTIF), : SESUAI DENGAN DENGAN CALON PENELITI ? BISA DIKELOLA ATAU TIDAK : a. BIAYA YANG TERSEDIA b. WAKTU YANG DIGUNAKAN
c. ALAT DAN PERLENGKAPAN YANG DISEDIAKAN d. BEKAL KEMAMPUAN TEORITIS C. PERUMUSAN MASALAH : 1. DALAM KAMLIMAT TANYA (?) 2. RUMUSAN PADAT DAN JELAS 3. RUMUSAN MEMBERI PETUNJUK TENTANG KEMUNGKINAN PENGUMPULAN DATA UNTUK MENJAWAB PERMASALAHAN
SUMBER BACAAN MELIPUTI : 1. SUMBER ACUAN UMUM : - ISI : TEORI, KONSEP 2. PENELAAH KEPUSTAKAAN SUMBER BACAAN MELIPUTI : 1. SUMBER ACUAN UMUM : - ISI : TEORI, KONSEP - PADA : BUKU TEKS, ENSIKLOPEDI, MONOGRAM - PRINSIP : KEMUTAKHIRAN 2. SUMBER ACUAN KHUSUS : - ISI : LAPORAN PENELITIAN - PADA : JURNAL, BULETIN PENELITIAN, SKRIPSI, TESIS, DISERTASI - PRINSIP : RELEVANSI
TEORI/KONSEP DIRINCI DAN DIANALISIS LEWAT PENALARAN DEDUKTIF HASIL PENELITIAN DIPADUKAN/DISINTESIS DAN DIGENERALISIR LEWAT PENALARAN INDUKTIF PROSES DEDUKTIF DAN INDUKTIF DILAKUKAN SECARA ITERATIF SELANJUTNYA DIPILIH YANG PALING MUNGKIN DAN PALING TINGGI TARAF KEBENARANNYA, BUAT JAWABAN SEMENTARA DALAM BENTUK HIPOTESIS ISTILAH DIRECT QUOTATION DAN PARAPHRASE UTK. BUAT TINJAUAN PUSTAKA
3. PERUMUSAN HIPOTESIS HIPOTESIS PENELITIAN ADALAH JAWABAN SEMENTARA TERHADAP MASALAH PENELITIAN YANG KEBENARANNYA MASIH HARUS DIUJI SECARA EMPIRIS HIPOTESIS MERUPAKAN RANGKUMAN DARI KESIMPULAN TEORITIS YANG DIPEROLEH DARI PENELAAHAN KEPUSTAKAAN SECARA TEKNIS : HIPOTESIS MERUPAKAN PERNYATAAN MENGENAI KEADAAN POPULASI YANG AKAN DIUJI KEBENARANNYA BERDASARKAN DATA YANG DIPEROLEH DARI SAMPEL PENELITIAN
SECARA STATISTIK: HIPOTESIS MERUPAKAN PERNYATAAN MENGENAI KEADAAN PARAMETER POPULASI (, , ) YANG AKAN DIUJI MELALUI STATISTIK SAMPEL (x, s, r) SECARA IMPLISIT: HIPOTESIS MENYATAKAN PREDIKSI YANG TARAF KETEPATAN PREDIKSINYA TERGANTUNG PADA TARAF KEBENARAN DAN KETEPATAN LANDASAN TEORITIS YANG MENDASAR
ATURAN PERUMUSAN HIPOTESIS : 1. PERTAUTAN DUA ATAU LEBIH VARIABEL 2. KALIMAT DEKLARATIF 3. JELAS DAN PADAT 4. DAPAT DIUJI
4. IDENTIFIKASI, KLASIFIKASI DAN PEMBERIAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL A. IDENTIFIKASI VARIABEL - VARIABEL SEBAGAI OBYEK PENGAMATAN PENELITIAN - VARIABEL SEBAGAI FAKTOR YANG BERPERAN DALAM PERISTIWA YANG AKAN DITELITI - VARIABEL DITENTUKAN OLEH LANDASAN TEORITIS DAN DITEGASKAN OLEH HIPOTESIS PENELITIAN - JUMLAH VARIABEL DITENTUKAN OLEH KECANGGIHAN RANCANGAN PENELITIAN
B. KLASIFIKASI VARIABEL : - KLASIFIKASI MENURUT JENIS DAN PERAN DI DALAM PENELITIAN - PENGKLASIFIKASIAN PENTING UNTUK PENENTUAN INSTRUMEN DAN METODE ANALISIS - MENURUT JENIS : NOMINAL, ORDINAL, INTERVAL, DAN RATIO - MENURUT PERAN : VARIABEL DEPENDEN, INDEPENDEN, ANTECEDENT, INTERVENING, CONFOUNDING, MODERATOR, RANDOM
PERAN VARIABEL ANTECEDENT VARIABLE INDEPENDENT VARIABLE INTERVENING CONFOUNDING VARIABLE INTERVENING VARIABLE MODERATOR VARIABLE DEPENDENT VARIABLE
C. PERUMUSAN DEFINISI OPERASIONAL: 1. DEFINISI POLA I : DITEKANKAN PADA KEGIATAN APA YANG PERLU DILAKUKAN AGAR YANG HENDAK DIDEFINISIKAN TERJADI - FRUSTRASI : CEGAH TERCAPAINYA TUJUAN - LAPAR : PUASA 24 JAM - NaCl : REAKSI KIMIA NaOH + HCl 2. DEFINISI POLA II : DITEKANKAN PADA BAGAIMANA HAL YANG HENDAK DIDEFINISIKAN ITU BEROPERASI (SIFAT DINAMIS)
-ORANG CERDAS : ADALAH ORANG YANG BISA MENYELESAIKAN MASALAH SECARA MANDIRI DALAM WAKTU SINGKAT 3. DEFINISI POLA III : DITEKANKAN PADA SIFAT STATIS DARI HAL YANG HENDAK DIDEFINISIKAN - MAHASISWA CERDAS : ADALAH MAHASISWA YANG MEMPUNYAI DAYA INGAT BAIK, PERBENDAHARAAN KATA LUAS, KEMAMPUAN BERFIKIR BAIK, KEMAMPUAN KUANTITATIF DI LUAR KEPALA BAIK
5. PENGEMBANGAN INSTRUMEN INSTRUMEN: BISA DALAM BENTUK : - ALAT SEPERTI TENSIMETER, TERMOMETER, SPIROMETER, UKURAN BB DAN TB - KUESIONER SYARAT INSTRUMEN : 1. TERANDALKAN (RELIABLE) 2. SAHIH (VALID) 3. BAKU (STANDARD) UNSUR KETERANDALAN : 1. AJEG (CONSISTENT) 2. TELITI (ACCURATE) 3. HOMOGEN
METODE PENGUKURAN RELIABILITAS : 1. METODE ULANG (TEST-RETEST METHOD) 2. METODE PARALEL (PARALLEL METHOD) 3. METODE BELAH DUA (SPLIT HALF METHOD) MACAM VALIDITAS : 1. CONTENT VALIDITY : - FACE VALIDITY - SAMPLING VALIDITY 2. EMPIRICAL VALIDITY (PREDICTIVE VALIDITY) 3. CONSTRUCT VALIDITY
VALIDITAS MASALAH VALIDITAS TIMBUL KARENA PENGUKURAN DI BIDANG ILMU SOSIAL ADALAH TIDAK LANGSUNG PENELITI TIDAK YAKIN SEPENUHNYA BAHWA MEREKA SEDANG MENGUKUR APA YANG MEREKA INGIN UKUR “ IS ONE MEASURING WHAT ONE THINKS ONE IS MEASURING ? ” PRINSIP : “ APA YANG DIUKUR SESUAI DENGAN ALAT UKUR YANG SEHARUSNYA “ PERLU BUKTI PENUNJANG DI MANA INSTRUMEN MENGUKUR APA YANG JELAS DIUKURNYA
6. PENYUSUNAN RANCANGAN PENELITIAN TERGANTUNG PADA PERTAUTAN ANTARA TUJUAN PENELITIAN, FORMULASI HIPOTESIS, DAN KESIMPULAN YANG AKAN DIAMBIL TUJUAN PENELITIAN : DESKRIPTIF/EKSPLORATIF ATAU ANALITIK/EKSPLANATIF FORMULASI HIPOTESIS : YA/TIDAK KESIMPULAN: GENERALISASI/TIDAK DESKRIPTIF/EKSPLORATIF - TANPA HIPOTESIS- TANPA GENERALISASI ANALITIK/EKSPLANATIF-HIPOTESIS-GENERALISASI
CONTOH : PENGARUH PEMBERIAN Fe + Vit C TERHADAP PENINGKATAN KADAR Hb GUNAKAN RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN, ADA KONTROL, ADA RANDOMISASI, ADA PRE-POST TEST HUBUNGAN TINGKAT FERTILITAS DAN TINGKAT KESEJAHTERAAN KELUARGA GUNAKAN RANCANGAN CROSS-SECTIONAL
COMPLETELY RANDOMIZED DESIGN PENELITIAN DI LABORATORIUM UNTUK MELIHAT EFEK BERBAGAI DOSIS BAHAN CAMPURAN DAN BERBAGAI SUHU TERHADAP KEKERASAN BAJA. GUNAKAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL LABORATORIK DENGAN RANCANGAN ACAK LENGKAP, KARENA BAHAN DASAR BAJA HOMOGEN MAKA CUKUP MENGGUNAKAN ULANGAN (REPLIKASI)
SUHU CAMPURAN A B 5000C r 10000C 15000C
SPLIT PLOT DESIGN PENELITIAN DI BIDANG PERTANIAN YANG DIBAGI MENJADI PETAK (BLOCK). MASING-MASING PETAK DIBERIKAN PUPUK ALAMI DAN PUPUK ORGANIK, SETIAP PETAK DI BAGI MENJADI SUB PETAK (SUBBLOCK) YANG MASING-MASING DIBERIKAN BERBAGAI JENIS PADI VARIETAS A, B, DAN C. SELANJUTNYA DIPELAJARI EFEK JENIS PUPUK DAN VARIETAS PADI TERHADAP PRODUKTIVITAS. MAKA DIGUNAKAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL LAPANGAN DENGAN SPLIT PLOT DESIGN
ORGANIK ALAMI ORGANIK ALAMI ORGANIK ALAMI A C A B C B C B A B A C A B
7. PENENTUAN SAMPEL UNTUK PENENTUAN SAMPEL PERLU METODE YANG DISEBUT METODE SAMPLING TUJUAN SAMPLING PADA PRINSIPNYA ADALAH UNTUK “GENERALISASI” BAIK LEWAT PENAKSIRAN PARAMETER POPULASI (ESTIMATION) MAUPUN LEWAT UJI HIPOTESIS (HYPOTHESIS TESTING) UNTUK MEMINIMALKAN SAMPLING ERROR ATAU RANDOM ERROR DIGUNAKAN PRINSIP RANDOM
BEBERAPA AHLI MENGGUNAKAN SAMPLING HANYA UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF SAJA BEBERAPA AHLI MENGGUNAKAN SAMPLING HANYA UNTUK TUJUAN DESKRIPTIF SAJA. DENGAN DEMIKIAN YBS. MENGGUNAKAN “SAMPLING NONPROBABILITAS” SEBAGAI KEBALIKAN DARI “SAMPLING PROBABILITAS” YANG MENGGUNAKAN PRINSIP RANDOM ISTILAH YANG TERKAIT DENGAN SAMPLING: 1. POPULASI = KUMPULAN SEMUA ELEMEN, POPULASI DIBERI BATASAN MENURUT : CONTENT(ISI), EXTENT(PERLUASAN), DAN TIME (WAKTU)
CONTOH : KADAR TOTAL PROTEIN BALITA GAKIN (CONTENT) DI KABUPATEN SAMPANG (EXTENT) TAHUN 1999 (TIME) 2. ELEMEN = OBYEK DI MANA PENGAMATAN DILAKUKAN SECARA LANGSUNG 3. UNIT SAMPLING = KUMPULAN ELEMEN YANG TIDAK SALING OVERLAPPING 4. KERANGKA SAMPLING (FRAME) =DAFTAR LENGKAP UNIT SAMPLING, DI MANA PENARIKAN SAMPEL DILAKUKAN
RANCANGAN SAMPLING 1. SAMPLING NONPROBABILITAS: - UNTUK PENELITIAN DESKRIPTIF/EKSPLORATIF - DIPAKAI BILAI BATASAN POPULASI TAK JELAS -DIPAKAI BILA KERANGKA SAMPLING SULIT DI DAPAT (DRUG ADDICT, ILLEGAL RESIDENTS) -TIDAK ADA PRINSIP RANDOM - TIDAK BISA UNTUK GENERALISASI
A. CONVENIENCE SAMPLING ATAU ACCIDENTAL SAMPLING SAMPLING NONPROBABILITAS: A. CONVENIENCE SAMPLING ATAU ACCIDENTAL SAMPLING B. PURPOSIVE SAMPLING ATAU JUDGEMENT SAMPLING C. QUOTA SAMPLING
2. SAMPLING PROBABILITAS UNTUK PENELITIAN ANALITIK/EKSPLANATIF TERUTAMA UNTUK MENAKSIR PARAMETER POPULASI ATAU MENGUJI HIPOTESIS TENTANG KEADAAN POPULASI DIPAKAI BILA BATASAN POPULASI JELAS DIPAKAI BILA KERANGKA SAMPLING TERSEDIA MENGGUNAKAN PRINSIP RANDOM REPRESENTATIF TERHADAP POPULASI MACAM: A. SIMPLE RANDOM SAMPLING B. STRATIFIED RANDOM SAMPLING C. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING D. CLUSTER RANDOM SAMPLING E. MULTISTAGE RANDOM SAMPLING
8. PENGUMPULAN DATA UNTUK PENGUMPULAN DATA PERLU INSTRUMEN INSTRUMEN HARUS SUDAH DIUJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MEMPERMUDAH PENGOLAHAN DATA INSTRUMEN DALAM BENTUK KUESIONER PERLU DILENGKAPI DENGAN PANDUAN UNTUK MENGISI KUESIONER
INSTRUMEN DISUSUN SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA MUDAH DIPINDAHKAN KE DATABASE DI KOMPUTER SUMBER DATA : 1. DATA PRIMER : LANGSUNG DIPEROLEH PENELITI LEWAT METODE PENGAMATAN, PENELITIAN SURVEI, MAUPUN PENELITIAN KUALITATIF 2. DATA SEKUNDER : SECARA TIDAK LANGSUNG DIPEROLEH PENELITI LEWAT SUMBER LAIN SEPERTI : SKRT, SUSENAS,SDKI
SELANJUTNYA DATA ANALISIS (SECONDARY DATA ANALYSIS) PERLU PENGORGANISASIAN : -SIAPA SEBAGAI PENGUMPUL DATA (INTERVIEWER) - SIAPA SEBAGAI PENGAWAS (SUPERVISOR) -PERLU PELATIHAN BAGI INTERVIEWER -PERLU PERSIAPAN LAPANGAN -PERLU TENAGA PENTERJEMAH ATAU TENAGA LAPANGAN (PAMONG/KADER DESA)
UJI COBA KUESIONER REVISI INTERVIEWER KE LAPANGAN VALID, RELIABLE BUAT PANDUAN ISI KUESIONER PELATIHAN INTERVIEWER PERSIAPAN LAPANGAN BILA OKE INTERVIEWER KE LAPANGAN SUPER VI SOR MENGE CEK ISIAN KUESIONER LENGKAP, AKURAT, TEPAT WAKTU
9. PENGOLAHAN DATA 1. PENGOLAHAN DATA: DATA YANG TELAH DIKUMPULKAN LEWAT KUESIONER PERLU DITELITI KELENGKAPANNYA SEBELUM MASUK DATA BASE KOMPUTER (CLEANING DATA) GUNAKAN PROGRAM DBASE, KEY ENTRYIII, FOXBASE, MICROSOFT-EXCELL,LOTUS, EPIINFO, DLS. 2. EKSPLORASI DATA : DENGAN MEMBUAT DISTRIBUSI FREKUENSI, TABEL SILANG BISA DIKETAHUI ADANYA DATA YANG TAK SESUAI
INFERENSIAL : - ESTIMASI - POINT ESTIMATION - INTERVAL ESTIMATION -UJI HIPOTESIS : - KOMPARATIF - KORELATIF - KOMPARATIF + KORELATIF
DATA ENTRY DATA CLEANING DATA SIAP DIANALISIS KUESIONER LENGKAP AKURAT, TEPAT WAKTU DATA ENTRY DATA CLEANING DATA SIAP DIANALISIS
ANALISIS DATA 1. ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF A. UKURAN NILAI TENGAH MEAN, MEDIAN, MODE B. UKURAN KERAGAMAN RANGE, SD, KOEFISIEN VARIASI ANALISIS STATISTIK INFERENSIAL A. ESTIMASI B. UJI HIPOTESIS
10. INTERPRETASI HASIL HASIL ANALISIS MERUPAKAN DATA FAKTUAL MAKA PERLU DIBERI ARTI DAN DIBANDINGKAN DENGAN HIPOTESIS PENELITIAN, DIDISKUSIKAN/DIBAHAS DAN DIBERI KESIMPULAN : HIPOTESIS PENELITIAN TERBUKTI HIPOTESIS PENELITIAN TAK TERBUKTI, KENAPA ?
(a). LANDASAN TEORITIS KURANG TEPAT (SALAH SUMBER ACUAN, TERLALU SEDIKIT BACA LITERATUR) (b). SAMPEL TIDAK REPRESENTATIF (TERLALU KECIL, TIDAK RANDOM) (.c).INSTRUMEN TIDAK SAHIH&ANDAL (d).RANCANGAN PENELITIAN KURANG TEPAT (e). SALAH PILIH UJI STATISTIK (f). PENGARUH VARIABEL LUARAN TERLALU BESAR
11. SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL PENULISAN BAGIAN AWAL BAGIAN INTI BAGIAN AKHIR
BAGIAN AWAL HALAMAN JUDUL HALAMAN PRAKATA HALAMAN DAFTAR ISI HALAMAN DAFTAR TABEL HALAMAN DAFTAR GAMBAR HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN
BAGIAN INTI BAB I : PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH B. PERUMUSAN MASALAH C. TUJUAN PENELITIAN 1. TUJUAN UMUM 2. TUJUAN KHUSUS D. MANFAAT PENELITIAN 1. MANFAAT PRAKTIS 2. MANFAAT TEORITIS
BAGIAN INTI BAB II : TINJAUAN PUSTAKA BAB III: KERANGKA KONSEPSUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. KERANGKA KONSEPSUAL B. HIPOTESIS PENELITIAN
BAGIAN INTI BAB IV : METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN B. POPULASI, SAMPLING, BESAR SAMPEL C. VARIABEL DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL D. INSTRUMEN PENELITIAN : VALIDITAS DAN RELIABILITAS E. INFORMED CONSENT/ETIKA PENELITIAN F. PENGUMPULAN DATA G. ANALISIS DATA H. SKEMA/ALUR PENELITIAN
BAGIAN AKHIR UNTUK LAPORAN AKHIR PENELITIAN DI TAMBAH : DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN CATATAN : UNTUK LAPORAN AKHIR PENELITIAN DI TAMBAH : BAB V : HASIL DAN PEMBAHASAN BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
JENIS PENELITIAN 1. PENELITIAN OBSERVASIONAL: * DARI KACAMATA EPIDEMIOLOGI : (a). PENELITIAN ‘CROSS-SECTIONAL’ (b). PENELITIAN KASUS KONTROL (.c).PENELITIAN KOHORT (d). PENELITIAN KOHORT HISTORIS * DARI KACAMATA NON EPIDEMIOLOGI: PENELITIAN SURVEI (SURVEY RESEARCH)
2. PENELITIAN EKSPERIMENTAL : (a). RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL (PREEXPER.DESIGN) (b). RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN (TRUE EXPER. DESIGN) (.c). RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU (QUASI EXPER. DESIGN)
RANCANGAN PRAEKSPERIMENTAL RANCANGAN YANG PALING LEMAH TIDAK UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN KAUSAL 1. ONE SHOT CASE STUDY (posttest only design) : X ------- O 2. PRETEST-POSTTEST DESIGN : O1 ------ X------ O2
RANCANGAN EKSPERIMENTAL SUNGGUHAN RANCANGAN YANG PALING KUAT UNTUK MEMBUKTIKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ADA KELOMPOK KONTROL YANG SEBANDING ADA ALOKASI RANDOM KE KELOMPOK PERLAKUAN DAN KELOMPOK KONTROL ADA PENGUKURAN PRE DAN POST PADA KEDUA KELOMPOK
R 1 2 X KLP. PERLAKUAN 3 4 KLP. KONTROL PRE POST
RANCANGAN EKSPERIMENTAL SEMU TIDAK ADA ALOKASI RANDOM KURANG BAIK DIBANDINGKAN DENGAN RANCANGAN EKSPER. SUNGGUHAN 1. TIME SERIES DESIGN : O1-----O2------X-------O3------O4 2. CONTROL SERIES DESIGN : O1-----O2------X-------O3------O4 KLP.PERLK. O1-----O2---------------O3------O4
3. SEPARATE PRETEST-POSTTEST DESIGN : O1------ X------O2 4. SEPARATE PRETEST-POSTTEST CONTROL GROUP DESIGN: O1------- --------------------------------------- O3------ --------O4
UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT PERLU DILIHAT : 1. ADANYA KOVARIASI 2. ADANYA NONSPURIOUS RELATIONSHIP 3. ADANYA TIME ORDERING KOMPONEN UTK. MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT: 1. KOMPARASI 2. MANIPULASI 3. KENDALI
KENDALI FAKTOR YANG TERKAIT DENGAN VALIDITAS INTERNAL 1. FAKTOR EKSTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL, TERKAIT DENGAN SELEKSI INDIVIDU KE DALAM KLP. PERLAKUAN DAN KLP. KONTROL SELECTION BIAS DI ATASI LEWAT : 1. RANDOMISASI 2. MATCHING : PRECISION MATCHING ATAU FREQUENCY DISTRIBUTION MATCHING 2. FAKTOR INTRINSIK DARI VALIDITAS INTERNAL :
1. HISTORY 2. MATURATION 3. INSTRUMENTATION’ 4. EXPERIMENTAL MORTALITY 5. TESTING EFFECT 6. REGRESSION ARTIFACT 7. INTERACTION : - SELECTION AND HISTORY - SELECTION AND MATURATION
DIATASI DENGAN MENGGUNAKAN KELOMPOK KONTROL VALIDITAS INTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN INFERENSI KAUSALITAS (MERUPAKAN CONDITION SINE QUA NON UNTUK MENEGAKKAN HUBUNGAN SEBAB AKIBAT) VALIDITAS EKSTERNAL ADALAH VALIDITAS YANG TERKAIT DENGAN GENERALISASI