Universitas Gunadarma Sistem Terdistribusi Introduction Sistem Informasi Universitas Gunadarma
Pokok Bahasan Definition and Example of Distributed System Characteristics of Distributed System Distributed System Model Problems of Distributed System
Definition Sistem Terdistribusi
Definition Sistem Menurut Arifin Rahman : “Suatu kumpulan penadapat pendapat (collection of opinions), prinsip, dan lain-lain yang membentuk suatu kesatuan yang berhubung hubungan satu sama lain”
Definition Sistem Menurut Inu Kencana Syafi’ie “Kesatuan yang utuh dari sesuatu rangkaian yang terikat satu dengan yang lainnya”
Definition Terdistribusi Menurut KBBI “Distribusi” : Penyaluran (pembagian, pengiriman) kepada beberapa orang atau ke beberapa orang atau ke beberapa tempat “Terdistribusi” : Sudah didistribusikan, dapat didistribusikan.
Definition Sistem Terdistribusi merupakan : “Sekumpulan elemen yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membentuk satu kesatuan untuk menyelesaikan satu tujuan yang spesifik atau menjalankan seperangkat fungsi”
Definition Terdistribusi berasal dari kata “distribusi” yang merupakan lawan kata “sentralisasi” yang artinya penyebaran, sirkulasi, penyerahan, pembagian menjadi bagian- bagian kecil.
Definition Sebuah Sistem Terdistribusi adalah : Kumpulan Komputer Independen yang digunakan oleh pengguna sebagai satu kesatuan yang mempunyai fungsi yang sama.
Definition Definisi mempunyai dua aspek. Yang pertama berhubungan dengan hardware: Mesin mesin bersifat otonom. Kedua berhubungan dengan software: Pengguna sistem memikirkan sebagai satu komputer.
Contoh Distributed Sytem
Contoh Distributed Sytem
Contoh Distributed Sytem
Contoh Distributed Sytem Intranet Jaringan (proprietary) yang teradministrasi secara lokal dan dapat terhubung ke internet melalui firewall juga adanya layanan internal dan eksternal didalamnya. Internet Jaringan global yang menghubungkan komputer satu sama lain dan dapat berkomunikasi dengan media IP sebagai protokol.
Contoh Distributed Sytem Sistem terdistribusi multimedia biasanya digunakan pada infrastruktur internet - karakteristik Sumber data yang heterogen dan memerlukan sinkronisasi secara real time -video, audio, text Multicast Menggunakan frekuensi radio sebagai media transmisi.
Tujuan Distributed Sytem Setiap sistem yang diciptakan pasti memiliki tujuan, begitupula dengan sistem terdistribusi. Sistem ini dibuat sebagai solusi pemecahan masalah yang terjadi dalam sistem terpusat.
Infrastruktur Sistem Terdistribusi Infrasrtuktur Utama dari aplikasi Sistem Terdistribusi : Jaringan Komputer LAN, MAN, WAN, maupun Global (internet)
Infrastruktur Sistem Terdistribusi Infrasrtuktur Utama dari aplikasi Sistem Terdistribusi : b. Beragam perangkat keras dan lunak, serta penggunaanya yang berada dan saling terkait dalam sistem jaringan yang membentuknya.
Karakteristik Distributed Sytem Resource Access and Sharing
Karakteristik Distributed Sytem Resource Access and Sharing a. Kemampuan menggunakan hardware, software, atau data dimanapun dan kapanpun. b. Karakteristik ini juga yang menentukan siapa saja yang dapat mengakses sebuah resource dalam sebuah sistem terdistribusi.
Karakteristik Distributed Sytem Resource Access and Sharing Salah satu contohnya dalam web: Terdapat .htaccess yang hanya dapat diakses oleh user yang terlah memiliki grant access terhadap file tersebut.
Karakteristik Distributed Sytem Openness
Karakteristik Distributed Sytem Openness Kemampuan sebuah sistem dalam mengembangkan fleksibilitas terhadap peningkatan kinerja sebuah sistem. Seperti penambahan module baru dan ketersediaan extension/plugin yang dapat terkoneksi dengan sistem lain.
Karakteristik Distributed Sytem Openness Contoh Karakteristik ini: Aplikasi web banking yang dapat terhubung dengan sistem web ilik perusahaan finance.
Karakteristik Distributed Sytem Concurrency
Karakteristik Distributed Sytem Concurrency Semua proses dalam sistem terdistribusi dilakukan secara bersama-sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah inkonsistensi dan ketidak validan sebuah data dari proses.
Karakteristik Distributed Sytem Concurrency Contoh : Dalam aplikasi web yang diakses oleh banyak user. Ketika server melakukan sebuah update. Maka semua user yang mengakses halaman web tersebut akan langsung mendapatkan update terbaru tersebut.
Karakteristik Distributed Sytem Scalability
Karakteristik Distributed Sytem Scalability Sebuah sistem terdistribusi harus dapat ditingkatkan kinerjanya tanpa mengubah komponen-komponen di dalamnya.
Karakteristik Distributed Sytem Scalability Contoh : Sebuah aplikasi web yang digunakan oleh user yang terlalu banyak. Maka untuk meningkatkan kinerja dari web tersebut agar tidak terjadi overload atau system down maka perlu dilakukan upgrade processor dan ram. Dalam proses upgrading tersebut, komponen dalam web tidak perlu diubah.
Karakteristik Distributed Sytem Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan) Kesalahan pasti terjadi dalam sebuah sistem, bisa disebabkan karena jaringan, power supply, bencana alam atau human error. Sebuah sistem terdistribusi dirancang memiliki kemampuan untuk menangani hal- hal tersebut.
Karakteristik Distributed Sytem Fault Tolerance (Toleransi Kesalahan) Contoh dalam hal ini: Dibangunnya sebuah CLUSTERING SERVER. Dimana ketika server utama mengalami down karena beberapa penyebab kesalahan, maka extended server langsung membackup sistem utama dan menggantikannya.
Karakteristik Distributed Sytem Transparency
Karakteristik Distributed Sytem Transparency Transparansi tidak berlaku untuk user biasa yang mengutamakan fungsionalitas, apakah ia sedang menggunakan sistem yang terdistribusi atau tidak.
Karakteristik Distributed Sytem Transparency Namun secara khusus bagi pengeolala baik itu developer atau administrator perlu mengetahui arsitektur dari sistem yang sedang digunakan karena untuk mempermudah bagi mereka dalam mengembangka dan memelihara sistem tersebut
Karakteristik Distributed Sytem Security
Alasan Membangun Distributed Sytem Resource Sharing Computation Speedup Reliability Communication Mengatasi Bottleneck
Model Dalam Distributed System 1. Model Arsitektur (Architectural Models) 2. Model Interaksi (Interaction Models) 3. Model Kegagalan (Failure Models)
Architectural Models Client-Server Model Proxy Server Peer Processes (Peer To peer)
Model Distributed System Model Client Server
Model Distributed System Model Client Server Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client. Sistem yang terdiri dari kumpulan- kumpulan proses disebut dengan Server. Memberikan layanan kepada user yang disebut dengan Client.
Model Distributed System Model Client Server Model ini biasanya berbasiskan protokol request/reply. Contoh implementasi nya : RPC (Remote Procedure Calling) RMI (Remote Method Invocation)
Model Distributed System Model Client Server Client mengirimkan request berupa pesan ke server untuk mengakses suatu service. Service menerima pesan tersebut dan mengeksekusi request client dan me-reply hasil ke client.
Model Distributed System
Model Distributed System Proxy Server Menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang diatur oleh server lain. Biasanya proxy server dipakai untuk menyimpan hasil copy web resources.
Model Distributed System Proxy Server Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client.
Model Distributed System Proxy Server Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibility dengan mencegah frekuensi akses ke server.
Model Distributed System Proxy Server Peer Process Semua Proses (object) mempunyai peran yang sama. Proses berinteraksi tanpa adanya perbedaan antara client dan server. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan Merupakan model yang paling general dan flesksibel.
Model Distributed System Proxy Server
Model Distributed System 2. Interaction Model Sistem Terdistribusi Untuk interaksinya dibagi menjadi dua bagian: Synchronous Distributed System Asynchronus Distributed System
Model Distributed System 2. Interaction Model Sistem Terdistribusi
Model Distributed System Synchronous Distributed System Batas atas dan batas waktu pengeksekusian dapat di set. Fluktuasi ukuran antara waktu local berada dalam suatu batasan.
Model Distributed System Synchronous Distributed System Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan: Dalam synchronus distributed system terdapat satu waktu global. Hanya Synchronus system dapat memprediksi perilaku (waktu) Dalam synchronus distributed system dimungkinkan dan aman untuk menggunakan mekanisme timeout dalam mendeteksi error atau kegagalan dalam proses atau komunikasi.
Model Distributed System Asynchronous Distributed System Banyak sistem terdistribusi yang menggunakan model interaksi ini (termasuk Internet). Tidak ada batasan dalam waktu pengeksekusian. Tidak ada batasan dalam delay transmission (penundaan pengiriman). Tidak ada batasan terhadap fluktuasi waktu lokal.
Model Distributed System Asynchronous Distributed System Secara system secara praktek lebih banyak digunakan.
Model Distributed System 3. Failure Models Kegagalan apa saja yang dapat terjadi dan bagaimana efek yang ditimbulkan. Omission Faluires Arbitary Failures Timing Failures
Model Distributed System 3. Failure Models Kegagalan dapat terjadi pada proses atau kanal komunikasi. Dan penyebabnya bisa berasal dari hardware ataupun software. Model Kegagalan (Failure Models) dibutuhkan dalam membangun suatu sistem dengan prediksi terhadap kagagalan2 yang mungkin terjadi.
Model Distributed System 3. Failure Models Ommision Failures Ketika prosesor dan kanal komunikasi mengalami kegagalan untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukan. Dikatakan tidak mempunyai omission failures apabila: - Terjadi keterlambatan (delayed) tetapi akhirnya tetap tereksekusi. - Sebuah aksi dieksekusi walaupun terdapat kesalahan pada hasil.
Model Distributed System 3. Failure Models Ommision Failures Dengan synchronous system, ommision failures dapat dideteksi dengan timeouts
Model Distributed System 3. Failure Models b. Arbitary Failures Ini adalah kegagalan yang paling buruk dalam sistem. Tahapan proses atau komunikasi diabaikan atau yang diharapkan terjadi dieksekusi. Sehingga hasil yang diharapkan tidak terjadi atau mengeluarkan hasil yang salah.
Model Distributed System 3. Failure Models C. Timing Failures Dapat terjadi pada sunchronus system, dimana batas waktu diatur untuk eksekusi proses, komunikasi dan fluktuasi waktu. Terjadi apabila waktu yang telah ditentukan terlampaui.
Permasalahan Distributed System Heterogen Dapat dibangun dari berbagai software, operating system, hardware yang berbeda. IP digunakan untuk mengatasi perbedaan jaringan.
Permasalahan Distributed System Keterbukaan Mendukung extensibility. Setiap komponen memiliki antarmuka (interface) yang dipublish ke komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda.
Permasalahan Distributed System Keamanan Shared Rosource & transmisi informasi rahasia perlu dilengkapi dengan enkripsi. Cegah denial of Service.
Permasalahan Distributed System Scalability Penambahan pemakai membutuhkan penambahan resource yang konstan. Cegah bottleneck. Jika perlu, gunakan replikasi.
Permasalahan Distributed System Penanganan Kegagalan Setiap proses (komputer atau jaringan) dpt mengalami kegagalan secara independen. Komponen lain harus tetap berjalan dengan baik. E.g. failed branch in a distributed banking system.
Permasalahan Distributed System Concurrency Multiple users with concurrent requests to a shared resources. Setiap resource harus aman di lingkungan tersebut di atas.
Permasalahan Distributed System Transparansi Transparan: bagi pemakai, keberadaan beberapa komponen tampak sebaaig satu sistem saja. Accesstransparency : Local & remote resources dapat diakses dengan operasi yang sama.