PENYUSUN KELOMPOK 11 Indun Ifana (2011-11-121) Ahmad Burhanudin (2011-11-123) Mohammad Setian (2011-11-127) Devie Erwine P (2011-11-243) Abdu Rofi’ud D (2011-11-254)
PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan hasil sumberdaya alam. Sekitar 60% rakyat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, yang menetapkan bahwa negara kita adalah negara agraris. Saat ini Indonesia mulai beralih dari negara agraris menjadi negara industri. Beberapa upaya tengah dipersiapkan termasuk mengembangkan teknologi yang bisa mendukung sektor industri. Untuk menjadikan Indonesia menjadi negara industri pada tahun 2020
INDUSTRI Semenjak krisis moneter yang menghantam perekonomian Indonesia tahun 1998, sektor manufakur merupakan salah satu sektor yang mengalami pukulan berat dan paling lama menderita kelesuan. Namun sejalan dengan membaiknya ekonomi nasional yang didukung oleh pasar domestik yang kuat, maka semenjak tahun 2010, sektor industri manufaktur mulai tumbuh kembali.
INDUSTRI Industri yang mengandalkan pasar ekspor semenjak tahun 2010 juga kembali menggeliat Ditandai dengan pesatnya pertumbuhan sektor industri non migas setelah ekonomi dunia mulai membaik. Pada tahun 2011 pada kuartal III industri manufaktur tumbuh sebesar 5,6% dibanding perioda yang sama tahun 2010. Pada triwulan III 2010 pertumbuhan produksi industri manufaktur naik 3,67% dari triwulan III 2009. Pertumbuhan triwulan III 2009 naik 0,09% dari triwulan III 2008.
INDUSTRI Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulanan Menurut KBLI 2 Dijit, 2010-2011
INDUSTRI
INDUSTRI
INDUSTRI Pada tahun 2010 ekspor industri non migas mencapai US$ 98,0 milyar dari total ekspor Indonesia sebesar US$ 157,8 milyar atau 62,1%. Peranan ekspor industri manufaktur berada jauh diatas peranan ekspor migas yang mencapai 17,8% dan ekspor hasil tambang yang mencapai 16,9%. Pertumbuhan industri manufaktur ini sejalan dengan pertumbuhan ekspornya yang menunjukkan peningkatan pesat dalam dua tahun terakhir pasca krisis finansial global tahun 2008-2009. Peranan ekspor hasil tambang mengalami peningkatan disebabkan naiknya harga komoditas tersebut dipasaran dunia dalam beberapa tahun terakhir ini.
INDUSTRI Indonesia mulai dipandang sebagai lokasi investasi yang cukup potensial untuk sektor industri manufaktur. Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara Asean lainnya karena penduduknya yang besar, sumber daya alam yang besar dan beraneka ragam, dan ekonomi yang terus tumbuh secara kontinyu merupakan tujuan investasi yang menarik. Setelah mampu bertahan dalam menghadapi krisis finansial global dan mempertahankan kestabilan ekonomi makro selama lebih dari lima tahun terakhir, kini Indonesia mulai dipandang sebagai lokasi investasi yang cukup potensial untuk sektor industri manufaktur. Ketika pasar dunia mulai bergeser ke negara Asia dan Amerika Latin, maka pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia menjadi sangat menarik. Indonesia memiliki kelebihan dibanding negara Asean lainnya karena penduduknya yang besar, sumber daya alam yang besar dan beraneka ragam, dan ekonomi yang terus tumbuh secara kontinyu merupakan tujuan investasi yang menarik.
INDUSTRI Masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan investasi di sektor industri manufaktur. Keterbatasan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, lapangan udara, listrik dll menjadi ganjalan bagi masuknya investor baik asing maupun dalam negari. Namun masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk meningkatkan investasi di sektor industri manufaktur. Keterbatasan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, lapangan udara, listrik dll menjadi ganjalan bagi masuknya investor baik asing maupun dalam negari. Belum lagi masalah penegakan dan kejelasan hukum, korupsi dan birokrasi yang masih semerawut menyebabkan investor asing tidak serta merta mau masuk ke Indonesia.
INDUSTRI Strategi Pembangunan Sektor Industri Strategi Substitusi Impor (inward lookong) Menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi pada pasar domestik. Industri domestik yang membuat barang-barang menggantikan impor Didasarkan pada pemikiran, laju ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan mengembangkan industri dalam negri yang menproduksi barang-barang pengganti impor
INDUSTRI Strategi Promosi Ekspor (outward looking) Berorientasi kepada pasar internasional dalam usaha pengembangan industri dalam negeri Tidak ada diskriminasi dalam pemberian insentif dan fasilitas-fasilitas kemudahan lain dari pemerintah Berdasarkan pemikiran, laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya bisa direalisasikan jika produk-produk yang dijual di dalam negeri di jual di pasar ekspor
PERTANIAN Kontribusi pertanian terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional: Ekspansi sektor-sektor ekonomi sangat tergantung pada sektor perekonomian (kontribusi produk) Populasi di sektor pertanian membentuk suatu proporsi yang sangat besar dalam pasar domestik untuk produk-produk dari industri dalam negri (kontribusi pasar) Sebagai sumber modal untuk investasi di dalam ekonomi (kontribusi faktor produksi) Mampu berperan sebagai sumber penting bagi neraca perdagangan maupun neraca perdagangan (kontribusi devisa) Pertanian di negara berkembang dapat dilihat sebagai sektor ekonomi yang potensial dalam kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional. Kontribusinya meliputi:
Pangsa output agregat (PDB) dari sektor pertanian relatif menurun Sedangkan sektor industri manufaktur dan sektor sekunder maupun tersier meningkat. Penyerapan tenaga kerja pada sekor pertanian sebesar 39,3 juta (angka s/d Agustus2011) Neraca perdagangan sektor pertanian surplus US $17,02miliar (angka s/d September2011) Seiring dengan proses industrialisasi pangsa output agregat (PDB) dari sektor pertanian relatif menurun, sedangkan sektor industro manufaktur dan sektor sekunder maupun tersier meningkat.
PERTANIAN
Nilai tukar petani di Indonesia sebesar 105,64 (per November 2011) PERTANIAN Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima pertani terhadap indeks harga yang diterima pertani Nilai tukar petani di Indonesia sebesar 105,64 (per November 2011) Nilai tukar petani adalah rasio antara indeks harga yang diterima pertani yakni indeks harga jual outputnya terhadap indeks harga yang diterima pertani, yakni harga input-input yang digunakan untuk bertani
Besar investasi PMDN sebanyak 274 proyek, dengan nilai Rp.8,23t riliun PERTANIAN Faktor penting yang menentukan investasi di sektor pertanian bukan hanya laju pertumbuhan outpunya, melainkan juga tingkat daya saing global dari komoditas-komoditas pertanian yang merupakan modal investasi yang dapat digunakan berbagai tujuan (langsung maupun tidak langsung) Besar investasi PMDN sebanyak 274 proyek, dengan nilai Rp.8,23t riliun Sedangkan PMA sebanyak 246 proyek, dengan nilai US$1,03 miliar (angka s/d 30September2011). Salah satu faktor penting yang menentukan investasi di sektor pertanian bukan hanya laju pertumbuhan outpunya, melainkan juga tingkat daya saing global dari komoditas-komoditas pertanian yang merupakan modal investasi yang dapat digunakan berbagai tujuan (langsung maupun tidak langsung)
KENDALA DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN 2011 Dampak perubahan iklim pada pergeseran pola tanam, ketersediaan air dan eksplosi hama dan penyakit tanaman Alih fungsi lahan Serapan kredit pertanian yang masih rendah Keterbatasan jumlah penyuluh Keterbatasan dukungan prasarana pertanian. Akumulasi penyerapan anggaran yang umumnya menumpuk di Triwulan IV.
PRODUKSI KOMODITAS PRIORITAS PERTANIAN 2011 *)ARAM III 2011 untuk padi, jagung dan kedelai, angka prognosa untuk gula, serta angka sementara untuk daging sapi.
Upaya Peningkatan Produksi Pangan PERTANIAN Upaya Peningkatan Produksi Pangan Penyusunan Roadmap Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Menuju Surplus Beras 10 juta ton pada tahun 2014. Audit lahan sawah di Pulau Jawa. Peningkatan produktivitas melalui peningkatan mutu benih. Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K). Upaya Penurunan Konsumsi Beras. Penelitian dan Pelepasan Varietas Unggul. Introduksi Teknologi Pupuk Berimbang. Perluasan Areal Tanam. Penyuluhan dan Pendampingan.
PERTANIAN DIVERSIFIKASI PANGAN Konsumsi langsung beras per kapita turun dari 102,22 kg/kapita tahun 2009 menjadi 100,76 kg/kapita tahun 2010. Tahun 2010, konsumsi umbi-umbian tahun 2010 sebesar 14,2 kg/kapita/tahun atau55,74 persen dari target 25,4 kg/kapita/tahun, pangan hewani tahun 2010 sebesar15,60 kg/kapita/tahun atau78,8 persen dari target 19,8 kg/kapita/tahun dan sayuran dan buah-buahan tahun 2010 mencapai 77,2 kg/kap/tahun atau93,8 persen darit arget 82,3 kg/kapita/tahun. Tahun 2010, Skor Pola Pangan Harapan (PPH) 77,5 (target 86,4)
PERTANIAN Agraris? Industrialis? Setiap daerah di Indonesia bergerak di sektor pertanian dapat menjadi penyokong terbesar perekonomian. Faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor teknologi dan pendidikan. Bagaimana mungkin Indonesia bisa menjadi negara industri sementara kekayaan alam masih belum mampu diolah dengan baik. Sebenarnya hampir setiap daerah di Indonesia bergerak di sektor pertanian yang dapat menjadi penyokong terbesar perekonomian. Namun, karena banyaknya permasalahan pertanian menyebabkan Indonesia kalah bersaing dengan negara lain yang sebenarnya bukan negara agraris. Selain itu faktor yang tidak kalah pentingnya adalah faktor teknologi dan pendidikan. Kurangnya penguasaan teknologi masyarakat Indonesia dikarenakan rendahnya pendidikan, menyebabkan pengolahan pertanian memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut menggambarkan betapa terbelakangnya teknologi pertanian di Indonesia. Jika demikian halnya, bagaimana mungkin Indonesia bisa menjadi negara industri sementara kekayaan alam yang menjadi modal utamanya saja masih belum mampu diolah dengan baik.
PERTANIAN Jadi, sebenarnya Indonesia lebih cocok menjadi negara yang lebih bergerak ke sektor pertanian yang disokong oleh sektor industri. Cara memanfaatkan kekayaan alam yang ada, seperti perkebunan sebagai komoditi ekspor, agroindustri sebagai pemoles hasil pertanian, dan agro-eko wisata sebagai pemikat wisatawan.
KESIMPULAN Kalau dilihat dari pertumbuhan PDB tahun 2011, Indonesia dapat dikatakan sebagain negara Industri. Karena PDB pada sektor industri cenderung meningkat daripada sektor pertanian Berdasarkan Perpres No.28 tahun 2008 mengenai Kebijakan Industri Nasional (KIN) hingga 2025 Indonesia bertekad menjadi negara industri tangguh yang diawali sebagai negara industri baru pada 2020. Namun, apakah dapat dikatakan negara industri, sementara kekayaan alam sebagai penyokong perekonomian tidak dapat diolah dengan baik.
KESIMPULAN Jadi menurut kelompok kami, Indonesia lebih cocok menjadi negara yang lebih bergerak pada sektor pertanian namun disokong oleh sektor industri sebagai pemaksimalan output yang dihasilkan.