NUTRISIONAL PADA NEONATUS Disusun oleh: Depi Lukitasari S.Kep.,Ners
Pemberian Asi Pemberian ASI pada awal-awal kelahiran merupakan salah satu prinsip menyusui yaitu dimulai sedini mungkin dan secara eksklusif. Di Indonesia akhir-akhir ini sedang digiatkan satu program yang disebut Inisiasi Menyusui Dini yang dapat memberikan keuntungan baik dari bayi maupun bagi ibu. ASI adalah cairan hidup yang mengandung sel-sel darah putih, immunoglobulin, enzim dan hormon, serta protein spesifik dan zat-zat gizi lainnya yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Selain memastikan bahwa balita memiliki nutrisi terbaik dan memadai perlindungan dari infeksi dan penyakit.
APA ITU ASI EKSLUSIF?? ASI Eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi tanpa memberikan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan makanan tambahan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan nasi tim (Roesli, 2000) kecuali obat dan vitamin (WHO, 1991). Sesuai dengan pedoman internasional, ASI Eksklusif diberikan hingga bayi berusia 6 (enam) bulan karena secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa ASI sangat besar manfaatnya bagi bayi dan semua energi dan nutrisi yang dibutuhkan bayi dapat tercukupi hanya dengan pemberian ASI Ekslusif hingga usia bayi 6 (enam) bulan. Pemberian ASI Eksklusif dapat mengurangi angka kematian bayi karena berbagai penyakit yang sering diderita anak-anak misalnya diare dan radang paru. ASI Eksklusif juga dapat mempercepat pemulihan bayi setelah sakit dan dapat membantu menjarangkan kehamilan (Linkages, 2002 dalam Refina 2009).
MACAM-MACAM ASI Kolostrum: Kolostrum adalah air susu yang pertama kali keluar. Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mammae yang mengandung tissue debris dan residual material yang terdapat dalam alveoli dan duktus dari kelenjar mammae sebelum dan segera sesudah melahirkan. Air susu transisi/ peralihan: ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10 berisi karbohidrat dan lemak. Kadar protein semakin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak semakin tinggi. Kadar immunoglobulin menurun sedangkan kadar laktosa meningkat. Air susu matur: Air susu matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya. ASI matur tampak berwarna putih kekuning-kuningan karena mengandung casineat, riboflaum, dan karotin. Kandungan ASI matur lebih konstan dan tidak menggumpal bila dipanaskan. (Maryuyani, 2012).
Kandungan asi Laktosa ( karbohidrat): Laktosa merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan penting sebagai sumber energi. Laktosa berperan sebagai sumber penghasil energy, meningkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh, serta merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus. Lemak :Lemak di ASI mempunyai komponen asam lemak esensial yaitu : asam linoleat dan asam alda linoleat yang akan diolah oleh tubuh balita menjadi AA dan DHA. Protein Garam dan Mineral Vitamin: Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K, serta vitamin B12 dan asam folat.
IMD Inisiasi Menyusui Dini adalah proses membiarkan bayi dengan nalurinya sendiri menyusu dalam 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya (Nurtjahjo dan Paramitia, 2008 dalam Sunansari, 2008).
manfaat Menurunkan resiko kedinginan (hypothermia) Membuat pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil Bayi akan memiliki kemampuan melawan bakteri Bayi mendapat kolostrum dengan konsentrasi protein dan immunoglobulin paling tinggi Mendukung keberhasilan ASI Eksklusif Membantu pengeluaran plasenta dan mencegah pendarahan Membantu bayi agar memiliki keahlian makan di waktu selanjutnya
Menurut Roesli (2008), dalam Inisiasi Menyusu Dini melalui 5 (lima) tahapan perilaku sebelum bayi menyusu, yakni: Dalam 30 menit pertama, stadium istirahat/ diam dalam keadaan siaga Bayi diam tidak bergerak, sesekali matanya terbuka lebar melihat ibunya. Masa tenang yang istimewa ini merupakan penyesuaian peralihan dari keadaan dalam kandungan ke luar kandungan. Antara 30-40 menit, mengeluarkan suara, gerakan mulut seperti mau minum, mencium, menjilat tangan. Bayi mencium dan merasakan air ketuban yang ada ditangannya. Bau dan rasa ini akan membimbing bayi untuk menemukan payudara dan puting susu ibu Mengeluarkan air liur, saat menyadari ada makanan disekitarnya bayi mulai mengeluarkan air liurnya. Bayi mulai bergerak kearah payudara. Areola (kalang payudara) sebagai sasaran, dengan kaki menekan perut ibu. Ia menjilat-jilat kulit ibu, menoleh ke kanan dan ke kiri, serta menyentuh dan meremas daerah puting susu dan sekitarnya dengan tangan yang mungil. Menemukan, menjilat, mengulum puting, membuka mulut lebar, dan melekat dengan baik.
Tahapan yang Dilakukan Bayi dalam IMD Istirahat sebentar dalam keadaan siaga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya Memasukkan tangan ke mulut Menghisap tangan dan mengeluarkan suara Bergerak ke arah payudara dengan aerola sebagai sasaran. Menyentuh puting susu dengan tangannya. Menemukan puting susu. Melekat pada puting susu. Menyusu untuk pertama kalinya Dikutip dari Roesli (2008), tahapan yang biasanya dilakukan bayi pada saat IMD adalah :
BREAST
PERENCANAAN PULANG
MANFAAT Menurunkan jumlah kekambuhan, penurunan kembali di rumah sakit, dan kunjungan ke ruangan kedaruratan yang tidak perlu kecuali untuk beberapa diagnosa. Membantu klien untuk memahami kebutuhan setelah perawatan dan biaya pengobatan. Bahan pendokumentasian keperawatan.
Tahap-tahap Discharge Planning Pengkajian Pengkajian mencakup pengumpulan dan pengorganisasian data tentang klien. Ketika melakukan pengkajian kepada klien, keluarga merupakan bagian dari unit perawatan. Klien dan keluarga harus aktif dilibatkan dalam proses discharge agar transisi dari rumah sakit ke rumah dapat efektif. Elemen penting dari pengkajian discharge planning adalah: Data Kesehatan Data Pribadi Pemberi Perawatan Lingkungan Keuangan dan Pelayanan yang dapat mendukung
Persiapan Pemulangan dan Asuhan di Rumah Program asuhan ibu-anak (dyad atau couplet care), rencana pemulangan, rujukan, dan kunjungan ke rumah menjadi komponen penting asuhan komprehensif bayi baru lahir. Untuk mengkaji dan memenuhi kebutuhan ini, penyuluhan harus dimulai secara dini, idealnya sebelum kelahiran. Persoalan sebelum pemulangan harus dipusatkan pada pola penyusuan bayi, siklus buang air besar, jaundis, dan menangis yang berlebihan.
TERIMAKASIH