ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK Agus Syaiful Anwar B12.2012.02219 Yuni Widiyasari B12.2012.02208 M. Ary Yunanto B12.2012.02215 Lukita Widyastuti B12.2012.02224 Hashemi Rafsanjani B12.2012.02322
Kinerja Keuangan adalah ukuran keberhasilan suatu organisasi mencapai target-target yang telah ditetapkan dalam anggarannya guna mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Memberikan informasi jumlah biaya & jenis biaya yang dikeluarkan TUJUAN PEMBUATAN LAPORAN KEUANGAN BANK Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aset da jenis aset yang dimiliki Memberikan informasi jumlah kewajiban dan jenis kewajiban (jangka pendek & panjang) Memberikan informasi hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber pendapatan Memberikan informasi jumlah biaya & jenis biaya yang dikeluarkan Memberikan informasi perubahan dalam aset, kewajiban dan modal bank Memberikan informasi kinerja manajemen dalam suatu periode tertentu
ANALISIS RASIO Rasio Likuiditas Rasio Rentabilitas Rasio Solvabilitas
Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerja suatu bank Analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek atau kewajiban yang sudah jatuh tempo. Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas yg sering digunakan untuk menilai kinerja suatu bank a. Cash Ratio ( CR ) b. Reserve Requirement ( RR ) c. Loan to deposit ratio ( LDR ) d. Loan to asset ratio ( LAR ) e. Rasio kewajiban bersih Call Money ( NCM )
CASH RATIO RESERVE REQUIREMENT Untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan nasabah pada saat ditarik dengan menggunakan alat-alat likuid yang dimilikinya. Alat Likuid : Uang Kas di Bank dan Rekening giro yang disimpan di Bank Indonesia. Merupakan ketentuan bagi setiap bank umum untuk menyisihkan sebagian dari dana pihak ketiga yang berhasil dihimpunnya dalam bentuk giro wajib minimum yang berupa rekening giro bank yang bersangkutan pada Bank Indonesia. Komponen dana pihak ketiga terdiri dari: Giro, Deposito berjangka, Sertifikat deposito, Tabungan, Kewajiban Jangka Pendek Lainnya RESERVE REQUIREMENT
LOAN TO DEPOSIT RATIO LOAN TO ASSET RATIO Menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Semakin tinggi rasio tsb, maka makin rendah likuiditas bank tsb. Merupakan kemampuan bank untuk memenuhi permintaan kredit dengan menggunakan total asset yang dimiliki bank. Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya rendah karena jumlah asset yang diperlukan untuk membiayai kreditnya makin besar. LOAN TO ASSET RATIO
RASIO KEWAJIBAN BERSIH CALL MONEY ( NCM ) Persentase dari rasio ini menunjukkan besarnya kewajiban bersih call money terhadap aset lancar atau aset yang paling likuid dari bank. aset Lancar : Uang kas, Giro di BI, Sertifikat BI, SBPU Semakin kecil rasio ini, maka likuiditas bank ini semakin baik karena bank dapat menutup kewajiban antar bank dengan alat likuid yang dimilikinya.
Alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Rasio Rentabilitas Analisis rasio profitabilitas suatu bank a. Return On Asset ( ROA ) b. Return On Equity ( ROE ) c. Rasio Biaya Operasional ( OCR ) d. Net Profit Margin ( NPM )
RETURN ON ASSET RETURN ON EQUITY Untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan assets. Untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen. Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikan harga saham bank dan semakin besar pula dividen yang diterima investor. RETURN ON EQUITY
RASIO BIAYA OPERASIONAL Untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. Biaya operasional diperoleh dari COLF ( Cost of Loanable fund) Pendapatan Operasionl diperoleh dari jasa pemberian kredit bank (Bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment fee, sindication fee, dll). Rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Pendapatan Operasional berasal dari pemberian kredit dengan resiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit dalam valas dll. NET PROFIT MARGIN
Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas Untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya atau kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jika terjadi likuidasi bank. Rasio Solvabilitas Rasio yang digunakan pada analisis solvabilitas a. Capital adequacy ratio (CAR) b. Debt to Equity ratio c. Long Term debt to assets ratio
CAR Untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aset yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. DER Untuk mengukur kemampuan bank untuk menutup sebagian atau seluruh hutang-hutangnya dengan dana yang berasal dari modal sendiri. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin kecil kemampuan membayar hutangnya dari modal sendiri. LONG TERM DAR Untuk mengukur seberapa jauh nilai seluruh aset bank dibiayai atau dananya diperoleh dari sumber hutang jangka panjang Semakin besar rasio ini, maka makin kecil kemampuan untuk membayar hutang dari aset.
Analisis CAMELS (Capital, Asset quality, Management, Earning, Liquidity, Sensitivity) CAMELS menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan analisis rasio dapat diperoleh gambaran baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu bank. CAMELS merupakan tolok ukur obyek pemeriksaan bank yang dilakukan oleh pengawas bank.
Capital kecukupan, komposisi, dan proyeksi (trend ke depan) permodalan serta kemampuan permodalan Bank dalam mengcover aset bermasalah; kemampuan Bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan, rencana permodalan Bank untuk mendukung pertumbuhan usaha, akses kepada sumber permodalan, dan kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan Bank. Rasio Peringkat CAR ≥ 12% 1 9% ≤ CAR < 12% 2 8% ≤ CAR < 9% 3 6% < CAR < 8% 4 CAR ≤ 6% 5
Asset quality kualitas aset produktif, konsentrasi eksposur risiko kredit, perkembangan aset produktif bermasalah, dan kecukupan penyisihan penghapusan aset produktif (PPAP); kecukupan kebijakan dan prosedur, sistem kaji ulang (review) internal, sistem dokumentasi, dan kinerja penanganan aset produktif bermasalah. Rasio Peringkat KAP1 ≤ 2% 1 2% < KAP1 ≤ 3% 2 3% < KAP1 ≤ 6% 3 6 < KAP1 ≤ 9% 4 KAP1 > 9% 5 Rasio Peringkat KAP ≥ 110% 1 105% ≤ KAP2 < 110% 2 100% ≤ KAP2 < 105% 3 95% ≤ KAP2 < 100% 4 KAP2 < 95% 5
Management kualitas manajemen umum dan penerapan manajemen risiko; kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku dan komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. Rasio Peringkat NPM ≥ 100% 1 81% ≤ NPM < 100% 2 66% ≤ NPM < 81% 3 51% ≤ NPM < 66% 4 NPM < 51% 5
Earnigs pencapaian return on assets (ROA), return on equity (ROE), net interest margin (NIM), dan tingkat efisiensi Bank; perkembangan laba operasional, diversifikasi pendapatan, penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya, dan prospek laba operasional. Rasio Peringkat ROA > 1,5% 1 1,25% < ROA ≤ 1,5% 2 0,5% < ROA ≤ 1,25% 3 0 < ROA ≤ 0,5% 4 ROA ≤ 0% 5 Rasio Peringkat NIM > 3% 1 2% < NIM ≤ 3% 2 1,5% < NIM ≤ 2% 3 1% < NIM ≤ 1,5% 4 NIM ≤ 1% 5 Rasio Peringkat ROE > 15% 1 12,5% < ROE ≤ 15% 2 5% < ROE ≤ 12,5% 3 0 < ROE ≤ 5% 4 ROE ≤ 0% 5 Rasio Peringkat BOPO ≤ 94% 1 94% < BOPO ≤ 95% 2 95% < BOPO ≤ 96% 3 96% < BOPO ≤ 97% 4 BOPO > 97% 5
Liquidity rasio aset/kewajiban likuid, potensi maturity mismatch, kondisi Loan to Deposit Ratio (LDR), proyeksi cash flow, dan konsentrasi pendanaan; kecukupan kebijakan dan pengelolaan likuiditas (assets and liabilities management /ALMA), akses kepada sumber pendanaan, dan stabilitas pendanaan. Rasio Peringkat LDR ≤ 75% 1 75% < LDR ≤ 85% 2 85% < LDR ≤ 100% 3 100% < LDR ≤ 120% 4 LDR > 120% 5
Sensitivity Penilaian Sensitivitas terhadap risiko pasar (Sensitivity to Market Risk) dilakukan pada komponen-komponen sbb: Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) suku bunga; Modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi (adverse movement) nilai tukar; Kecukupan penerapan sistem manajemen risiko pasar
PERINGKAT KESEHATAN BANK PK 1 Sangat Baik, bank dapat mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan PK 2 Baik, bank masih memiliki kelemahan= minor yang dapat segera diatasi dengan tindakan segera dan rutin PK 3 Cukup Baik, masih ada kekurangan dan perlu tindakan korektif bila tidak akan menurunkan peringkat komposit. PK 4 Kurang Baik, bank sensitif terhadap pengaruh buruk kondisi perekonomian dan memerlukan tindakan korektif.karena berpotensi membahayakan kelangsungan usahanya. PK 5 Tidak Baik, bank sangat sensitif dan dapat membahayakan kelangsungan usahanya.
Thanks for your attention