Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PENGARUH PENAMBAHAN LAKASE DARI JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HIJAU Oleh : Agustran Nagara Rahimi ( )
Advertisements

ANALISIS OBAT HERBAL: SIRIH
Alkaloid.
ILMU GALENIKA By Vera Amalia, S.Si, Apt..
Tugas Fitokimia Kelompok 12 Sambiloto ( Andrographis paniculata )
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
Kelompok 5 Desta Saputri ( ) Diah Nur’aini ( ) Dita Apriani ( )
Menyari senyawa dari bahan asal
UJI EFEKTIFITAS MINYAK ATSIRI CENGKEH UNTUK MENGHAMBAT PERTUMBUHAN LUMUT KERAK (LICHENES) PADA BENDA CAGAR BUDAYA BATU Diajukan oleh: DYAH YEKTI INDRAJATI.
KONSEP LARUTAN.
Disusun oleh: Irma Nuril M.
BIOASSAY GUIDED FRACTINATION
PENGEMBANGAN STANDAR KUALITAS DAN INVESTIGASI FITOKIMIA DAUN Cassia tora Linn Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktikum Fitofarmasi Program Studi.
ISOLASI MINYAK ATSIRI Laela Hayu Nurani. ISOLASI MINYAK ATSIRI Laela Hayu Nurani.
BIDANG KEGIATAN : PKM PENELITIAN
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
ISOLASI DAN IDENTIFIKASI FLAVONOID
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography
Hermansyah Aziz, Novryan Doni, Syukri dan Olly Norita Tetra
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
K R O M A T O G R A F I.
KROMATOGRAFI KOLOM Rezqi Handayani, S.Farm.,M.P.H., Apt
ALUR PENELITIAN Tahun 1 Tahun 2
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
Laporan Kemajuan PKMP Pembuatan dan Karakterisasi Sel Fotoelektrokimia Padat ITO/CdS/Kitosan-KOH/Grafit untuk Konversi Energi Matahari.
Kimia Analit Ke-7 KROMATOGRAFI Oleh Prof. Dr. Ir
Hasil dan Pembahasan Pengaruh terhadap aktivitas Antioksidan No Sampel
SENYAWA FENOLIK, ANTIOKSIDAN DAN FLAVONOID PADA SERAI (Cyimbopogon citratus Stapf) TP HORTI 11.
Program Kreativitas Mahasiswa
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
Pusat Studi Biofarmaka
Pola kromatografi Kromatogram (gambaran hasil kromatografi)
Pembuatan ekstrak secang
SEDIAAN GALENIK FARMASETIK DASAR.
TEKNOLOGI SEDIAAN BAHAN ALAM PEMBUATAN MASKER GEL PEEL OFF LYCOPEN
Formulasi SNEDDS formula 7
KROMATOGRAFI GAS Bagian Mata Kuliah Kromatografi
3. Kristalisasi Proses kristalisasi mempunyai
Enggar Dwi Kartikasari
Enggar Dwi Kartikasari
ANALISIS SENYAWA IBUPROFEN DALAM SEDIAAN SIRUP
Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti
AJI NAJIHUDIN Pembimbing 1 : Atun Qowiyyah, M.Si., Apt.
AFLATOKSIN dan BAHAN PENGAWET
ISOLASI/EKSTRAKSI DNA(1x)
Asisten klp : LA HAMIDU, S.Farm
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
(1,1-difenil-2-pikrilhidrazil)
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
KROMATOGRAFI KERTAS [KKt]
Visualisasi dan Identifikasi
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
Nama : khansa resthima ratu Kelas : H NPM :
UJI PESTISIDA FOSFAT-ORGANIK DALAM AIR
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
Koefisien Partisi Suatu zat terlarut ditambahkan kedalam campuran pelarut yang saling tidak bercampur, zat terlarut tersebut mendistribusikan dirinya sendiri.
Enggar Dwi Kartikasari
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
Program Kreativitas Mahasiswa 2010
Klt (Kromatografi lapis tipis)
Analisis Instrument Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
Oleh: Jenny Novina Sitepu – Liza Mutia
METODOLOGI PEMISAHAN (KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS) KELOMPOK 4: FITRATUL AINI NOVA JUWITA RAMADHANI SAFITRI.
UJI EFEKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL 70% RIMPANG KUNYIT “ Curcuma domestica Val.” TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DENGAN METODE DIFUSI CAKRAM.
Yogurt Tinggi Antioksidan dan Rendah Gula dengan Apel (Malus Domestica) dan Madu Kopi Dena Emarani Heriana NIM
Kikie Trivia Amalia( ) Mimi Salmawati( ) ‘Urfa Zakiyya ‘Uyunin ( )
Transcript presentasi:

Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas Antioksidan

Target keluaran Agar diketahui metode yang paling sesuai untuk pembuatan sediaan farmasi khususnya sediaan herbal di Indonesia

Metode Penyiapan sampel

Metode TCM dan Tunggal TCM Tunggal Ekstraksi Ramu Kadar air Uji Antioksidan FTIR KLT

Penentuan kadar air (AOAC 2006) Cawan Porselin dipanaskan 105oC Sampel basah @ 3 gram, Sampel kering @ 2 gram Dimasukkan ke dalam cawan porselin Dipanaskan 105oC

7 formulasi dengan perbandingan Ekstraksi sampel sediaan farmasi Indonesia (BPOM 2004) 30 gr masing-masing simplisia dalam maserator Ditambah 150 ml etanol 96% Direndam selama 24 jam Maserat dipisahkan Diulang sebanyak 2 kali Diuapkan dengan penguap putar Bunchii R114 Ekstrak kental 7 formulasi dengan perbandingan 1:1:1, 1:1:0, 1:0:1,0:1:1, 1:0:0, 0:1:0, 0:0:1 6

Ekstraksi sampel metode TCM (BPOM 2004) Sampel (Meniran, kunyit, temulawak) 1:1:1 1:1:0 1:0:1 0:1:1 1:0:0 0:1:0 0:0:1 Total 30 gram Direndam 24 jam dengan etanol 150 mL Disaring kemudian direndam lagi 24 jam dengan etanol 150 mL

Uji Antioksidan dengan Metode DPPH (Blois 1985 dalam Hanani et al Uji Antioksidan dengan Metode DPPH (Blois 1985 dalam Hanani et al. 2005 dengan modifikasi) Ekstrak dibuat formulasi dengan perbandingan 1:1:1; 1:1:0; 1:0:1; 0:1:1; 1:0:0; 0:1:0; 0:0:1 Formulasi dibuat dalam berbagai konsentrasi (10, 40, 80, 100, 150, dan 200 ppm) Setiap sampel ditambahkan larutan DPPH 1 mM 1 mL & volume larutan hingga 5 mL Disimpan di dalam inkubator suhu 37 ºC selama 30 menit Diukur A dengan spektrofotometer pada λ 515 nm Nilai konsentrasi penghambatan aktivitas radikal bebas sebanyak 50% (IC50) Dipillih 3 ekstrak yang memiliki nilai antioksidan terbaik baik Penentuan profil kimiawi dengan KLT dan FTIR 8

Profil Kromatogram FTIR Diambil 3 fraksi terbaik Dikeringkan dengan rotarievaporator Dicampur dengan 300 mg KBr untuk dijadikan pellet Campuran dicetak dengan hand-press Shimadzu yang tersambung dengan pompa tekan Pellet dianalisis dengan FTIR

Profil Kromatogram KLT (Fernand 2003) Ekstrak formulasi dilarutkan sedikit etanol 96% hingga konsentrasi 10000 mg/L Penotolan pelat KLT dengan menggunakan aplikator 10 mL Chamber diisi dengan eluen serta biarkan selama 20 menit agar larutan menjadi jenuh Pelat yang berisi cuplikan dimasukkan ke dalam bejana kromatografi Identifikasi dilakukan untuk melihat bercak yang muncul pada pelat Deteksi komponen : Pelat disinari dengan ultraviolet (UV) 254 nm dan UV 366 nm Rf 10

Ketercapaian target luaran Penyiapan sampel Setiap sampel sebanyak 5kg Dikeringkan di bawah sinar matahari

Kadar air rata-rata (%) Penentuan kadar air Penimbangan dilakukan 3 jam 1x Sampel Bobot serbuk (mg) Kadar air rata-rata (%) Meniran 1600 7.2718 ± 0.0006 Kunyit 350 9.3712 ± 0.0070 Temulawak 670 15.1410 ± 0.0054

Rendemen ekstraksi metode sediaan herbal farmasi Indonesia Sampel Rata-rata rendemen Meniran 7.3988% Kunyit 25.3274% Temulawak 29.8913%

Rendemen ekstraksi metode sediaan herbal secara TCM Formulasi Rata-rata rendemen 1:1:1 18.15% 0:1:1 24.69% 1:1:0 16.43% 1:0:1 15.87% 1:0:0 7.62% 0:1:0 27.40% 0:0:1 29.36%

Uji aktivitas antioksidan Formulasi (M:K:T) IC50 rata-rata ekstrak tunggal (ppm) IC50 rata-rata ekstrak ramuan TCM (ppm) 1:1:1 58.62 ± 4.6025 161.9868 ± 14.7218 1:1:0 45.52 ± 12.9842 118.9301 ± 69.6575 1:0:1 57.65 ± 25.4430 69.5427 ± 33.6425 0:1:1 85.3 ± 59.2741 175.4051 ± 141.8326 1:0:0 33.42 ± 10.5008 19.9135 ± 22.6413 0:1:0 66.44 ± 21.4213 103.3159 ± 10.8370 0:0:1 120.44 ± 4.8127 281.4561 ± 32.0136

Ekstrak Tunggal Ekstrak Ramuan TCM Profil Kromatogram FTIR Ekstak terbaik Ekstrak Tunggal Ekstrak Ramuan TCM Formulasi 1:1:0 Formulasi 1:0:1 Formulasi 1:0:1 Formulasi 1:0:0

Ekstrak Tunggal Ekstrak Ramuan TCM Lanjutan tabel profil kromatogram FTIR Ekstrak Tunggal Ekstrak Ramuan TCM Formulasi 1:0:0 Formulasi 0:1:0

Profil Kromatogram KLT ekstrak terbaik Ekstrak tunggal Ekstrak ramuan TCM 254nm 366nm 10 spot 6 spot 9 spot 4 spot 1:1:0 1:1:0 1:0:1 1:0:1 90:10 90:10 60:40 60:40

254nm 366nm Lanjutan tabel profil kromatogram KLT 7 spot 6 spot 3 spot 1:0:0 1:0:0 1:0:1 1:0:1 100:0 100:0 100:0 100:0 2 spot 7 spot 8 spot 4 spot 1:0:0 1:0:0 0:1:0 0:1:0 100:0 100:0 67.5:32.5 67.5:32.5

Permasalahan dan Penyelesaian Permasalahan : Konsentrasi untuk uji antioksidan Alasan : Nilai Ketelitian kurang baik sehingga menghasilkan nilai IC50 yang jelek Penyelesaian : Mencari konsentrasi optimum Kesimpulan : Konsentrasi yang semula 10, 40, 80, 100, 150, dan 200 ppm menjadi 25, 50, 100, 200, 400, dan 800 ppm

Terima Kasih