CINTA EKARISTI dan ADORASI Paroki Santa Maria Regina Bintaro JAKARTA Sabtu, 21 April 2012
Sumber: Buku: Emanuel Martasudjita Pr EKARISTI – Makna dan Kedalamannya bagi Perutusan di Tengah Dunia Yogyakarta: Kanisius, 2012
EKARISTI SUMBER PERSATUAN DENGAN KRISTUS DAN GEREJA Sesi Pertama
Situasi hidup manusia Setiap orang memiliki kerinduan akan kebahagiaan, kedamaian, ……… Itulah potentia oboedientialis – inilah bentuk keterbukaan pd pengalaman akan Allah Jawaban kerinduan itu hanya Allah sendiri Undangan dari Allah: bersatu dengan-Nya, inilah undangan untuk tinggal dalam Kristus
Di manakah pengalaman akan Allah, dan tinggal dalam Kristus real-konkret dpt dialami umat Katolik? Jawaban sangat jelas: dalam PERAYAAN EKARISTI Sebab Ekaristi adalah tinggalnya Kristus dalam diri kita, dan kita dalam Kristus Hlm 22 kutipan dari 1 Yoh 1:1-3
Seluruh hidup Yesus adalah Ekaristi Wajah Ekaristi pada Kristus: seluruh hidup Yesus adalah Ekaristi (Ekaristi, 58) Bahkan sejak kanak-kanak dan karya pertama Yesus – Kitab Suci menampilkan Yesus Sang Ekaristi Mat 2:1-12 tiga Sarjana - Ekaristi, 25 Luk 2 saat kelahiran – Ekaristi, 29 Yoh 2 perkawinan di Kana – Ekaristi, 24
Dengan Ekaristi, Kristus tinggal di tengah kita Transsubstantiatio – nuclear fission – Ekaristi,35 st Makna lokal dari tinggalnya Kristus di tengah kita Ekaristi, 39st.
Ekaristi sbg sumber hidup Gereja Iuxta Dominicam viventes – selaras dengan hari Tuhan Sine Dominico non possumus – tanpa hari Minggu (= tanpa Ekaristi) kami tidak dapat hidup – pengalaman para martir di Tunisia Ekaristi, 56-57
Ekaristi sbg sumber persatuan dengan Kristus Figura transit in veritatem = Gambaran berubah dalam kenyataan – Ekaristi, 69 Perhatikan ttg makna kata soma - hlm. 72 Perhatikan makna “seluruh kepenuhan Allah hadir dalam rupa roti dan anggur Ekaristi” - hlm. 78 - 81
Ekaristi membangun persekutuan umat beriman Ekaristi bukanlah sekedar urusan pribadiku dengan Allah, tetapi menyangkut seluruh Gereja yang kudus Ars celebrandi – seni merayakan liturgi dengan tepat - Ekaristi, 98-99 Ekaristi bersama seluruh umat – Ekaristi 102-103