Komunikasi Politik Propaganda (teori&praktik) Niken Puspitasari SiP, MA Pertemuan ke-12
======================================= Propaganda merupakan teknik komunikasi yang bertujuan Pesan bersifat provokatif
Pada awalnya esensi propaganda itu baik, namun karena cara penggunaan yang keliru menyebabkan makna dari propaganda tersebut menjadi bias. Menjadikan propaganda peyoratif atau pemburukan makna.
Definisi propaganda.. “suatu jenis komunikasi yang berusaha mempengaruhi pandangan dan reaksi, tanpa mengindahkan tentang nilai benar atau tidak benarnya pesan yang disampaikan” (Encyclopedia International) Sebagai pedoman untuk menguasai rakyat sendiri dan melumpuhkan mental musuh. (Adolf Hitler dalam bukunya Mein Kampf (perjuanganku) Propaganda in broadest sense is the technique of influencing human action by the manipulation of representations (Harold D Laswell dalam bukunya Propaganda (1973). Adalah suatu usaha yang dilakukan secara sengaja dan sadar untuk memantapkan suatu sikap atau merupakan suatu pendapat yang berkaitan dengan suatu doktrin atau program dan di pihak lain, merupakan usaha yang sadar dari lembaga-lembaga komunikasi untuk menyebarkan fakta dalam semangat objektivitas dan kejujuran. (Ralp D Casey)
Melihat definisi diatas, beberapa hal yang harus diperhatikan : Adanya suatu upaya dari individu, individu yang dilembagakan serta lembaga itu sendiri atau sering disebut propagandis yang dengan sengaja melakukan penyebaran pesan untuk mengubah sikap, pandanagn, pendapat, perilaku dari sasarn propaganda. Kegiatan propaganda dilakukan secara terus-menerus (kontinu) sampai dengan tujuan atau keinginannya tercapai atau paling minimal mendekati ke arah tujuan. Proses penyampaian ide, gagasan, kepercayaan atau doktrin dilakukan denagan cara memanipulasi faktor internal psikologis sasaran melalui cara-cara sugesti, rumor atau agitasi (bahkan cenderung provokatif), untuk menanamkan pemahaman tentang hal yang salah ataupun benar di benak khalayak sasaran. memiliki tujuan untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku individu atau kelompok lain. Untuk mencapai tujuan tersebut maka berbagai cara dilakukan sedemikian rupa tanpa mengindahkan etika dan estetika dalam berkomunikasi. Propaganda dilakukan dengan usaha sadar. Artinya propaganda dilakukan melalui proses managerial, yakni dari kegiatan perencanaan sampai dengan perencanaan dan evaluasi.
Booming propaganda bisa dibilang sejak perang dunia I & II Booming propaganda bisa dibilang sejak perang dunia I & II. Dimana propaganda menjadi satu-satunya cara untuk menghembuskan hasutan perang.
Landasan Teori Propaganda
Ada beberapa teori yang bisa dijadikan acuan dalam menanggapi teori propaganda : Behaviorisme Freudianisme Teori Harold Lasswell Teori Walter Lippmann
BEHAVIORISME FREUDIANISME Teori Harold Lasswell TEORI WALTER LIPPMANN semua tindakan manusia merupakan respons yang terkondisikan terhadap lingkungan di sekitarnya (John R.Watson). Fokus behaviorisme: tingkah laku manusia. Aliran ini digunakan oleh beberapa ahli untuk mengembangkan teori peluru ajaib (magic bullet theory) FREUDIANISME Sangat berbeda dengan behaviorisme (Sigmund Freud) Freud: perilaku manusia merupakan hasil interaksi 3 subsistem dalam kepribadian manusia Id, Ego, dan Super Ego. Teori ini menganggap bahwa manusia sangat gampang termanipulasi oleh media melalui propaganda karena rangsangan media dan Id mampu memicu tindakan yang tak tercegah oleh ego dan super ego. Teori Harold Lasswell Teori ini memadukan ide-ide dari Behaviorisme dan Freudianisme menjadi sebuah misi media yang berperan dalam membentuk tatanan sosial modern. Dalam kaitannya, Lasswell mengembangkan strategi propaganda yang disebut ilmu demokrasi di mana tatanan sosial yang demokratis dapat dibentuk menggunakan propaganda TEORI WALTER LIPPMANN Menulis buku Public Opinion (1965) Seperti Lasswell, Lippmann yakin propaganda menjadi semacam tantangan yang keras sehingga membutuhkan perubahan yang drastis dalam sistem politik. Publik sangat rentan terhadap propaganda, sehingga sejumlah mekanisme dan lembaga perlu melindungi mereka
Pandangan/konsep Lasswell dan Lippmann tentang Propaganda Harold D.Lasswell Walter Lippmannn Memadukan paradigma Behavioristik dan Freudanisme Ada perbedaan dunia luar dengan gambaran di benak masyarakat. Karena itu masyarakat tidak dapat belajar sepenuhnya dari media. Kekuatan Propaganda bukan hasil substansi, isi atau satuan pesan secara spesifik, tetapi karena pemikiran masyarakat yang mudah dipengaruhi Meragukan Lasswell mengenai kemampuan masyarakat untuk memahami lingkungan sosial dan membuat keputusan yang rasional terhadap tindakan mereka. Propaganda lebih dari sekadar dari pemanfaatan media untuk membohongi publik, tetapi juga masyarakatperlu dipersiapkan untuk menerima ide-ide propaganda dengan menciptakan simbol-simbol utama dikaitkan dengan emosi mereka untuk menstimulasi tindakan massa dalam skala besar Perlu dilakukan sensor terhadap media, karena publik sanagt rentan terhadap propaganda. Mendukung gagasan Lasswell untuk melakukan pengawasan terhadap pengumpulan dan pendistribusian informasi di tangan penguasa yang terdidik yang mampu menggunakan metode ilmiah.
TEKNIK-TEKNIK PROPAGANDA
Propaganda merupakan kegiatan komunikasi Setiap komunikasi memerlukan teknik Teknik yang tepat akan menghasilkan pencapaian yang optimal Pemilihan teknik komunikasi sangat tergantung kepada sasaran yang ingin dicapai – know your audience-
Teknik propaganda 1. Name Calling 2. Gittering Generalities 3. Transfer Name Calling – pemberian label buruk pada suatu gagasan – dipakai untuk membuat kita menolak dan mengutuk ide tanpa mengamati bukti (Lee dan Lee, dalam Severin dan Tankard 2005) Menghubungkan sesuatu dengan suatu kata “bijak” yang digunakan untuk membuat kita menerima dan menyetujui tanpa memeriksa bukti-bukti. Sering dipakai di lingkup pemasaran atau periklanan. Seperti : produk Firma (“Sejernih Akal Sehat”), Djarum Super (“Yang Penting Rasanya Bung”), Gudang Garam Internasional (“Rokok Pria Sejati”), dll. Membawa otoritas, dukungan dan gengsi dari sesuatu yang dihargai dan disanjung kepada sesuatu yang lain – itu lebig dapat diterima. Transfer digunakan dengan memakai pengaruh seseorang atau tokoh yang paling dikagumi dan berwibawa dalam lingkungan tertentu atau memanfaatkan simbol-simbol tertentu
4. Testimonials 5. Plain Folk memberikan kesempatan pada orang-orang yang mengagumi atau membenci untuk mengatakan bahwa sebuah gagasan/program/produk/seseorang itu baik dan buruk Teknik ini menggunakan nama seseorang terkemukan yang memiliki otoritas dan prestise sosial tinggi di dalam meyakinkan sesuatu hal dengan jalan menyatakan bahwa hal tersebut di dukung oleh orang-orang terkemuka. Adalah metode yang dipakai oleh pembicara dalam upayanya meyakinkan khalayak bahwa dia dan gagasan-gagasan nya adalah bagus karena mereka adalah bagian dari rakyat dan rakyat yang lugu. Contoh: PDI perjuanagn mengklaim sebagai partainya wong cilik. SBY mendeklarasikan diri akan berjuang untuk kesejahteraan rakyat jika dipilih kembali pada pilpres 2009. 6. Card Stacking 7. Bandwagon Merupakan pemilihan dan pemanfaatan fakta atau kebohongan, ilustrasi atau penyimpangan, pernyataan-pernyataan logis/tak logis untuk memberikan kasus terbaik atau terburuk pada sebuah gagasan, program, orang atau produk. Para pelaku propaganda berusaha meyakinkan kita bahwa semua anggota suatu kelompok dimana kita menjadi anggotanya menerima programnya dan oleh karena itu kta harus mengikuti kelompok kita dan menggabungkan diri dalam kelompok itu.
------------------------------------------------------ Propaganda dapat dikelompokkan menurut sifat, sumber, sistem, metode perubahan sikap, wilayah, dan macam kegiatan. -----------------------------------------------------
MEDIA PROPAGANDA
1. Media massa sebagai saluran propaganda politik ------------------------------------------------------------------------- karakteristik media massa: ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Akibatnya, media massa memiliki peluang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstruksinya.
2. Buku sebagai alat propaganda --------------------------------------------------------- Sifat buku: pendokumentasian informasi, sehingga memudahkan pembaca untuk mengikutinya. Sebab itu, buku sangat efektif karena sangat mempengaruhi pemikiran seseorang. Dan pemikiran akan mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Buku propaganda terkenal : Uncle Toms Cabin (gubuk paman Tom) tentang protes perbudakan di Amerika dan Mein Kampf (perjuanganku) karya Adolf Hitler yang merupakan autobiografi nya sendiri.
3. Selebaran (Flier) --------------------------------------------------------- Selebaran/flier biasa digunakan oleh kelompok tertentu yang ada dalam masyarakat untuk mempengaruhi kebijakan publik pemerintahnya.
Kuiz… Cari berita politik di media cetak yang sekiranya menunjukkan perilaku propaganda, lalu tanggapi menurut pendapat saudara sendiri. Tanggapan diketik rapi, lalu fakta berita yang diambil dari media tersebut bisa ditempel/di clip di lembar tanggapan. Dikumpulkan hari Rabu, tgl.17 Juni 2015 Terimakasih