Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Proses-proses Perangkat Lunak
Advertisements

Perawatan Mesin dan Peralatan
PERAWATAN DAN PERBAIKAN MESIN
Penerimaan &Penyimpanan
Pengembangan perangkat lunak
Akhmad Rafsanjani Teknik Industri. Kebutuhan untuk kesempurnaan dan penghapusan produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi merupakan alasan utama.
Pertemuan 4 Manajemen Proyek (2)
MANAJEMEN PRODUKSI Presented by Muji.
Tugas Pengendalian Mutu
Erwin Indriyanto, SE.,M.Si
Distribusi Probabilitas Weibull
TUGAS PENGENDALIAN KUALITAS (Setelah UTS) Disusun Oleh : Tika Yunirma (051529) Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA.
Distribusi Variable Acak Kontinu
SISTEM MUTU LABORATORIUM SESUAI ISO/IEC : 2005.
TEKNIK TESTING DAN STRATEGI TESTING
Pertemuan 3 Pengukuran Kehandalan Sistem
Pertemuan 9 Penilaian Kehandalan Suatu Sistem
Pertemuan 5 Hubungan Komponen terhadap Kehandalan Seri
Produk dan Operasional
Materi. Introduction In this discussion the appliaction of maintainability to the design process is addressed. The maintainability design process is similar.
SOP dan Audit Keamanan Keamanan Jaringan Pertemuan 12
PROSES-PROSES PERANGKAT LUNAK
10 documentation.
Kuliah 7 – Manajemen Proyek
PENENTUAN KEBUTUHAN PEMELIHARAAN DENGAN MENGGUNAKAN
Materi – 03 Sistem Kantor.
Manajemen Risiko Pertemuan XI
proses PERANGKAT LUNAK
Daftar Kerugian Potensial
DBA FUNCTIONS SITI ASMIATUN, M.KOM.
Professional documents
PRODUCTION MANAGEMENT
DATABASE ADMINISTRATION
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
STRATEGI PENGUJIAN SISTEM PERANGKAT LUNAK
TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM
ANALISA KINERJA SISTEM
Nur fisabilillah, S.Kom, MMSI | UNIVERSITAS GUNADARMA
9. Software Quality Assurance
Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)
DETEKSI MASALAH SISTEM
Desain Sistem Akuntansi
Pemeliharaan Perangkat Lunak
Database Change Management source : Database Administration the complete guide to practices and procedures chapter 7 by. Craig S. Mullins.
TEMUAN KEKURANGAN (DEFICIENCY FINDINGS) DAN PELAPORAN HASIL AUDIT MANAJEMEN Defisiensi atau kekurangan dalam hal ini adalah kekurangan yang dimiliki oleh.
UTILITY DESIGN FOR RELIABILITY OPTIMALISASI DENGAN ALAT SIX SIGMA
ORGANISASI DAN PERSONIL
INFORMATION TECHNOLOGIES AND MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) IN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) AS A BASIS FOR A NEW MODEL Bulgarian Journal of Science.
Materi Habis Uts IMK Prototyping
SIM LOGISTIK PERTEMUAN 3.
PERTEMUAN 2 Proses Pengembangan Perangkat Lunak
Pertemuan 4 Manajemen Logistik : Penyimpanan dan Distribusi
AUDIT PRODUKSI Yulazri M.Ak., CPA.
DATABASE ADMINISTRATION
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK
Pengembangan Sistem Informasi
Konsep Simulasi Ipung Permadi, S.Si, M.Cs.
KEPASTIAN KUALITAS KOMPONEN MAINTENANCE SOFTWARE
Desain Basis Data.
Penerimaan &Penyimpanan
Metodologi Pengembangan Sistem Informasi
Bab 2 metodologi pengembangan sistem akuntansi
ADMINISTRASI DAN ORGANISASI SISTEM LOGISTIK
Perawatan Mesin dan Peralatan
OBJECT ORIENTED ANALISYS AND DESIGN
Pemeliharaan perangkat lunak
Tugas pemeliharaan rekayasa keandalan Enggar tantio liandy – CRITICAL REVIEW.
Keandalan dan Penentuan Interval Waktu Perawatan
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Pengertian perawatan ( maintenance ) itu sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan.
Transcript presentasi:

Kelompok 6 Fikri Ibrahim R Gorby G Hadi Yahya F Hanani F Karnanim Maintainability

OUTLINE Introduction History Importance & Objectives Management in System Life Cycle Design Characteristic & Specific Consideration Measures and Function

INTRODUCTION Kemungkinan suatu item yang rusak dapat diperbaiki dalam waktu yang ditentukan pada saat perbaikan dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan

SEJARAH 1901  ketentuan tentara Amerika untuk pesawat terbang bahwa pesawat terbang harus “mudah dioperasikan dan di-maintain” 1956  serangkaian artikel mengenai design of maintainability and recommendations 1957  Advisory Group on Reliability of Electronic Equipment (AGREE) mengeluarkan report yang berisi rekomendasi untuk sebagian besar standard-standard maintainability.

TUJUAN Memaksimalkan equipment dan facility availability Mengurangi predicted maintenance time and costs dengan simplifying maintenance Menentukan labor-hours dan sumber daya lain yang dibutuhkan untuk melakukan maintenance Menggunakan maintainability data untuk menentukan item availability/unavailability

MANAGEMENT IN SYSTEM LIFE CYCLE Phase I: Concept development Phase II: Validation Phase III: Production Phase IV: Operation The life cycle of a system dapat dibagi menjadi empat tahap berikut An efficient and effective design can only be achieved by seriously considering maintainability issues that arise during the system life cycle. This means a maintainability program must incorporate a dialogue between the manufacturer and user throughout the system life cycle. This dialogue concerns the user’s maintenance needs and other requirements for the system and the manufacturer’s response to these needs and requirements.

Fasa I: Pengembangan Konsep Area-area beresiko tinggi diidentifikasi dan kebutuhan sistem operasi diwujudkan menjadi suatu kebutuhan operasional. Kedua hal tersebut harus dipenuhi terlebih dahulu untuk mengembangkan kebutuhan maintainabilitas sistem: Detail pekerjaan, mode sistem operasi, dsb Evaluasi laju sistem utilisasi dan faktor waktu pekerjaan Detail sasaran dan konsep bantuan logistik global Evaluasi durasi lifecycle sistem

Fasa II: Validasi Kebutuhan operasional yang dikembangkan dan diformulasikan pada fasa sebelumnya kemudian diperjelas sesuai dengan kebutuhan disain sistem. Pekerjaan: Menyiapkan program maintainabilitas dan pernecanaan demonstrasi sesuai kebutuhan kontrak. Menentukan realibilitas, maintainabilitas, dan efektifitas sistem-berdasarkan kebutuhan. Menyiapkan kebijakan dan prosedur maintainabilitas dan upaya tindak lanjut full-scale enjinering. Mengkordinasi dan memonitoring seluruh upaya maintainabilitas organisasi/perusahaan.

Cont’d Memprediksi dan mengalokasi maintainabilitas. Berpartisipasi dalam analisis trade-off Menyediakan asisten untuk maintenance engineering dalam pelaksanaan analisis terkait dengan pemeliharaan. Menyiapkan perencanaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data. Menetapkan insentif dan pinalti maintainabilitas. Turut serta dalam peninjauan disain terkait dengan maintainabilitas. Mengembangkan pedoman terkait dengan perancangan maintainabilitas untuk digunakan oleh disain enjiner dengan bantuan analisis maintenance engineering

Fasa III: Produksi Dalam fasa III, sistem dimanufaktur, diuji, serta dikirim, dan dalam beberapa kasus, dipasang untuk setiap paket data teknis yang dihasilkan dari fasa I dan II. Pekerjaan: Memonitoring seluruh pekerjaan proses produksi. Menguji kecenderungan hasil test produksi untuk mengetahui efek yang berlawanan pada maintainabilitas, konsep pemeliharaan, dan perencanaan pembekalan/provisioning. Menguji perubahan usulan dan melihat dampaknya pada maintainabilitas. Menjamin perbaikan yang seharusnya pada ketidaksesuaian yang dapat berdampak buruk pada maintainabilitas. Mengambil bagian dalam pembentukan pengendalian variasi proses, error dan sebagainya.

Fasa IV: Operasional Pada fasa IV, sistem digunakan, didukung dalam logistik, dan dimodifikasi yang tepat. Selama pelaksanaan fasa pemeliharaan, overhaul, training, suplai, dan kebutuhan ketersediaan material serta karakteristik sistem menjadi jelas. Fasa ini merupakan fasa yang paling krusial karena keefektifan biaya dan dukungan logistik dari sistem diperlihatkan dan data yang berhubungan dengan maintainabilitas didapatkan dari praktik langsung yang dapat digunakan untuk keperluan di masa yang akan datang.

Karakteristik Disain dan Pertimbangan Spesifik Karakteristik alat/sistem yang terkait dengan maintainabilitas yang harus ditekankan selama perancangan: Accessibility Test points Modularization Controls Disposable modules Weight Interchangeability Displays Standardization Human factors, etc.

Aksebilitas Merupakan tingkat kemudahan suatu alat dapat dijangkau untuk diganti atau diperbaiki Faktor-faktor yang mempengaruhi aksebilitas: Lokasi didapatkannya alat dan lingkungannya Kebutuhan visual pekerja Tipe peralatan dan aksesoris yang dibutuhkan pekerja Jarak yang harus ditempuh untuk mendapatkan alat Tingkat bahaya Frekuensi masuknya akses alat Waktu yang dibutuhkan Tipe pemeliharaan yang dilakukan Tipe pakaian yang digunakan.

Modularisasi Modularisasi merupakan pembagian suatu produk berdasarkan fungsi dan bentuk fisik untuk memudahkan pemindahan dan pergantian. Tingkat modularisasi dalam suatu sistem atau produk bergantung pada faktor seperti biaya, kemudahan, dan fungsi

Keuntungan Modularisasi Kemudahan dalam memelihara konfigurasi yang telah dibagi Berkurangnya waktu dan biaya untuk pelatihan staf pemeliharaan Menyederhanakan rancangan baru peralatan dan mengurangi waktu perancangan Kemudahan untuk membagi-bagi tanggung jawab pemeliharaan Kebutuhan tingkat kemampuan yang tidak perlu terlalu tinggi Kebutuhan peralatan lebih sedikit

Disposable modules Modul ini dirancang untuk dibuang saat terjadi kegagalan dan tidak memerlukan perbaikan Modul ini digunakan apabila perbaikan modul sangat mahal dan tidak praktis

Interchangeability Interchangeability merupakan aspek yang disengaja dalam suatu perancangan, yang berarti tiap bagian/komponen/unit dapat digantikan dengan bagian yang serupa

Standarisasi Standarisasi dapat dideskripsikan sebagai pencapaian dari keseragaman praktis maksimum dalam suatu perancangan alat Keuntungan dari standarisasi: Pengurangan dalam waktu Perancangan,biaya manufaktur, serta waktu dan biaya pemeliharan Mengurangi kebutuhan bagian khusus dari komponen Berguna untuk mengurangi probabilitas dari kecelakaan menahan dari prosedur yang tidak jelas atau tidak benar Pengurangan dalam kesalahan penggunaan alat atau komponen

Tujuan Standarisasi Mengurangi jumlah model yang berbeda dan membuat peralatan terpakai Meminimisasi jumlah dari tipe atau bagian/komponen yang berbeda Memaksimalkan penggunaan interchangeable Memaksimalkan penggunaan bagian-bagian umum di dalam produk yang berbeda Mengkontrol dan memudahkan inventarisasi dan pemeliharaan Mengurangi permasalahan penyimpanan

Maintainability: perhitungan & fungsi Perhitungan: (digunakan dalam analisis waktu pemeliharaan) Mean Time To Repair (MTTR) Mean Preventive Maintenance Time Mean Maintenance Downtime Fungsi: (digunakan untuk prediksi probabilitas waktu pemeliharaan hasil perhitungan) Exponential Distribution Weibull Distribution Gamma Distribution Erlangian Distribution Normal Distribution Used variable is time, t

Mean Time To Repair (MTTR) Mengukur berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan pemeliharaan

Contoh 1 Sebuah peralatan elektronik terdiri dari lima subbagian yang dapat diganti, 1-5, dengan 1 = 0.0004 failure/hour 2 = 0.0005 failure/hour 3 = 0.0006 failure/hour 4 = 0.0007 failure/hour 5 = 0.0008 failure/hour. Waktu pemeliharaan korektif yang berhubungan dengan subsistem 1-5 adalah T1 = 2h, T2 = 3h, T3 = 4h, T4 = 5h, dan T5 = 6h. Hitung MTTR dari alat tersebut.

Jawaban Dengan mengsubstitusi data yang diberikan ke dalam persamaan di atas, maka di dapatkan = 4.33 h MTTR Peralatan elektronik tersebut adalah 4.33 jam.

Mean Preventive Maintenance Time (MPMT) Berdasarkan pemeliharaan preventif

Mean Maintenance Downtime (MMD) Merupakan total waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki sistem ke performa yang diinginkan atau menjaganya pada performa yang sama Terdiri dari waktu untuk pemeliharaan korektif, preventif, jeda administratif, dan jeda logistik

Maintainability Function Persamaan umum:

Exponential Distribution Sering digunakan dalam pekerjaan maintainabilitas untuk merepresentasikan waktu perbaikan f(t) disubstitusi ke persamaan general

Cont’d Probability Density Function fR(t)

Cont’d Maintainability function M(t)

Contoh 2 Asumsikan jika MTTR dari suatu sistem elektronik adalah 4 h. Tentukan probabilitas suatu aksi perbaikan akan selesai dilakukan dalam 8 h, jika waktu perbaikan terdistribusi eksponensial.

Jawaban Sehingga diperkirakan 87% peluang perbaikan dapat diperbaiki dalam waktu 8 jam.

Distribusi Weibull Digunakan untuk menggambarkan waktu perbaikan

Weibull Distribution (Cont’d) Probability Density Function

Weibull Distribution (Cont’d) Maintainability Function

Distribusi Gamma Distribusi gamma terkadang digunakan untuk menyatakan berbagai tipe data waktu pemeliharaan.

Gamma Distribution (Cont’d) Probability Density Function

Gamma Distribution (Cont’d) Maintainability Function

Distribusi Erlangian Kasus khusus dari Distribusi Gamma parameter bentuk distribusi gamma berada dalam bilangan bulat positf

Distribusi Normal Digunakan untuk menggambarkan waktu perbaikan

Normal Distribution (Cont’d) Probability Density Function

Normal Distribution (Cont’d) Maintainability Function

Beberapa kesalahan umum yang berhubungan dengan desain maintainibilitas Penyesuaian ditempatkan jauh dari personel pemeliharaan dan tidak tersedianya ruangan untuk pekerja untuk melakukan penyesuaian yang seharusnya Sulit untuk menemukan skrup yang ingin disesuaikan. Tes kehandalan peralatan yang rendah meghasilkan kegagalan produk. Bagian yang mudah pecah ditempatkan diantara ujung rendah dari suatu rangka, membuat bagian tersebut dapat terlihat pecah akibat kecelakaan. Bagian yang dapat dipindahkan dipasang dalam suatu keadaan dimana personel tidak dapat memindahkannya tanpa membongkar seluruh unit sistem.

Please maintain yourself……… Thanks Please maintain yourself………