Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “ Matakuliah : CB 142 / CHARACTER BUILDING IV Tahun : 2005 Versi : 01/01 Pertemuan 4 : “ PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN “
Learning Outcomes Mahasiswa mampu menjelaskan paradigma pembangunan berkelanjutan yang menjamin keberlanjutan ekologi
Pembangunan Berwawasan Lingkungan Keberlanjutan Ekologi Outline Materi Pembangunan Berwawasan Lingkungan Keberlanjutan Ekologi Sasaran Pembangunan yang Sebenarnya Beberapa Kelemahan Utama Dalam Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Perumusan Kembali Sasaran Pembangunan.
Pembangunan Berwawasan Lingkungan Paradigma pembangunan berkelanjutan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Bumi di Rio de Janeiro, Brazil (1992) merupakan puncak dari proses politik dimana paradigma pembangunan berkelanjutan diterima sebagai sebuah agenda politik pembangunan untuk semua negara di dunia Merupakan sebuah etika politik pembangunan, yang mencakup pembangunan secara keseluruhan dan bagaimana pembanguan itu seharusnya dijalankan Namun paradigma ini telah gagal karena adanya perhatian utama pada kata pembangunan itu sendiri, dengan fokus utama berupa pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, lingkungan dieksploitasi demi pertumbuhan ekonomi
Dari lingkungan untuk lingkungan Sebenarnya ada banyak sekali keuntungan yang telah didapat dari hasil pengolahan alam berkat penggunaan kemampuan teknologi Akan tetapi hasil-hasil besar yang diperoleh itu tidak dimanfaatkan secara memadai untuk mengatasi masalah lingkungan yang muncul Dapat dikembangakan misalnya, teknologi pengolahan limbah, teknologi daur ulang, atau berbagai macam riset untuk mengatasi masalah desertifikasi atau guna mencari alternatif pengganti bahan baku yang tak terbarui, dan sebagainya.
Keberlanjutan Ekologi. Aspek penting pembangunan Bukan hanya kemajuan ekonomi Kemiskinan bukan hanya soal materi Prinsip pembangunan berkelanjutan Prinsip demokrasi Agenda utama pembangunan haruslah agenda rakyat, demi kepentingan rakyat banyak Harus ada partisipasi masyarakat dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan pembangunan Harus ada akses informasi yang jujur dan terbuka tentang agenda pembangunan dan proses perumusannya Adanya akuntabilitas publik tentang agenda pembangunan, proses perumusan kebijakan dan implementasinya
Prinsip keberlanjutan : Prinsip keadilan. Adanya perlakuan yang sama bagi semua orang dan kelompok dalam proses pembangunan, Keadilan menuntut adanya distribusi manfaat dan beban secara proporsional antara semua orang dan kelompok Menuntut agar ada peluang yang sama bagi generasi yang akan datang untuk memperoleh manfaat secara sama atau proporsional dari sumber daya ekonomi yang ada Prinsip keberlanjutan : Prinsip ini mengharuskan setiap pihak yang terlibat untuk merancang agenda pembangunan dalam dimensi jangka panjang Oleh karena itu, prinsip keberlanjutan mengharuskan kita untuk dengan bijak memilih alternatif pembangunan yang lebih hemat sumber daya alam, menggunakan pola-pola pembangunan dan konsumi yang hemat energi dan hemat penggunaan bahan baku.
Tinjauan Atas Paradigma Pembangunan Berkelanjutan Tidak ada sebuah titik kurun waktu yang jelas dan terukur yang menjadi sasaran pembangunan berkelanjutan Asumsi paradigma pembangunan berkelanjutan didasarkan pada cara pandang yang sangat antroposentris Mengasumsikan seakan manusia mampu menentukan dengan pasti batas-batas daya dukung alam yang dianggap aman untuk sebuah tindakan eksploitasi. Paradigma pembangunan berkelanjutan bertumpu pada ideologi materialisme yang tak diuji secara kritis, tetapi diterima begitu saja sebagai benar (jalan yang ditempuh oleh negara-negara industri maju, dianjurkan untuk diikuti oleh semua negara berkembang) Akibat dari anjuran mengikuti jalan yang sama maka semua aspek kehidupan yang lain ditempatkan di bawah kendali ekonomi
Perumusan Kembali Sasaran Pembangunan Berbeda dengan paradigma pembangunan berkelanjutan, dalam paradigma keberlanjutan ekologi, yang menjadi sasaran utama bukan pembangunan itu sendiri, melainkan mempertahankan dan melestarikan ekologi dengan seluruh kekayaan bentuk-bentuk kehidupan di dalamnya Strategi pembangunan seperti ini bertujuan membangun masyarakat lokal untuk mempunyai sumber penghidupan ekonomi yang ramah terhadap lingkungan, yang tetap menjamin keberlangsungan berbagai lapisan kehidupan yang terdapat di dalamnya Yang menjadi tolok ukur adalah kualitas kehidupan yang dicapai, dengan tetap menjamin keberlangsungan yang lestari kehidupan ekologis, sosial-budaya dan ekonomi secara proporsional seimbang
Kesimpulan Kita tidak sedang menghadapi pilihan, atau pembangunan atau lingkungan, melainkan keduanya saling mendukung. Pembangunan berkelanjutan memang indah untuk didengar, namun dalam pelaksanaannya memiliki kelemahan yang serius, terutama karena terlalu terfokus perhatian pada kata pembangunan, sehingga lingkungan dikorbankan demi pembangunan ekonomi. Istilah itu perlu dilengkapi dengan istilah lain, yakni keberlanjutan ekologi, yang lebih menjamin pembangunan jangka panjang