KOMUNIKASI SATELIT Dasar-dasar Telekomunikasi
Pendahuluan Teknologi satelit berawal dari tulisan Arthur C. Clarke (1945) yang berjudul Extra Terrestrial Relays, tulisan ini muncul karena adanya keterbatasan jarak untuk transmisi radio terrestrial (permukaan bumi). Pada tulisan tersebut diungkapkan tentang visinya, bahwa pada dasarnya telekomunikasi melalui radio bisa dilakukan menjangkau seluruh permukaan bumi apabila kita menempatkan tiga buah stasiun penggulang radio (relay stasion) di ruang angkasa pada jarak tertentu.
Pendahuluan Definisi Satelit : Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Satelit dapat mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet. Satelit adalah repeater yang berfungsi untuk menerima signal gelombang microwave dari stasiun bumi, ditranslasikan frequensinya, kemudian diperkuat untuk dipancarkan kembali ke arah bumi sesuai dengan coveragenya yang merupakan lokasi stasiun bumi tujuan atau penerima.
Pendahuluan Jenis dan Fungsi Satelit : Satelit Alami Satelit Alami Satelit alami adalah salah satu benda luar angkasa yang telah ada (bukan buatan manusia) yang mengorbit suatu planet. Satelit alami bumi adalah bulan. Selama mengelilingi bumi, bulan mengalami tiga gerakan sekaligus, yaitu rotasi, revolusi bulan mengelilingi bumi dan revolusi bulan mengelilingi matahari. Satelit Alami
Pendahuluan Fungsi Satelit Alami : Secara tidak lansung melindungi bagi planet yang diorbitnya dari hantaman benda langit lain seperti komet dan asteroid Dapat mengontrl kecepatan rotasi suatu planet karena efek gravitasional tidal wave Menyeimbangkan perputaran siklus air laut yang mengakhibatkan pasang surut air laut Mengurangi efek yang ditimbulkan akibat radiasi sinar ultraviolet Memberi penerangan pada malam hari Contoh satelit alami lainnya diantaranya adalah Callisto, Ganymede, dan Io yang mengorbit planer Jupiter, serta Titan yang mengorbit planet Saturnus.
Pendahuluan Jenis dan Fungsi Satelit : Satelit Buatan Satelit Buatan Satelit buatan adalah salah satu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit suatu planet yang dalam pembuatannya memiliki jenis dan fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Satelit Buatan
Pendahuluan Jenis-jenis satelit buatan berdasarkan fungsinya : Satelit navigasi, berfungsi untuk penerbangan dan pelayaran. Satelit ini akan memberikan informasi posisi pesawat terbang dan kapal yang sedang dalam perjalanan. Satelit geodesi, berfungsi untuk melakukan pemetaan bumi dan mendapatkan informasi tentang grafitasi. Satelit komunikasi berfungsi untuk komunikasi seperti radio, televisi, dan telepon. Satelit meteorologi, berfungsi untuk menyelidiki atmosfer bumi guna melakukan peramalan cuaca.
Pendahuluan Jenis-jenis satelit berdasarkan fungsinya : Satelit penelitian, berfungsi untuk menyelidiki tata surya dan alam semesta secara lebih bebas tanpa dipengaruhi oleh atmosfer. Satelit ini berusaha mendapatkan data-data tentang matahari dan bintang-bintang lain untuk mengungkap rahasia alam semesta. Satelit militer, berfungsi untuk kepentingan militer suatu negara, misalnya mengintai kekuatan senjata lawan. Satelit survei sumber daya alam, berfungsi untuk memetakan dan menyelidiki sumber-sumber alam dibumi bagi kepentingan pertambangan, pertanian, perikanan dan lain-lain
Pendahuluan Jenis dan Fungsi Satelit : Berdasarkan ketinggian garis edarnya Satelit LEO (Low Earh Orbit) yaitu satelit yang bergaris edar rendah yaitu diantara 500 km sampai 10.000 km dari permukaan bumi. Waktu revolusi satelit ini adalah 2 sampai 6 jam. Contoh satelit ini adalah Iridium, Global Star, Elipsat, Odessey, dan Constellation Satelit MEO (Medium Earth Orbit) yaitu satelit yang bergaris edar menengah yaitu diantaranya 10.000 km sampai 20.000 km. Waktu revolusi satelit ini antara 6 sampai 12 jam. Satelit GEO (Geostatinonary Earth Global) yaitu satelit yang berada pada orbit geostasioner yaitu 36.000 km dari permukaan bumi. Orbit stasioner adalah orbit yang menyebabkan waktu reovolusi satelit sama dengan rotasi bumi, yaitu satu hari. Contoh satelit ini adalah satelit palapa dan intelsat.
Pendahuluan Kenapa Satelit Komunikasi digunakan ? Mengatasi kendala geografis Mudah, Murah dan cepat untuk menggelar jaringan Jaringan yang fleksibel
Komunikasi Satelit Pada sistem komunikasi satelit untuk akses ke satelit dapat dilakukan dengan cara single accses dan multiple accses. Single acces yaitu penggunaan atau pemanfaatan satu transponder oleh satu stasiun bumi, contohnya SCPC (Single Channal Per Carrier). Multiple acces adalah penggunaan satu transponder oleh beberapa stasiun bumi secara bersamaan tanpa saling menganggu satu sama lain, contohnya TDMA (Time Division Multiple Acces).
Komunikasi Satelit Keuntungan pemakaian sistem komunikasi satelit diantaranya adalah : Cangkupan yang luas : satu negara, region, bahkan satu benua Bandwidth yang tersedia cukup lebar Independen dari infrastruktur terestrial Instalasi jaringan segmen bumi yang cepat Biaya relatif rendah per-site Karakteristik layanan dari satu provider Layanan mobile/wireless yang independen terhadap lokasi
Komunikasi Satelit Kekurangan pada pemakaian sistem satelit yaitu Delay propagasi yang besar Rentan terhadap pengaruh atmosfir Modal pembangunan awal yang besar Biaya komunikasi untuk jarak jauh dan pendek relatif sama Hanya ekonomis jika jumlah user banyak
Komunikasi Satelit Gambar di atas merupakan ilustrasi sistem komunikasi satelit mengelilingi permukaan bumi dengan banyak satelit pada orbit geostationer (GEO) sehingga dapat menjangkau hampir seluruh permukaan bumi.
Komunikasi Satelit Arsitektur Sistem Komunikasi Satelit : Secara garis besar sistem komunikasi satelit terdiri atas 2 komponen, ground segmen (user terminal, stasiun bumi dan jaringan) dan space segmen (power supply, kontrol temperature, telemetry, tracking dan command / TT&C) .
Komunikasi Satelit Arsitektur Sistem Komunikasi Satelit : Pada gambar diatas terlihat bahwa satelit berfungsi sebagai repeater antara stasiun bumi pemancar (sb TX) dengan stasiun penerima (sb RX). Master station (stasiun pengendali utama) berfungsi untuk mengatur frekuensi pemakai pada transponder dan menjaga satelit tetap berada pada orbit geostationer dengan ketinggian 35.786 km diatas garis katulistiwa.
Komunikasi Satelit Space Segmen (Satelit) Pada dasarnya sebuah satelit adalah benda angkasa yang mengelilingi benda angkasa lainya. Untuk dapat melaksanakan tugasnya memancarkan kembali (relaying) sinyal-sinyal yang diterima dari bumi maka suatu satelit didukung oleh perangkat yang handal.
Komunikasi Satelit Space Segment Terdiri dari satelit dan fasilitas terrestrial untuk mengontrol dan memonitor satelit. Hal ini termasuk, tracking, telemetry dan command station (TT&C) bersama dengan satellite control centre, tempat operasional dari station-keeping dan checking fungsi vital dari satelit dilakukan. Gelombang radio yang ditransmisi oleh stasiun bumi, diterima oleh satelit. Link yang terbentuk disebut UPLINK. Satelit akan mentransmisi gelombang radio ke stasiun bumi penerima, dan link nya disebut DOWNLINK.
Satelit memiliki 2 peranan : Memperkuat (amplify) received carriers untuk retransmisi pada posisi downlink Mengubah frekuensi carrier untuk menghindari re-injection dari sebagian transmitted power ke receiver.
Komunikasi Satelit Ground Segment (Stasiun Bumi) Pada dasarnya stasiun bumi adalah jaringan lanjutan untuk menuju pemakai, seperti sentral telepon, pusat komputer ataupun televisi. Untuk terciptanya suatu komunikasi maka pada stasiun bumi dibutuhkan perangkat pendukung
Komunikasi Satelit Ground Segment Terdiri dari seluruh stasiun bumi. Dari SB dihubungkan ke end langsung dihubungkan ke end user. Stasiun bumi dibedakan atas ukurannya yang bervariasi berdasarkan volume traffic yang dibawa oleh link satelit dan tipe trafiknya. Stasiun terbesar memiliki antena berdiameter 30 m. Yang terkecil memiliki diameter antena 0,6 m atau lebih kecil lagi berupa mobile station terminal. Sebagian stasiun berfungsi menerima dan mengirim, namun ada juga yang hanya menerima saja (RCVO station)
Karakteristik Transmisi Satelit Jangkauan frekuensi untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz terdapat noise yang berpengaruh dari alam seperti noise dari galaksi, matahari, atmosfer serta inferensi buatan manusia dari berbagai pelengkapan elektronik. Daitas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuasi yang parah akibat penyerapan dan pengendapatan di atmosfer. Frekuensi uplink dan downlink berbeda karena satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus menerus tanpa interferensi.njadi sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.