KOMUNIKATOR BAGAIMANA SIFAT KOMUNIKATOR KOMUNIKATOR BAGAIMANA SIFAT KOMUNIKATOR? (Tradisi Sosiopsikologi) BAGAIMANA INDIVIDU BERPIKIR DAN MENGETAHUI? (
KOMUNIKATOR Pihak yang mengirim pesan kepada khalayak atau komunikan. Komunikator bisa disebut pengirim, sumber, source, encoder. Dalam proses komunikasi dua arah, komunikator bisa juga bertukar peran sebagai komunikan atau penerima pesan sehingga komunikator yang baik juga harus berusaha menjadi komunikan yang baik.
BAGAIMANA SIFAT KOMUNIKATOR ? (Tradisi Sosiopsikologi) Aspek komunikasi dalam sosiopsikologi ini adalah untuk memahami bagaimana komunikator individu berpikir dan bertindak dalam situasi komunikasi. Ada dua jenis teori dalam tradisi sosiopsikologi. 1. Teori Sifat Sifat menunjukan pola atau cara yang relatif tidak banyak berubah mengenai bagaimana seseorang berpikir, merasakan dan bertingkah laku dalam berbagai situasi yang dihadapinya. Sifat sering digunakan untuk memprediksi tingkah laku. Tingkah laku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara sifat yang dimiliki dengan faktor situasional. Terdapat tiga kategori sifat komunikator yang paling menarik dan paling sering dibahas dalam literatur komunikasi, yaitu sifat mementingkan diri sendiri, sifat berdebat dan sifat cemas.
A. Sifat mementingkan diri sendiri Proses pengiriman pesan didasarkan atas keinginan sang komunikator. Mereka mengukur kesuksesan komunikasi dari segi kesuksesan mencapai target sasaran secara kuantitatif. B. Sifat berdebat Komunikator yang memiliki sifat ini memiliki kecendrungan untuk suka melibatkan diri dalam topik kontroversional. Komunikator dengan sifat ini bertugas dalam mengemukakan pandangannya, dia akan menyatakan dukungan pandangan yang dianggapnya benar dan sebaliknya. C. Sifat cemas Menurut James McCroskey : Pada dasarnya setiap orang pernah mengalami kecemasan berkomunikasi. Namun, ada kalanya kecemasan itu bersifat berlebihan sehingga menjadi tidak normal. Kecemasan berkomunikasi merupakan bagian dari konsep yang lebih besar dalam konsep-konsep psikologi seperti, penghindaran sosial, kecemasan sosial, kecemasan interaksi dan sifat malu ini disebut dengan kecemasan sosial dan komunikasi.
2. Teori faktor sifat Para ahli menyusun apa yang disebut teori atau model faktor sifat atau disebut juga dengan super traits. Model ini terdiri dari beberap sifat umum yang dapat menjelaskan banyak sifat lainnya serta berbagai perbedaan individu. 5 faktor sifat menurut digman : Sifat neurotisisme kecenderungan utk merasakan emosi negatif dan perasaan tidak bahagia Sifat ekstraversi kecenderungan utk senang bergaul, menyukai klp lain, percaya diri, dan berpikir optimis Sifat terbuka kecenderungan utk senang berpikir, memiliki, daya imajinasi, memberikan perhatian pada perasaan, dan memiliki kecenderungan berpikir bebas. Sifat setuju kecenderungan utk menyukai atau bersimpati thdp org lain, suka membantu/menolong org lain, cenderung menghindari pertentangan. Sifat hati-hati kecenderungan utk bersikap disiplin, tidak mudah mengikuti kata hati, teratur, menyelesaikan tugas secara tuntas.
3. TEORI Sifat dan Keturunan Menurut James McCroskey dan rekan, Sifat adalah mengemukakan pandangan bahwa sifat dipengaruhi oleh sifat genetik. 3 sifat utama pada manusia yaitu, Ekstraversi Sifat utk cenderung melihat keluar Neurotisisme atau sifat cemas Psikotosisme kekurangan kontrol thd diri sendiri
B. Bagaimana individu berfikir dan mengetahui 1. Tradisi Sosiopsikologi Dalam tradisi ini, ada 3 teori yang menjelaskan bagaimana individu berfikir dan mengetahui. Teori Atribusi Teori ini menjelaskan bagaimana orang menyimpulkanpenyebab tingkah laku yang dilakukan diri sendiri atau orang lain. Penyebab yang mendorong orang memiliki tingkah laku tertentu (Fritz Heider, pendiri teori atribusi) : Penyebab situasional (orang yang dipengaruhi oleh lingkungannya) Adanya pengaruh personal Memiliki kemampuan Adanya usaha Memiliki keinginan Adanya perasaan Rasa memiliki Kewajiban diperkenankan
B. Teori penilaian sosial Teori ini menjelaskan mengenai segala pernyataan yang didengarnya. Teori ini disusun berdasarkan penelitian Muzafer Sherif, yang berupaya memperkirakan bagaimana seseorang menilai suatu pesan dan bagaimana penilaian yang dibuat tersebut dapat mempengaruhi sistem kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya. Dan seorang individu memberikan penilaian untuk menerima atau menolak pesan berdasarkan acuan internal dan keterlibatan ego. Teori penilaian sosial menyatakan seperti berikut : Pesan yang berada dalam wilayah penerimaan akan dapat mendorong perubahan sikap. Jika penilaian suatu argumen atau pesan masuk dalam wilayah peolakan, maka perubahan sikap akan bekurang atau bahkan tidak ada. Jika berbagai argumen yang diterima berada antara wilayah penerimaan dan wilayah berpandangan netral, maka kemunkinan perubhan sikap akan terjadi walaupun berbeda dengan argumen yang dimiliki. Smakin besar keterlibatan ego dalam suatu isu, semakin luas wilayah penolakan. Semakin kecil wilayah netral maka semakin kecil perubahan sikap.
C. Teori kemungkinan Elaborasi Teori mengenai persuasi karena mencoba memperkirakan kapan dan bagaimana seseorang akan dapat atau tidak dapat mengubah pendapatnya (dibujuk) oleh adanya suatu pesan atau argumen yang diterimanya. Menurut teori ini, cara seseoang memproses suatu informasi terdiri atas 2 cara, yaitu : Jalur Periferal, mengolah informasi melalui jalur ini akan membuat seseorang menjadi kurang kritis, dan perubahan yang terjadi akan bersifat sementara, juga pengaruh terhadap tingkah laku sangat minimal. Jalur Sentral, mengolah informasi melalui jalur ini membuat seseorang menjadi aktif memikirkan informasi itu dan mempertimbangkannya dengan memperhatikan informasi lain yang sudah dimiliki sebelumnya.
Faktor yang mempengaruhi seseorang menggunakan pemikiran kritis pada suatu informasi : Motivasi mempengaruhi kecendrungan pemikiran kritis pada suatu informasi. Motivasi memiliki 3 faktor didalamnya yaitu keterlibatan atau relevansi pribadi terhadap suatu topik,keberagaman argumen, dan kecendrungan pribadi untuk memiliki pemikiran kritis. Kemampuan menganalisa danmengelola pesan. Eksperimen. 2. Tradisi Sibernetika Tradisi Sibernetika adalah suatu paham yang sangat intensif memahami komunikasi berdasarkan proses yang terjadi dalam otak dan sistem saraf manusia. Dalam Tradisi Sibernetika, ada 2 teori yang membahas bagaimana individu berfikir dan mengetahui, yaitu : 1. Teori Integrasi Informasi 2. Teori Konsistensi
Teori Integrasi Informasi Teori ini memusatkan perhatian pada cara komuikator mengumpulkan dan mengatur informasi mengenai orang lain, benda-benda, situasi, serta ide-ide untuk membentuk sikap. Suatu sikap merupakan kumpulan informasi mengenai suatu objek, orang, situasi atau pengalaman. Perubahan sikap terjadi karena informasi baru memberikan tambahan terhadap sikap, atau informasi tersebut mampu mengubah penilaian mengenai bobot atau arahinformasi lainnya. Perubahan sikap dipengaruhi oleh Valen (Valence), atau arah yang mengacu pada apakah informasi yang diterima itu mendukung atau menentang.
Teori Informasi Integrasi dibagi menjadi : a. Teori Nilai Harapan Martin Fishbein, menilai bahwa sikap muncul melalui proses yang kompleks. Frishbein memberdakan antara kepercayaan dan sikap. Menurutnya, ada 2 jenis kepercayaan, yaitu : Percaya pada sesuatu Kepercayaan mengenai b. Teori Tindakan Beralasan Menurut teori ini, niat atau kehendak seseorang untuk melakukan tindakan tertentu ditentukan oleh sikapnya terhadap tindakan itu sendiri serta seperangkat kepercayaan mengenai bagaimana orang lain menginginkan ia bertindak.
2. Teori Konsistensi Teori ini mengatakan bahwa manusia akan selalu merasa lebih nyaman dengan sesuatu yang tetap (konsisten) daripada hal hal yang tidak tetap (inkonsisten). Manusia selalu mencari keseimbangan (homeostasis) dan sistem kognitif yang dimiliki manusia menjadi alat utama untuk mencapai keseimbangan. Ada 2 teori yang menjelaskan mengenai pross konsistensi kognitif, yaitu Teori Disonansi Kognitif dan Teori Kepercayaan, Sikap, dan Nilai. Teori Disonansi Kognitif Teori ini dikemukakan oleh Leon Festinger, yang mengatakan bahwa disonansi kognitif merupakan salah 1 teori terpenting dalam ilmu psikologi sosial. Manusia membawa berbagai macam unsur (elemen) kognitif dalam diri, seperti elemen sikap, persepsi, pengetahuan dan elemen tingkah laku (behavior).
Ketiga elemen tersebut akan memilih salah satu jenis hubungan dengan elemen lainnya, seperti : Hubungan nihil atau tidak relevan (tidak memberikan pengaruh apapun kepada masing-masing elemen yang terdapat disistem). Hubungan konsisten atau konsonan ( hubungan yang terjdi dengan salah satu eemen memperkuat elemen lainnya. Hubungan tidak sesuai atau inkonsisten atau disonan (terjadi apabila salah satu elemen tidak diharapkan untuk mengikuti elemen lain. Metode yang digunakan manusia untuk mengatasi masalah ketidaksesuaian kognitif menurut Festinger adalah sebagai berikut : Mengubah satu atau lebih elemen kognitif. Menambah elemen baru dengan hubungan yang inkonsisten itu. Mempertimbangkan kembali bahwa disonansi yang terjadi bukanlah sesuatu yang penting. Berupaya mencari informasi lain yang mendukung tindakan yang dilakukan. Mulai mengurangi disonansi yang terjadi dengan mendistorsi atau menyalah artikan informasi yang terlibat.
Tingkat disonansi atau penyesalan yang dialami seseorang terkait dengan pengambilan keputusan bergantung pada 4 variabel, diantaranya : Bobot keputusan yang diambil. Tingkat daya tarik dari alternatif yang dipilih. Semakin besar daya tarik alternatif yang tidak terpilih, maka semakin tinggi disonansi yang dirasakan. Semakin besar tingkat kemiripan atau tigkat tumpang tindih diantara alternatif, maka semakin rendah tingkat disonansinya. b. Teori Kepercayaan, Sikap, dan Nilai. Teori Milton Rokeach menyatakan bahwa setiap manusia memiliki sistem kepercayaan, sikap, dan nilai yang sangat terorganisasi yang membimbing tingkah laku atau sikap tindak manusia. Kepercayaan adalah pernyataan yang jumlahnya sangat banyak yan dibuat seseorang mengenai dirinya dan lingkungannya, dapat bersifat umum dan khusus. Sikap adalah kelompok-kelompok kepercayaan yang tersusun disekitar suatu objek perhatian yang mendorong seseorang untuk bertindak atau bertingkah laku menurut cara-cara tertentu terhadap objek tersebut. Nilai adalah jenis atau tipe khusus dari kepercayaan yang menjadi pusat sistem dan bertindak sebagai panduan hidupp.
3. Teori Masalah Integritas Pikiran manusia terdiri atas seperangkat sikap, kepercayaan, dan nilai yang bergerak dengan berpindah arah aatau tujuan untuk meningkatkan integrasi atau konsistensi ini. Austin babrow menjelaskan peranan komunikasi dalam membantu individu mengelola apa yang disebutnya “integritas bermasalah”. Teori ini bersandar pada 3 ide dasar berikut : Manusia memiliki kecendrungan alami untuk mendukung harapannya dan juga evaluasinya. Upaya mengintegrasikan harapan dan evaluasi tersebut tidaklah mudah dan dapat menimbulkan masalah. Integrasi bermasalah, mencakup juga komunikasi.