Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DOKUMENTER – Referensi dari Ide sampai ProduksI Gerzon R. Ayawaila
Advertisements

Prosedur Analisis Data Dokumen
TEKNIK PENULISAN UNTUK PUSTAKAWAN
Video Dokumenter Elisabeth,S.Kom.
PRINSIP-PRINSIP DASAR PENELITIAN SEJARAH
PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA
Ciskha Septefani Tri Hapsari
PERTEMUAN I (PERTAMA) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL
MEDIA STUDIES AN INTRODUCTION.
PERTEMUAN XII (DUA BELAS) MATA KULIAH : PENULISAN NASKAH SEMESTER : GANJIL DOSEN : BAMBANG SUDJATI TAHUN : 2011.
Dasar-dasar produksi documentary
Joesana Tjahjani, M.Hum. Program Studi Prancis FIB UI
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
Mencari dan Menyiarkan Berita Radio
BERBICARA Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi melalui kegiatan berkenalan, berdiskusi, dan bercerita Membahas cerita pendek melalui kegiatan.
PERTEMUAN XI (SEBELAS)
RESENSI BUKU KELOMPOK 4.
Penulisan feature dalam Humas
Pendekatan Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif
BIOGRAFI/OTOBIOGRAFI Sederhana
Sejarah peminatan kls x
PENGERTIAN SEJARAH.
TEKS ANEKDOT.
Teknik Penelitian Kualitatif
PENELITIAN SOSIOLOGI.
*STORYTELLING.
DOKUMENTER.
JURNALISTIK DAN PENYUNTINGAN
CIRI-CIRI FEATURE.
FEATURE.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
FILM DOKUMENTER MARSELLI SUMARNO 2009.
Modul 4 Fungsi feature Fungsi feature mencakup lima hal:
Pendalaman Materi Produksi
PRODUKSI PROGRAM TV - DOKUMENTER
PRODUKSI NASKAH RADIO Produksi Naskah Jurnalistik Radio Pertemuan 12
Pendalaman Materi Produksi
PENELITIAN SEJARAH.
Referensi DOKUMENTER – dari Ide sampai Produksi Gerzon R
Pendalaman Materi Produksi Pertemuan 6
C DASAR-DASAR PENELITIAN SEJARAH.
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Disarikan oleh : siti khusnul k
Disarikan oleh : siti khusnul k
TEKNIK PELATIHAN.
Konsep Dasar Sejarah.
Observasi dan Dokumenter
RISET – OBSERVASI Pertemuan 5
Bahasa Indonesia Juliah Utami XII SCIENCE 2.
Teknik Reportase Meliput berita dan menggali informasi memiliki tahapan • Lapisan pertama: Adalah fakta-fakta permukaan. Seperti: siaran pers, konferensi.
Pengenalan Produksi Film Maukuf Masykur
BREAKTHROUGHS HOW TO CREATE THEM
PENGERTIAN SASTRA DAN JENIS-JENIS SASTRA
Observasi dan Dokumenter
Modul 13 Jenis feature Feature minat insani (human interest). Paling efektif untuk menyentuh perasaan nurani, emosi, psikologis khalayak yang anonim dan.
REVIU FILM OLEH KELOMPOK 8.
Model problem based learning
Mengenal Peliputan dan Teknik Penulisan Berita
KOMUNIKASI MASSA KARAKTERISTIK ISI PESAN
Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep
Observasi dan Dokumenter
DOKUMENTER.
Narrative Strategies.
(PROGRAM JURNALISTIK & ARTISTIK)
(PROGRAM JURNALISTIK & ARTISTIK)
PRODUKSI PROGRAM TV - DOKUMENTER
Teori Komunikasi Massa 2
PENELITIAN KUALITATIF
Etnografi “Penelitian etnografi dilakukan untuk menggali atau menemukan esensi dari suatu kebudayaan dan keunikan beserta kompleksitas untuk.
PRODUKSI PROGRAM TV - DOKUMENTER
Transcript presentasi:

Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Dokumenter Episode ke 2 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta

Rasa INGIN TAHU bisa dijadikan titik tolak untuk menggali inspirasi, rasa INGIN TAHU ini bisa diimbangi dengan membaca dan/atau berkomunikasi antarmanusia dalam pergaulan. Dari observasi dan analisis terhadap apa yang dibaca, dilihat, dan didengar, nantinya bisa diolah menjadi sebuah ide untuk karya dokumenter

Kendati demikian, hindari perasaan terlalu cepat puas atas ide yang baru didapat, karena terkadang ide tersebut hanya di awalnya saja menarik, namun setelah dievaluasi lebih dalam, ide tersebut malah tidak menarik dan membosankan.

Ada dua kemungkinan motivasi yang dapat dijadikan titik awal, yaitu motivasi pribadi dan motivasi sponsor atau produser. Motivasi Pribadi adalah yang berdasarkan ide pribadi – yang munculnya bisa karena pribadi bersangkutan tertarik pada sebuah subjek untuk dijadikan tema film dokumenter. Motivasi Produser – menempatkan pribadi bersangkutan sebagai bagian sebuah tim kreatif yang memproduksi suatu produk pesanan.

Ada tiga hal mendasar yang perlu dimantapkan dalam pemilihan tema/subjek. Apa yang akan dibuat atau diproduksi Bagaimana produk akan dikemas. Menyangkut gaya, pendekatan, dan bentuk. Untuk apa dan untuk siapa film dokumenter diproduksi. Ini menyangkut target atau sasaran penonton

Apakah anda sudah memahami serta menguasai tema dan subjek tersebut secara mantap ?

Apakah anda memiliki ikatan emosi yang kuat dengan subjek tersebut – meskipun sebenarnya ada subjek lain yang secara praktis lebih mudah digarap ?

Apakah antara ide, tema, dan subjek memiliki kecocokan ?

Apakah ada motivasi kuat untuk lebih mendalami subjek yang telah anda amati ?

Apakah subjek tersebut memiliki arti penting yang mendasari pokok pemikiran ide anda ?

Hal-hal apakah yang luar biasa menariknya dari tema dan subjek tersebut ? Di mana hal-hal khusus, unik, serta berkesan dari subjek tersebut ? Bagaimana pendalaman serta pembatasan yang dapat difokuskan agar film menjadi menarik dan berkesan ? Apa yang akan dan dapat dipresentasikan dari dokumenter ini – melalui bentuk, gaya, dan pendekatan yang segar dan baru ?

Apakah anda sudah memahami serta menguasai tema dan subjek tersebut secara mantap ?

Beberapa contoh yang berdasar gaya dan bentuk bertutur Laporan perjalanan Sejarah Potret atau biografi Perbandingan Kontradiksi Ilmu Pengetahuan Nostalgia Rekonstruksi Investigasi Association Picture Story Buku Harian Dokudrama Beberapa contoh yang berdasar gaya dan bentuk bertutur

Penuturan model laporan perjalanan ini menjadi ide awal seseorang untuk membuat film non fiksi. Awalnya, mereka hanya ingin mendokumentasikan pengalaman yang didapat selama melakukan perjalanan jauh. Laporan Perjalanan

Sejarah Awalnya, produksi film sejarah dimaksudkan untuk propaganda. Ingat Dziga Vertov ? Tiga hal yang perlu diperhatikan dalam memahami dokumenter sejarah adalah periode, tempat, dan pelaku sejarah. Sejarah

Representasi kisah pengalaman hidup seorang tokoh terkenal ataupun anggota masyarakat biasa yang riwayat hidupnya dianggap hebat, menarik, unik, atau menyedihkan. Bentuk potret umumnya berkaitan dengan aspek human interest, sementara isi tuturan bisa merupakan kritik, penghormatan, atau simpati. Potret/Biografi

Dikemas ke dalam bentuk dan tema yang bervariasi, selain dapat pula digabungkan dengan bentuk penuturan lainnya, untuk mengetengahkan sebuah perbandingan. Misalnya perbedaan teknologi industri di negara berkembang dibandingkan dengan negara maju. Perbandingan

Kontradiksi Memiliki kemiripan dengan tipe perbandingan Lebih kritis dan radikal dalam mengupas permasalahan. Tipe ini lebih banyak menggunakan wawancara untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai opini publik. PERBEDAAN DENGAN TIPE PERBANDINGAN : TIPE PERBANDINGAN HANYA MEMBERIKAN ALTERNATIF-ALTERNATIF SAJA, SEDANGKAN TIPE KONTRADIKSI LEBIH MENEKANKAN PADA VISI DAN SOLUSI MENGENAI PROSES MENUJU SUATU INOVASI. Kontradiksi

Berisi penyampaian informasi mengenai suatu teori, sistem, berdasarkan disiplin ilmu tertentu. Bila ditujukan untuk publik khusus disebut film edukasi, sedangkan jika ditujukan untuk publik umum disebut film instruksional. Ilmu Pengetahuan

Nostalgia Biasanya berupa kisah kilas-balik dan napak tilas. Terkadang dikemas dengan menggunakan penuturan perbandingan, yang mengetengahkan perbandingan mengenai kondisi dan situasi masa lampau dengan masa kini. Nostalgia

Rekonstruksi Dapat ditemui pada dokumenter investigasi dan sejarah. Dalam tipe ini, bagian-bagian peristiwa masa lampau maupun masa kini disusun atau direkonstruksi berdasarkan fakta sejarah. Lebih terkonsentrasi pada pemaparan isi sesuai kronologi peristiwa. Rekonstruksi

Pertama kali dari Nellie Bly, ketika dia menjadi reporter di surat kabar Pittsburgh Dispatch, tahun 1890. – Bly menyelidiki kasus buruh anak yang dipekerjakan dalam kondisi yang memprihatinkan. Terkadang melakukan adegan rekonstruksi untuk mengungkap suatu peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Investigasi

Association Picture Story Disebut juga sebagai film eksperimen atau film seni. Gabungan gambar, musik, dan suara atmosfer secara artistik menjadi unsur utama. Biasanya dokumenter tipe ini tidak menggunakan narasi, komentar, maupun dialog. Association Picture Story

Buku Harian Disebut juga diary film Penuturannya sama seperti catatan pengalaman hidup sehari-hari dalam buku harian pribadi. Penuturannya sangat subjektif, karena berkaitan dengan visi atau pandangan seseorang terhadap komunitas atau lingkungan tempat dia berada. Buku Harian

Merupakan bentuk dan gaya bertutur yang memiliki motivasi komersial. Subjek yang berperan di sini adalah artis film. Cerita yang disampaikan merupakan rekonstruksi suatu peristiwa atau potret mengenai sosok seseorang, apakah seorang tokoh atau masyarakat awam. Dokudrama

Yang perlu dicermati adalah tidak semua peristiwa dapat dijadikan ide untuk pembuatan dokumenter. Itu sebabnya, pemilihan dan penentuan secara spesifik bentuk dokumenter harus sejalan dengan pengerjaan pengumpulan data riset. Treatment dapat berfungsi sebagai titiktolak – tolok ukur untuk pembatas, agar materi gambar yang direkam tidak terlalu meluas.