Kelompok 7 Sabilla Emilda (101011039) Faradiba Hikmarida (101011046) Chaerul Reza (101011101) Nadya Laksmi Leozita (101011225) Irma Dwi Suryani (101011237)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Program Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia
Advertisements

Teknik analisis manajemen dan teknik analisis SWOT
Situasi HIV di Indonesia 2010
Asisten Deputi Pembinaan Wilayah KPAN
Oleh: Yuyun Isbanah, S.E.,M.SM.
Enny Zuliatie Die-J YPI (Drop in Center Cijantung Yayasan Pelita Ilmu)
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) ACEH
Dr. Ormaia Nja’ Oemar, M.Kes
ANALISIS SWOT.
AIDS di Indonesia sudah 22 Tahun Dilaporkan oleh seluruh Provinsi dan sekitar 300 Kab/Kota.
PERENCANAAN PROGRAM.
Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan posyandu remaja
Dr. Leonardo W. Permana, MARS.
PELAPORAN KOLABORASI TB-HIV
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 MARET 2012.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2012.
SOSIALISASI PERATURAN DAERAH PROVINSIN PAPUA PADA BAB
Apakah Indonesia sudah mencapai titik balik ? Dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1 MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2011.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2012.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 Des 2010.
ANALISIS SWOT DALAM PERSPEKTIF KEWIRAUSAHAAN
MEMBANGUN DATA PERENCANAAN PEMBANGUNAN YANG BERPIHAK KEPADA MASYARAKAT MISKIN MELALUI FORUM DATA INDIKATOR MDGs KABUPATEN GRESIK PAPARAN KEPALA BAPPEDA.
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS
Kompilasi Data Sebaran, Kasus & Logistik KPA Kab. Tangerang
Sekretaris PP Aisyiyah
MDG DAN PERENCANAAN KESEHATAN DI ERA DESENTRALISASI
HIV/AIDS REMAJA SABTU ; 13 JUNI 2015 By : KANDACE SIANIPAR, MPH
HIV AIDS Di TEMPAT KERJA
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
ANALISIS SWOT richa noprianty
R. ENKEU AGIATI PY. PELLA YOLANDA
Stop AIDS Pencegahan Positif
Latar Belakang Munculnya isu-isu non-konvensional pasca Perang Dingin
PERAN SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
HIV/AIDS.
Perencanaan Sumber Daya Hutan
Oleh: Yuyun Isbanah, S.E.,M.SM.
Oleh; Syaifurrahman Hidayat, S.Kep.,Ns
Pembangunan Kasus Bisnis & Penentuan Alternatif
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2015
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA
ANALISIS SWOT.
Pencegahan dan Perawatan HIV
Epidemi HIV/AIDS dan Biaya Kesehatan
MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA TIM PEMBINA ADIWIYATA PROPINSI JAWA TIMUR
PERENCANAAN PROGRAM.
Teknik analisis manajemen dan teknik analisis SWOT
CIMSA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
SPMP DISKUSI INTERAKTIF
Seminar Sehari: Pembelajaran dari Program Intervensi HIV dan AIDS
Mengumpulkan Informasi Tentang Masalah
STRATEGI KEBIJAKAN.
BIMBINGAN TEKNIS PENINGKATAN
MENETAPKAN PRIORITAS MASALAH
DINAS KESEHATAN ACEH PERENCANAAN - PENGANGGARAN PROGRAM USILA.
ICPD dan MDGS Indikator dan Pencapaian di Indonesia
PROGRAM Yana Zahara.
KEPEMIMPINAN YANG KUAT; Menekan Laju Epidemi Napza dan AIDS di Sulsel
FKM Univet Bantara S u k o h a r j o
Balikpapan, 01 Nopember 2018 BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 JUNI 2015
Analisa s w o t.
ANALISIS SWOT.
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 31 JUNI 2013
KONDISI HIV & AIDS DI JAWA TENGAH 1993 s/d 30 SEPTEMBER 2015
Kedua lingkungan dituntut untuk seimbang (balance) agar proses kinerja dan pengelolaan berjalan semaksimal mungkin.
Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan DITJEN GTK - KEMDIKBUD Bimtek Pengajar Diklat Penguatan Kepala Sekolah TEKNIK ANALISIS MANAJEMEN NARASUMBER.
Transcript presentasi:

Kelompok 7 Sabilla Emilda (101011039) Faradiba Hikmarida (101011046) Chaerul Reza (101011101) Nadya Laksmi Leozita (101011225) Irma Dwi Suryani (101011237) Putri Al Fatih Artha H. (101011246) Risyad Indra (101011254) Romi Darmawan (101011265)

MDGS GOALS 6 : MEMERANGI HIV DAN AIDS, MALARIA DAN PENYAKIT MENULAR LAINNYA

ANALISIS SITUASI

Teori Analisis SWOT Kurtz (2008), SWOT analisis adalah suatu alat perencanaan strategik yang penting untuk membantu perencana membandingkan kekuatan dan kelemahan internal organisasi dengan kesempatan dan ancaman eksternal.

Matriks SWOT Digunakan untuk mengembangkan strategi yang mempertimbangkan profil SWOT

S-O strategi : mengejar peluang yang sesuai dengan kekuatan perusahaan. W-O strategi : mengatasi kelemahan untuk meraih peluang. S-T strategi : mengidentifikasi cara perusahaan untuk dapat menggunakan kekuatan untuk mengurangi ancaman luar. W-T strategi : membuat rencana pencegahan ancaman luar karena kelemahan dari perusahaan.

STRENGHT Cakupan ARV meningkat Adanya desentralisasi HIV Poin Penilaian Bobot Nilai Skor Cakupan ARV meningkat 20% 3 0,6 Adanya desentralisasi HIV Terjadi penurunan prevalensi malaria, menurun dari 4,68 sampai 1,85 per 1000 penduduk pada tahun 1990-2010 (menurut RISKESDAS) 2 0,4 Ditemukan obat malaria baru 1 0,2 Komitmen pemeritah melalui DOTS 5 Total 100% 2,8

WEAKNESS Poin Penilaian Bobot Nilai Skor Prevalensi dan kasus HIV yang terus meningkat 25% 5 1,25 Jumlah kumulatif AIDS yang terus meningkat Pengetahuan komprehensif masyarakat tentang HIV/AIDS masih rendah 4 1 Penggunaan kondom pada kelompok resiko tinggi hubungan sex meningkat 3 0,75 Total 100% 4,25

OPPORTUNITY Poin Penilaian Bobot Nilai Skor Harapan hidup ODHA meningkat seiring dengan cakupan ARVyang meningkat 25% 4 1 Secara global prevalensi HIV dan kematian AIDS terus menurun Komitmen global dalam penurunan HIV dan TB 3 0,75 Adanya peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang kebijakan HIV/AIDS (ODHA) 2 0,5 Total 100% 3,25

THREAT Poin Penilaian Bobot Nilai Skor Masih banyaknya populasi resiko tinggi yang masih melakukan hubungan sex 25% 3 0,75 Masih tingginya penggunaan NAPZA dengan jarum suntik Kepadatan penduduk 4 1 Belum bisa mandiri dalam pendanaan 2 0,5 Total 100%

PERHITUNGAN SWOT INTERNAL = STRENGHT + WEAKNESS = 2,8 + (-4,25)= -1,45 = 2,8 + (-4,25)= -1,45 EKSTERNAL = OPPORTUNITY + THREAT = 3,25 + (-3)= 0,25

MATRIKS SWOT TERKAIT PENERAPAN BPJS 2014 DILIHAT DARI PERSPEKTIF MASYARAKAT (-1,45;0,25)

Posisi orgnisasi Berada di kuadran W-O, jadi strategi yang digunakan adalah mengatasi kelemahan untuk meraih peluang.

List masalah Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi yang meningkat (Tahun 2006 prevalensi: 0,2%, 2011: 0,30%) Penggunaan kondom pada hubungan sex beresiko tinggi masih rendah (Tahun 2002-2003: 12,80%, Tahun 2011: pr: 35 % laki2: 11,40%) Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS masih rendah (Tahun 2010: 11,40%)

Penentuan Prioritas Masalah

Metode CARL Dalam menentukan prioritas masalah metode yang digunakan ada metode CARL. CARL sigkatan dari Capability, Assessibility, Readiness, dan Leverage. Metode CARL didasarkan pada serangkaian kriteria yang harus diberi skor 0-10. Kriteria CARL tersebut mempunyai arti: C = Capability yaitu ketersediaan sumber daya (dana, sarana dan peralatan) A = Accessibility yaitu kemudahan, masalah yang ada mudah diatasi atau  tidak. Kemudahaan dapat didasarkan pada ketersediaan metode/cara/teknoloi serta penunjang pelaksanaan seperti peraturan atau juklak. R = Readiness yaitu kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan  sasaran, seperti keahlian atau kemampuan dan motivasi. L = Leverage yaitu seberapa besar pengaruh kriteria yang satu dengan yang lain dalam pemecahan masalah yang dibahas. Setiap masalah diidentifikasi sesuai dengan kriteria CARL dan diberi skor Nilai total : C x A x R x L

Penentuan Prioritas Masalah No Daftar Masalah C A R L Total Nilai Urutan 1 Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi yang mengalami peningkatan ( 0,2% pada tahun 2006 menjadi 0,30 pada tahun 2011) 7 8 3136 3 2 Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi Masih rendah (tahun 2011 : 35% pada wanita, 14% pada laki-laki) 9 4608 Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS masih rendah (tahun 2010 11,40%: ) 5184

Prioritas Masalah Berdasarkan perhitungan kriteria CARL yang menjadi prioritas masalah untuk diselesaikan adalah Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS masih rendah (tahun 2010 11,40%: )

Identifikasi Penyebab Masalah

Pohon Masalah Untuk mengidentifikasi penyebab masalah menggunakan teori pohon masalah Analisis Pohon masalah merupakan analisa yang menunjukkan masalah serta akar akibatnya, yang berarti menunjukkan keadaan sebenarnya atau situasi yang tidak diharapkan. Analisis pohon masalah membantu untuk menemukan solusi dengan memetakan sebab dan akibat disekitar masalah utama untuk membentuk pola pikir, tetapi dengan lebih terstruktur.

Metode pohon masalah adalah metode perencanaan berdasarkan kebutuhan Metode pohon masalah adalah metode perencanaan berdasarkan kebutuhan.Analisis pohon masalah diikuti dengan perencanaan proyek yang aktual. Secara teknis,pembuatan pohon masalah terbagi menjadi dua yakni : 1) identifikasi dan formulasi masalah; 2) Menyusun hubungan sebab akibat

Langkah-langkah melakukan analisis masalah : Identifikasi masalah utama, berdasarkan informasi yang tersedia.Tujuan dari langkah ini adalah untuk menjamin semua aspek proyek pada suatudaerah tidak sama dengan proyek yang baru. Alat untuk mengumpulkan dataadalah brainstorming dengan para stakeholder, pemetaan komunitas,mengumpulkan komentar penduduk tentang fasilitas. Pada tingkatan tertentu,sumber lain untuk mengumpulkan informasi didapat dari pusat kesehatan,pemerintah setempat serta NGO. Pilih salah satu masalah utama untuk dianalisis setelah mengidentifikasi seluruhmasalah yang ada, tentukan masalah yang merupakan inti dari masalah yangmenjadi target pada proyek. Yang dicoba diselesaikan denganmengimplementasikan proyek. Pemilihan inti masalah harus dikomunikasikandengan stakeholder Identifikasi sebab langsung dari masalah utama dan menyusun pohon masalahmemiliki identifikasi merupakan poin awal untuk menganalisis masalah, kitamengetahui inti untuk membangun pohon masalah. Langkah ini dilakukan untukmengetahui semua sebab langsung dari inti masalah. Identifikasi akibat langsung dari inti masalah dan buat dalam pohon masalahpada tahap ini, kita melihat akibat dari masalah. langkah terakhir adalah meninjau kembali pohon masalah untuk memastikan sudah valid dan

Usia 15 keatas tahun rentan tertular HIV Prevalensi HIV/AIDS dari total populasi yang meningkat Penggunaan kondom pada hubungan sex beresiko tinggi masih rendah Usia 15 keatas tahun rentan tertular HIV akibat Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS masih rendah (tahun 2010: 11,40%) sebab Kurangnya sarana dan prasarana untuk akses informasi Minimnya informasi terkait HIV/AIDS Kurangnya program (sosialisasi atau penyuluhan) ttg HIV/AIDS Rendahnya pendidikan Kurangnya penerimaan masyarakat mengenai program yang berhubungan dengan HIV/AIDS Informasi terkait masalah seksual dianggap masalah tabu Tingkat ekonomi yang rendah

PENENTUAN SOLUSI MASALAH NGT adalah suatu metode untuk mencapai konsensus dalam suatu kelompok, dengan cara mengumpulkan ide- ide dari tiap peserta, yang kemudian memberikan voting dan ranking terhadap ide-ide yang mereka pilih. Ide yang dipilih adalah yang paling banyak skor-nya, yang berarti merupakan konsensus bersama. Penetuan alternative solusi berdasarkan pendekatan sebab.

Perhitungan metode ngt No. Ide Voting Jumlah Rangking 1. Peningkatan tingkat pengetahuan melalui edukasi HIV/AIDS pada masyarakat dan kelompok risti IIII 4 I 2. Membagi Informasi tentang cara penyebaran Hiv dan cara untuk menghindarinya III 3 II 3. Memberikan konsultasi dan peyadaran terhadap perilaku-perilaku yang mengandung resiko HIV IV 4. Upaya preventif dengan metode A, B, C, D, E 1 5. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk melakukan VCT 6. Pendidikan seks sesuai usia

Berdasarkan perhitungan metode NGT hasil voting terbanyak merupakan solusi yang dipilih untuk pemecahan masalah. Alternatif solusi pemecahan masalah Proporsi jumlah penduduk usia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS masih rendah (tahun 2010 11,40%: ) adalah dengan Peningkatan tingkat pengetahuan melalui edukasi HIV/AIDS pada masyarakat dan kelompok risti

Planing of action edukasi pada masyrakat tentang hiv/aids Tujuan Umum : Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai HIV/AIDS.

No Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Sasaran Target Indikator keberhasilan 1 Penyuluhan tentang pengetahuan yang komprehensif pada pelajar (15-24 tahun) Meningkatkan pengetahuan sasaran sebesar 40% Pelajar dan mahasiswa di Surabaya Pengetahuan sasaran meningkat sebesar 40% Jumlah sasaran 400 orang Pengetahuan sasaran meningkat antara 30%-50% jumlah peserta 150-300 orang Sumber Daya Man Penanggung jawab: ketua kelompok pelaksana: anggota kelompok Money Dana yang dibutuhkan Rp 2.000.000 Sumber dana : sponsorship, mitra (LSM) Material Materi mengenai HIV/AIDS (slide, buku, leaflet) Alat presentasi Implementasi Waktu pelaksanaan Bertahap 4 bulan sekali Tempat pelaksanaan Sekolah atau kampus di Surabaya

No Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Sasaran Target Indikator keberhasilan 2 Pembentukan komunitas kelompok resiko tinggi(PSK di Lokalisasi) Kelompok Risti dapat bertukar informasi dan menambah pengetahuan dari para anggota kelompok RISTI PSK di Lokalisasi X Surabaya 75% PSK di lokalisasi X bergabung dalam komunitas risti yang dibentuk. 50% anggota komunitas mengalami peningkatan pengetahuan tentang HIV/ AIDS Jumlah Kehadiran Minimal 50 % dari Anggota kelompok RISTI. Pengetahuan anggota meningkat minimal 20% tiap pertemuan nya. Sumber Daya Man Penanggung jawab: ketua kelompok pelaksana: anggota kelompok Money Dana yang dibutuhkan Rp 5.000.000 Sumber dana : sponsorship, mitra (LSM),swadaya Material Materi mengenai HIV/AIDS (slide, buku, leaflet) Alat presentasi Implementasi Waktu pelaksanaan Februari 2014 Tempat pelaksanaan Di Kota Surabaya

No Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Sasaran Target Indikator keberhasilan 3 Pelatihan lokakarya dan pengembangan ketrampilan melalui pelatihan handcraft bagi ODHA dan kelompok RISTI Meningkatkan kemampuan Ekonomi dan kemampuan ketrampilan bagi ODHA. ODHA,PSK dan warga sekitar Jumlah sasaran 75 orang Softskill sasaran meningkat antara 30%-50% Peserta mampu melaksanakan follow up Sumber Daya Man Penanggung jawab: ketua kelompok pelaksana: anggota kelompok Money Dana yang dibutuhkan Rp 4.000.000 Sumber dana : sponsorship, mitra (LSM),Donatur Material Materi lokakarya berupa barang bekas layak pakai. Alat presentasi Implementasi Waktu pelaksanaan Maret 2014 Tempat pelaksanaan Di Kota Surabaya

No Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Sasaran Target Indikator keberhasilan 4 Pagelaran Seni dan Budaya bersama ODHA dan pelajar (15-24 tahun) Menghilangkan stigma negatif pada ODHA dan mengembangkan wawasan seni dan budaya pada remaja. ODHA,Pelajar dan mahasiswa di Surabaya Jumlah sasaran 150 orang 90% dari Anggota kelompok RISTI dan ODHA ikut serta Jumlah kouta Peserta tercapai 75 % Terbentuk komunitas baru beranggotakan ODHA dan Remaja (Pelajar dan Mahasiswa) Sumber Daya Man Penanggung jawab: ketua panitia (ODHA / RISTI) pelaksana: anggota panitia Money Dana yang dibutuhkan Rp 5.000.000 Sumber dana : sponsorship,Donatur dan mitra (LSM) Material Alat musik,drama,tari yang bertema tentang HIV/AIDS. Brosur,Leaflet Alat presentasi Implementasi Waktu pelaksanaan April 2014 Tempat pelaksanaan Di Kota Surabaya

No Rencana Kegiatan Tujuan Khusus Sasaran Target Indikator keberhasilan 5 Seminar HIV dan AIDS Bersama DINKES Kota Surabaya,Perwakilan DPRD Kota Surabaya dan Narasumber dari Akademisi. Menghilangkan stigma negatif pada ODHA dan Meningkatkan Pengetahuan tentang Bahaya HIV/AIDS. ODHA,Pelajar dan mahasiswa se Surabaya Jumlah sasaran 200 orang 90% dari Anggota kelompok RISTI dan ODHA ikut serta Jumlah kouta Peserta tercapai 75 % Pelaksanaan Follow up. Sumber Daya Man Penanggung jawab: ketua panitia pelaksana: anggota panitia Money Dana yang dibutuhkan Rp 5.000.000 Sumber dana : sponsorship,Donatur dan mitra (LSM,Instansi Pemerintah) Material Materi bertema tentang HIV/AIDS. Brosur,Leaflet,Poster Alat presentasi Implementasi Waktu pelaksanaan Juni 2014 Tempat pelaksanaan Di Kota Surabaya

Gant chart No. Kegiatan Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Aug Sep 1 Penyuluhan tentang pengetahuan yang komprehensif pada pelajar (15-24 tahun) 2 Pembentukan komunitas kelompok resiko tinggi(PSK di Lokalisasi) 3 Pelatihan lokakarya dan pengembangan ketrampilan melalui pelatihan handcraft bagi ODHA dan kelompok RISTI 4 Pagelaran Seni dan Budaya bersama ODHA dan pelajar (15-24 tahun) 5 Seminar HIV dan AIDS Bersama DINKES Kota Surabaya,Perwakilan DPRD Kota Surabaya dan Narasumber dari Akademisi

Sumber http://infodakes.blogspot.com/2011/12/sumut-duduki- ranking-10-terjangkit.html Sudikno 2011, Pengetahuan HIV dan AIDS pada remaja di Indonesia (analisis data riskesdas 2010), http://bpk.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/do wnload/1390/697