KETERAMPILAN INTERPERSONAL

BAB VI MENDENGARKAN Pertemuan 06 Bina Nusantara

DEFINISI MENDENGARKAN Adalah proses menerima sesuatu (yang didengar) lalu memprosesnya secara mental untuk memperoleh pemahaman. “There’s a reason why God gave us two ears and only one mouth” (Mark Twain). Bina Nusantara

TIPE MENDENGARKAN Mendengarkan Pasif: informasi diserap sebanyak-banyaknya oleh pendengar. Pendengar tidak memproses apa yang disampaikan penutur. Misalnya mendengarkan untuk tes (TOEFL dll). Mendengarkan Atentif: pendengar membuat asumsi atas apa yang didengar (ada gap, bias dapat terjadi). Misal dengar kuliah, kotbah dll. Bina Nusantara

Mendengarkan Aktif: mendengarkan penuh perhatian, ada komunikasi 2 arah, ada proses atas pesan, ada feed back terhadap penutur (level tertinggi mendengarkan). Prinsipnya 70/30: 70 % mendengarkan dan 30 % menanggapi lawan bicara. Bina Nusantara

MANFAAT MENDENGARKAN AKTIF Manfaat Individual Menunjukkan bahwa kita memperhatikan penutur Memperkaya hubungan (relasi) Meredakan orang yang sedang bingung Mendorong orang lain utk mendengarkan kamu (orang yang mendengarkan baik, didengarkan baik pula) Membangun kerja sama dan pemecahan masalah Bina Nusantara

Manfaat Organisasional: Meningkatkan tanggung jawab dan pemahaman atas masalah dalam organisasi Meminimalisasi miskomunikasi Peluang sukses perusahaan meningkat (data akurat) Bina Nusantara

HAMBATAN DALAM MENDENGARKAN Terbatas fisik (misalnya gangguan syaraf otak dll) Hanya mendengar yg diinginkan ( memori selektif) Pengharapan selektif (”Aku tidak akan didengarkan”) Takut dipengaruhi/dibujuk Bias dan judgment (penilaian negatif) Bosan Bina Nusantara

Mendengarkan parsial/gangguan Rehearsing/fokus untuk memenangkan percakapan Persepsi selektif (hanya saring informasi yang sesuai dengan keyakinan, sudut pandang, kebutuhan dll. Gangguan emosi Bina Nusantara

TIPS MENDENGARKAN AKTIF Bertanya jika tidak jelas Hindari gangguan/fokus pada penutur Kontak mata (jangan buat hal lain) Jangan potong pembicaraan/interupsi Perhatikan bahasa verbal dan nonverbal Bersikap empati Uraikan pendapat kita untuk hindari misinterpretasi Bina Nusantara

Evaluasi pesan setelah informasi selesai disampaikan Fokus/konsentrasi pada pemberi pesan Beri feedback untuk pastikan akurasi informasi Mendengarkan dengan totalitas tubuh Jangan terlalu banyak berbicara Bina Nusantara

Jenis-jenis komunikasi nonverbal: Kinesik: gerakan/sikap tubuh Adalah proses penyampaian pesan (pikiran/perasaan) tanpa menggunakan kata-kata. Jenis-jenis komunikasi nonverbal: Kinesik: gerakan/sikap tubuh Parabahasa: nada/volume/cepat/tinggi-rendah suara Lingkungan: tata ruang/cahaya/warna/dekorasi dll Bina Nusantara

Haptik/taktil: komunikasi dengan sentuhan Kronemik: pengaturan waktu (kalau terus datang terlambat apa kata orang tentang anda?) Proksemik: jarak interpersonal (kalau 2 orang bercakap dalam jarak dekat artinya mereka akrab dll) Haptik/taktil: komunikasi dengan sentuhan Bina Nusantara