KUALITAS BIOLOGI PERAIRAN SUNGAI SENAPELAN, SAGO DAN SAIL DI KOTA PEKANBARU BERDASARKAN BIOINDIKATOR PLANKTON DAN BENTOS Oleh : Sri Purwanti M04047066
Kualitas Perairan Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia Penurunan kualitas biologi pada perairan sungai akan mengakibatkan timbulnya berbagai permasalahan seperti sanitasi dan kesehatan masyarakat di sekitar aliran sungai semakin rendah Penurunan kualitas perairan sungai juga dapat menyebabkan kematian biota air seperti ikan
Kualitas Perairan Sungai Senapelan, Sago dan Sail merupakan sungai yang terdapat di Kota Pekanbaru, dimana keberadannya sangat berperan penting sebagai daerah tampungan yang penting dalam daur hidrologi pencemaran pada badan air selalu berarti turunnya kualitas dan air sampai ketingkat tertentu akan menyebabkan air dan tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
What is a Bioindicator? Bioindikator adalah kelompok atau komunitas organisme yang keberadaannya atau perilakunya di alam berhubungan dengan kondisi lingkungan Apabila terjadi perubahan kualitas air maka akan berpengaruh terhadap keberadaaan dan perilaku organisme tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai penunjuk kualitas lingkungan (Triadmodjo,2008)
Jenis Bioindikator Planktonkton Bentos merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Plankton memegang peran penting dalam mempengaruhi produktifitas primer perairan sungai. Bentos merupakanindikator biologis dalam mempelajari ekosistem sungai (Canter dan Hills, 1979). Hal ini disebabkan adanya respon yang berbeda terhadap suatu bahan pencemar yang masuk dalam perairan sungai dan bersifat immobile (Hynes, 1974; Hilsenshoff, 1977).
Bioindikator Ideal Mudah dalam identifikasi taksonomi Terdistribusi secara luas Jumlah banyak Karakter ekologinya diketahui Variabitas ekologi dan genetiknya rendah
Pembahasan Plankton dan Bentos merupakan organisme perairan yang keberadaannya dapat dijadikan indikator perubahan kualitas biologi perairan sungai. Keanekaragaman jenis bentos yang ditemukan pada setiap stasiun pengamatan berkisar antara 0,116 – 1,335, dimana nilai indeks keanekaragaman bentos termasuk dalam kriteria rendah dan sedang Indeks biotik organisme bentos pada Sungai Sago, Senapelan dan Sail menunjukkan nilai 1–5. Hal ini menunjukkan bahwa perairan pada ketiga sungai telah mengalami pencemaran sedang hingga berat
an Indeks Biotik Organisme Bentos pada Sungai Senapelan, Sago dan Sail Selama Penelitian
Perkembangan terhadap keilmuan pencemaran Lingkungan Penggunaan analisis kualitas perairan dengan cara biologi Digunakan sebagai metode atau cara mengendalikan pencemaran pada perairan. Penggunaan bioindikator Dapat memberikan gambaran sejauh mana kondisi perairan tersebut mengalami pencemaran Penggunaan Indeks saprobik Dapat mengetahui hubungan kelimpahan plankton dengan tingkat pencemaran suatu perairan
Kontribusi Terhadap Konservasi Lingkungan Mengetahui kualitas perairan dengan menggunakan indikator biologi yaitu plankton dan bentos Mengetahui tingkat pencemaran pada perairan dan penyebab terjadinya pencemaran Dapat digunakan sebagai metode atau cara mengendalikan pencemaran pada perairan
Aplikasi di indonesia Penggunaan plankton dan bentos Sampai saat ini telah banyak dilakukan untuk mengetahui kualitas perairan dengan menggunakan bioindikator plankton dan bentos. Pengkajian kualitas perairan dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti dengan analisis fisika dan kimia air serta analisis biologi. Analisis biologi khususnya analisis struktur komunitas hewan bentos, dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kualitas perairan
Kesimpulan Berdasarkan nilai Indeks Saprobik Plankton, indeks keanekaragaman dan indeks biotik organisme bentos menunjukkkan bahwa pada Sungai Senapelan, Sago dan Sail dari hulu sampai hilir dalam keadaan tercemar sedang sampai berat
Terima Kasih