Optical Demultiplexing

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MULTIPLEXING.
Advertisements

DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI I
Media Transmisi By Kustanto.
JENIS & METODE TRANSMISI
PENDAHULUAN Perangkat lunak (software), misalnya sistem operasi yang mendukung jaringan atau berbagai aplikasi jaringan. Perangkat keras (peripheral),
Pertemuan 11 Komunikasi data.
MULTIPLEXING BAB 8 BUKU KOMUNIKASI DATA DAN KOMPUTER, WILLIAM STALLINGS, EDISI 8, PENERBIT SALEMBA INFOTEK Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer.
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Multiplexing Tutun Juhana KK Teknik Telekomunikasi
TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Media Transmisi
DAHLAN ABDULLAH MEDIA TRANSMISI DAHLAN ABDULLAH
DASAR-DASAR OPTIKA Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM – FPTK UPI
Serat Optik (optic fiber)
KOMUNIKASI DATA SAHARI 7. Multiplexing.
PHYSICAL LAYER Physical layer merupakan dasar dari semua jaringan di dalam model referensi OSI yang mana merupakan karakteristik perangkat keras yang fungsinya.
SAHARI KOMUNIKASI DATA 7. Multiplexing. Multiplexing meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth/ kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses.
INTERNET PERTEMUAN KE 3 UNMA, Neli Nailul Wardah,S.Kom
MULTIPLEXER.
Oleh : Muhammad Risal, S.Kom, MT.
Dielectric Waveguide and Optical Fiber
JARINGAN AKSES PSTN Institut Teknologi Telkom 2009.
ISDN Handout - DASTEL - PT.1123.
MULTIPLEXING Kelompok 3 ACHMAD DARMADI EDID TRIATI
Pertemuan 5 Multiplexing dan Demodulasi
JARINGAN AKSES PSTN.
Komunikasi dan Jaringan Komputer. TUJUAN Mahasiswa dapat memahami peralatan komunikasi data Mahasiswa dapat memahami Macam-macam Media Transmisi Data.
Jartel, Sukiswo 1 JARINGAN AKSES OPTIK Sukiswo
Jaringan Akses PSTN TT 1122 PENGANTAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Jurusan Teknik Elektro – Institut Teknologi Telkom.
SISTEM KOMUNIKSAI DIGITAL
JARINGAN AKSES TELEPON
Multiplexing Pertemuan 6
Teknik Penyaluran Sinyal
Bab #2 – Dasar Transmisi Sinyal
Gigabit Passive Optical Networks (GPON)
MSAN (Multi Services Access Node)
Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi
ELECTROMAGNETICAL WAVES
Teknologi Fiber Optik Materi Kuliah Teknik Jaringan Pita Lebar
MULTIPLEXING Ahmad Fali Oklilas, Jurusan Sistem Komputer fakultas ilmu komputer universitas sriwijaya.
GPON.
KOMUNIKASI DATA Materi Pertemuan 2.
Fiber Optik dan Jaringan Akses
Dasar Sistem Komunikasi (lanjutan)
APLIKASI SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK SISTEM KOMUNIKASI SERAT OPTIK
Jaringan Point To Point (PtP)
Multiplexing.
PRESENTASI KOMUNIKASI DATA
PENGENALAN JARINGAN KOMPUTER
Multiplexing.
KOMUNIKASI DATA By : Andi Latifa Nabone.
SISTEM JARINGAN KOMPUTER
KOMUNIKASI DATA S. Indriani L, M.T Teori Dasar Komunikasi Data.
JARINGAN komputer DAN KOMUNIKASI DATA
Multiplexing.
JARINGAN AKSES DAN JARINGAN TRANSPORT
MULTIPLEXING.
MEDIA TRANSMISI.
Bab II Media Transmisi & Diteksi dan Koreksi Kesalahan
Bab 4. Media Transmisi Bab 4. Media Transmisi.
SDH dan SONET Levy Olivia, MT SDH = Synchronous Digital Hierarchy
Penanganan Gangguan Jaringan (FTTH) Pada Layanan IndiHome di PT
Sistem Transmisi Serat Optik
Bab #2 – Dasar Transmisi Sinyal
Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi
“Optic Time Division Multipexing (OTDM)”
KOMUNIKASI DATA MULTIPLEXING.
Oleh : Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom.
Jaringan Komputer.
MEDIA TRANSMISI DATA. Transmisi Data :  Merupakan suatu proses pengiriman atau pemindahan informasi antar satu titik ke titik lainnya dalam suatu sistem.
Sistem Komunikasi Serat Optik 16. Subscriber Loop (Lingkar Pelanggan)
Transcript presentasi:

Optical Demultiplexing Frinza Marcelino (1101130269) Muhammad Rafif (11011300678) Romario Johanes (1101130307)

Optical demultiplexing Fungsi utama dari demultiplexer optik adalah menerima berkas fiber yang terdiri dari beberapa informasi optik dan memisahkannya menjadi komponen-komponen informasi individu, yang awalnya digabungkan dalam banyak fiber perindividu.

Klasifikasi optical demultiplexing Perangkat Pasif Prisma Difraction gratings Spectral (frequency) filters Perangkat Aktif 1. Kombinasi antara komponen pasif dengan tunable detector, dimana masing masing detektor distel untuk frekuensi tertentu

AON ( active optical network) Teknologi AON mirip dengan teknologi PON, hanya saja perbedaan keduannya terletak pada splitter yang digunakan. PON menggunakan splitter pasif, sedangkan AON menggunakan splitter aktif yaitu Acttive Splitting Equipment ( ASE) atau lebih singkat Active Splitter ( AS). Pada titik percabangan, ASE mempunyai 2 ODN, yaitu primary ODN dan secondary ODN. ASE pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan Kapasitas sebagai multiplexer/ demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator, inilah mengapa splitter pada AON bersifat aktif.

Keuntungan yang didapatkan dengan sistem AON • Biaya infrastruktur yang relatif murah untuk jangka panjang • Cakupan daerah pelayanan yang relative lebih luas dibandingkan dengan sistem copper / tembaga • Daerah cakupan yang luas, bisa dilayani dengan didistribusi yang merata. Bagi pelanggan yang terletak jauh dari node ( rumah gardu), ASE memberikan daya optik yang lebih besar, sehingga layanan yang diberikan untuk semua pelanggan relative sama. • Dapat menempuh jarak yang jauh, lebih jauh daripada PON

Teknologi PON ( Passive Optical Network ) PON adalah bentuk khusus dari FTTC atau FTTH yang mengandung perangkat optic pasif dalam jaringan distribusi optik. Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive splitter dan kabel optik itu sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering. Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu Optical Line Terminal (OLT), Optical Distribution Network (ODN) dan Optical Network Unit (ONU). Teknologi PON pada dasarnya adalah teknologi untuk hubungan point to multipoint, dan topologi ini sesuai untuk melayani kelompok pelanggan yang letaknya terpisah, dengan hanya menambah perangkat ONU di lokasi pelanggan. Metode akses yang digunakan pada PON salah satunya adalah TDM/ TDMA (Time Division Multiplexing/ Time Division Multiplexing Access). Pada arah downstream, sinyal TDM dari OLT memuat semua informasi pelanggan dalam slot yang ditentukan dan disebarkan ke semua ONU yang terhubung oleh OLT. 

Prisma Ketika penjajaran (paralel) berkas cahaya polikromatik dipengaruhi pada salah satu permukaan prisma (AB), masing-masing komponen frekuensi dibiaskan berbeda. Output cahaya dari permukaan lain dari prisma (AC) terdiri dari komponen frekuensi Yang terpisah satu sama lain dengan sudut yang kecil. Lensa berfokus pada setiap wavelangth di titik yang berbeda di mana fiber akan ditempatkan, satu fiber untuk setiap saluran panjang gelombang.

DIFFRACTION GRATINGS Ketika cahaya sinar polikromatik datang pada kisi-kisi difraksi, setiap komponen panjang gelombang akan terdifraksi dan diarahkan ke titik yang berbeda dalam suatu space. Sebuah fiber ditempatkan pada titik- titik fokus dari setiap panjang gelombang. panjang gelombang difraksi dapat dicapai pada sistem lensa atau dengan lensa cekung pada kisi difraksi .

ARRAYED WAVEGUIDE GRATING Teknologi Arrayed Waveguide Grating (AWG), salah satu solusi membagi kanal menjadi sub kanal lebih kecil dengan mengatur selisih panjangarray tetap. Teknologi AWG biasanya digunakan pada sisitem WDM. Arrayed waveguide gratings (AWGs) dengan mempertimbangkan fiber F membawa sebuah panjang gelombang yang dimultiply. Teknologi ini cocok digunakan untuk demultiplexing pada single optical fiber yang memiliki panjang gelombang yang besar.

Karakteristik menonjol pada awgs AWGs are polarization dependent, but means to overcome this dependency have been reported. AWGs are temperature sensitive. To eliminate thermal drift, thermoelectric coolers have been used as well as Si02 AWGs that pair silicon adhesives with a negative thermal coefficient. AWGs operating in the wide temperature range (0°-85°C) have been reported. AWGs exhibit good flat spectral response; this eases wavelength control. Insertion loss is in the under -3-dB range.

SPECTRAL FILTERS Spectral filters pada optical path bisa digunakan untuk memilah wavelength dan juga bisa digunakan untuk demultiplexer. Dua aplikasi seperti diilustrasikan pada gambar menggunakan filter penjepit di permukaan yang dibelah dalam serat, pada gambar lainnya menggunakan filter yang tertanam dalam graded index(GRIN) rod.

ACOUSTO-OPTIC FILTER PLUS POLARIZING BEAM-SPLITTER A combination of an all-pass polarizer, a (tunable) acousto-optic filter (AOF), and a polarizing beam- splitter may be used to isolate a wavelength from a mix. This arrangement is based on the principle that beam-splitters reflect one polarization mode and refract another. It is also based on the principle that AOFs rotate the polarization mode of a specific wavelength from transverse electric (TE) to transverse magnetic (TM) . The operation of this demultiplexer is shown in Figure 5.5.

REFERENSI http://ftp.utcluj.ro/pub/users/cemil/dwdm/dwdm_Intro/5_5311736.pdf http://www.slideshare.net/ampas03/jaringan-dan-teknologi-fiber-opti-kkkkkkk https://indo-digital.com/memahami-apa-itu-passive-optical-network.html http://www.hymax.co.za/passive-and-active-optical-networks-what-is-the-difference/ https://en.wikipedia.org/wiki/Arrayed_waveguide_grating http://text.123dok.com/document/33691-analisis-kinerja-awg-arrayed-waveguide-gratings-pada-komunikasi-serat-optik.htm

TERIMA KASIH