(TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
STRATEGI POKOK Kebijakan Fiskal Kebijakan Perbankan/Keuangan
Advertisements

KETERKAITAN KOMUNIKASI DALAM SISTEM AGRIBISNIS
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Topik: Visi Pertanian Abad 21 (Pertanian Yang Berkebudayaan Industri)
Pertanian dan industri manufaktur
ALIRAN STRUKTURALIS Adalah aliran pengembangan ide dasar sosialisme yang muncul di akhir 1940 dan 1950an. Teori strukturalis percaya bahwa pembangunan.
PERTANIAN PERTEMUAN 8 Powerpoint Templates.
KEBIJAKAN DAN REVITALISASI PERTANIAN
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
KEBIJAKAN EKONOMI MAKRO DAN MIKRO Eny Lia purwandari A
REVIEW MATERI EKONOMI MAKRO (BAHAN UAS)
PEMBANGUNAN AGRIBISNIS
PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA
Pertanian dan industri manufaktur
Peranan Pertanian di Dalam Pembangunan Ekonomi
PANGAN Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia, termasuk.
(TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA)
Peranan Usaha Mikro, Usaha Kecil Dan Menengah (UMKM)
KEBIJAKAN PERDAGANGAN DI NEGARA-NEGARA BERKEMBANG DAN MAJU
PELIBATAN LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DALAM PERTANIAN
GLOBALISASI DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
MODEL KEMITRAAN JAGUNG DAN KEDELAI DIPROVINSI SULAWESI TENGAH
Strategi Pembangunan Pertanian di Indonesia
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Garapan Drs. Puji Suharjoko
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
AGRIBISNIS DAN AGROINDUSTRI
Arah Kebijakan Persusuan
PERKEBUNAN DAN MASALAHNYA
PROSPEK DAN ARAH PENGEMBANGAN AGRIBISNIS UNGGAS
`KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
PERUBAHAN DAN PERTUMBUHAN STRUKTUR EKONOMI INDONESIA
AGRIBISNIS BERBASIS PETERNAKAN AYAM RAS DI INDONESIA
PERDAGANGAN DAN HUBUNGAN EKONOMI INTERNASIONAL DALAM ERA GLOBALISASI
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
PEMBANGUNAN PERTANIAN
PROSPEK DAN POTENSI UKM.
Arah Kebijakan Persusuan
Arah Kebijakan Persusuan
Definisi dan Arti Penting Agroindustri
Ukuran Keberhasilannya
PENDAHULUAN PERTANIAN DAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
PERAN SERTA DAERAH DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN
UNSUR-UNSUR PERTANIAN
S1 Ilmu Administrasi Negara 2011
BAHAN AJAR EKONOMI Kelas X Semester 2.
KERJASAMA BILATERAL INDONESIA DAN AMERIKA DI BIDANG EKONOMI
Peran dan Perkembangan Agribisnis di Indonesia
REVOLUSI HIJAU.
PERANAN PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL
Industri pangan berbasis hasil UNGGAS
Arah Kebijakan Persusuan
Peranan Sektor Industri di Indonesia
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pengembangan Agribisnis dalam Pembangunan Pertanian
STRUKTUR AGRARIA NEGARA BERKEMBANG
PENDAPATAN NASIONAL DAN STRUKTUR EKONOMI
DI SAMPAIKAN OLEH KEPALA BAPPEDA
KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI MASALAH EKONOMI
PEREKONOMIAN INDONESIA DI MASA DEPAN OLEH : ASTI NOVIANA C
MEMBANGUN USAHA AGRIBISNIS
LEADERSHIP AND ENTREPRENEURSHIP
OLEH : SHANTI EMAWATI, S.Pt., MP.
Ketahanan Pangan dan Gizi Ade Saputra Nasution. Peraturan Pemerintah No.68 Tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan sebagai peraturan pelaksanaan UU No.7 tahun.
EKONOMI MIKRO dan EKONOMI MAKRO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN.
RANCANGAN KEGIATAN STRATEGIS HORTIKULTURA 2020
PEMBANGUNAN PERTANIAN
RENCANA KERJA DAN ARAH KEBIJAKAN TAHUN
PERAN AGRIBISNIS DAN STRATEGI PENGEMBANGAN
Transcript presentasi:

(TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA) MANAJEMEN AGRIBISNIS (TANAMAN PANGAN & HORTIKULTURA) ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN EKONOMI PEMBANGUNAN INDUSTRIALISASI ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN EKONOMI NASIONAL Pertumbuhan Ekonomi Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Pemerataan Pembangunan dan Pendapatan Ketahanan Pangan Posisi Daya Saing Ekonomi Indonesia Dalam Perdagangan Bebas

PEMBANGUNAN EKONOMI Harus dipandang sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap-sikap masyarakat dan institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan, ketimpangan pendapatan serta pengentasan kemiskinan

PERTUMBUHAN EKONOMI a. Sisi Permintaan (Peningkatan Konsumsi domestik, investasi, pengeluaran pemerintah dan eksport bersih. b. Sisi penawaran (peningkatan produktivitas tenaga kerja, teknologi dan akumulasi modal. 2. PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT a. Pertumbuhan ekonomi tinggi belum menjamin pemberdayaan ekonomi rakyat. b. 70 % dari jumlah penduduk Indonesia menggantungkan pada usaha tani (keluarga petani, buruh tani, peternak rakyat dan nelayan.

3. PEMERATAAN PEMBANGUNAN DAN PENDAPATAN BERBAGAI KONFIGURASI KETIMPANGAN PEMBANGUNAN DAN PENDAPATAN Makro : KBI ------- KTI Regional : Wilayah dataran tinggi dan dataran rendah, perkotaan dan pedesaan Struktural : Pertanian (Primer) dan Sektor Industri

4. KETAHANAN PANGAN Masalahnya : - Produksi pangan agregat dunia memang surplus namun surplus yang ada sebetulnya “semu” (FAO:2006) - Pertumbuhan produksi bahan pangan dunia akan mengalami penurunan (FAO : Tahun 1970 s/d 1990 pertumbuhan produksi 2,3 % pertahun. TAhun 1990 s/d 2010 menjadi 1,3 % pertahun b. Masalah erat kaitannya dengan : stabilitas ekonomi (khusus inflasi), biaya produksi ekonomi agregat (biaya hidup, stabilitas sospol nasional)

c. Aspek - aspeknya Penyediaan bahan pangan yang cukup Pemenuhan tuntutan kualitas dan keanekaan bahan pangan Masalah pendistribusian bahan – bahan pangan pada ruang (10.000 pulau) dan waktu (sepanjang hari sepanjang tahun) Masalah keterjangkauan pangan harus dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat.

 5. POSISI DAYA SAING EKONOMI INDONESIA DALAM PERDAGANGAN BEBAS Komitmen Indonesia ikut era perdagangan bebas di Kawawasan Asia Tenggara (AFTA – 2003) dan Mas Ekonomi Asia (MEA) (2015),Asia Pasifik (2020) Perdagangan dunia akan lebih cenderung pada spesialisasi perdagangan (unggulan kompratif) Produk Komplementer atau produk substitusi Produk apa (Indonesia kita ?)

Menurut KEVIN WATKINS dari OXFAM Subsidi kepada petani bukan hanya monopoli Amerika, antara lain : Tiap tahun negara maju menguncurkan dana satu miliar dollar AS perhari. Tahun 2002, tiga puluh negara industri (OECD) menghabiskan US $ 311 milliar ( > GDP disemua negara Afrika) Negara Eropa mensubsidi petani gula 50 Euro untuk setiap satu ton panen tanaman penghasil gula (5 kali harga pasar dunia) Negara Eropa (Uni Eropa) menyuntikkan dana US $ 913 perkepala Sapi kepada para peternak Sapi mereka.

PEMBANGUNAN INDUSTRIALISASI TIGA PILAR PEMBANGUNAN INDUSTRIALISASI Strategi industrialisasi berspektrum luas (Broad Based Industry strategy) Strategi Industrialisasi dengan industri berteknologi tinggi (high – tech industry strategy) Strategi industrialisasi pertanian dalam bentuk pembangunan agribisnis

BEBERAPA KOMODITAS PANGAN YANG DIIMPOR DAN JUMLAHNYA JUMLAH IMPOR Beras Gula Kedelai Gandum Jagung Ternak Sapi Tepung Telur Susu Bubuk Makanan Olahan Garam Singkong Kacang Tanah 3,7 juta ton/tahun (terbesar di dunia) 1,6 juta ton/tahun (nomor 2 di dunia) 1,3 juta ton/tahun 4,5 juta ton/tahun 1,2 juta ton/tahun 450.000 ekor/tahun 30.000 ton/tahun 140.000 ton/tahun 1,5 Milliar Dolar AS 1,5 juta ton/tahun 0,85 juta ton/tahun 100.000 ton/tahun Sumber : SUSENAS dan Berita Resmi Statistik, 2015

PENGEMBANGAN SEKTOR AGRIBISNIS Membangun Subsektor – subsektor agribisnis secara simultan dan harmonis : Subsektor agribisnis hulu (upstream agribusiness) Subsektor pertanian primer (on – farm agribusiness) Subsektor agribisnis hilir (down stream Subsektor jasa penunjang (Supporting institusion)

MEMBANGUN PERTANIAN PERSFEKTIF AGRIBISNIS Prinsip pengembangan agribisnis Strategi pengembangan agribisnis PRINSIP PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Agribisnis merupakan sistem Berorientasi pasar Menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan Keterkaitan sistem produksi dan pendukung Dukungan sistem informasi serta tersedianya yang akurat dan mudah didapat setiap waktu mengenai produksi, permintaan dan harga.

Kebijakan ekonomi mikro Kebijakan pengembangan industri STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS Kebijakan ekonomi mikro Kebijakan pengembangan industri Kebijakan perdagangan dan kerjasama internasional Kebijakan lahan dan pengembangan infrastruktur Kebijakan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Pengembangan organisasi petani

KARAKTERISTIK UNGGULAN AGRIBISNIS Bahan baku dan sumberdaya tersedia secara memadai dalam negeri dan relatif sedikit menggunakan komponen input import 2. Tujuan pasar sebagian besar pasar internasional dan orientasi produk untuk eksport 3. Teknologi dan ketrampilan yang dibutuhkan umumnya dapat dikuasai dengan baik oleh sebagian besar pelaku usaha dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhannya secara murah dan mudah

Sisi Penawaran (Supply Side) PROSPEK SEKTOR AGRIBISNIS SEBAGAI SEKTOR UNGGULAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Sisi Penawaran (Supply Side) Indonesia memiliki sumberdaya dasar agribisnis (iklim tropis, keanekaragaman hayati baik di daratan maupun lautan) 2. Indonesia memiliki sumberdaya perikanan (perairan seluas 5 – 7 juta Km2 dan garis pantai 91.000 Km) 3. Indonesia memiliki potensi komoditas peternakan khususnya ayam ras berpeluang menjadi produsen terbesar di dunia terutama dilihat dari kemampuan daya dukung pakan

4. Indonesia memiliki komoditas perkebunan dimana beberapa komoditas diperkirakan menjadi produsen terbesar di dunia 5. Indonesia memiliki potensi SDM dan lembaga penelitian dan pengembangan (Reseacrh dan Development) yang besar, hanya belum dimanfaatkan dan diorganisir secara optimal. 6. Indonesia memiliki modal sosial (Sosialcapital) dan pengalaman dalam mengembangkan agribisnis

PROSPEK SEKTOR AGRIBISNIS SEBAGAI SEKTOR UNGGULAN PEMB PROSPEK SEKTOR AGRIBISNIS SEBAGAI SEKTOR UNGGULAN PEMB. EKONOMI INDONESIA Sisi Permintaan (DEMAND SIDE) Konsumsi perkapita produk pangan agribisnis di Indonesia masih tergolong terendah didunia kecuali konsumsi beras (yang tertinggi di dunia) konsumsi perkapita ikan, sayuran, buah – buahan, daging, susu, telur dan lain – lain masih terendah di dunia. Rendahnya konsumsi ini disebabkan relatif rendahnya pendapatan perkapita. Pasar produk agribisnis di Pasar internasional masih sangat besar.

STRATEGI MEMBANGUN KEDAULATAN PANGAN (ASPEK – ASPEK PENTING DAN MENDASAR) Kebijakan pasar Jaminan pangan, kualitas dan lingkungan hidup Akses terhadap sumber – sumber agraria Produksi dan Konsumsi Keterbukaan pada informasi dan anti trust law

A. Kebijakan Pasar Melindungi pasar dalam negeri dari serangan pangan import murah Mengenakan tarif dan kuota untuk memproteksi ekonomi nasional Membatasi kekuasaan pasar ritel, pangan besar, lewat : - Pengaturan Supermarket dalam hal stok pangan lokal - Lewat pajak (Taxpenalties) atas kelebihan stok produksi dari luar bila produksi dalam negeri tersedia - Intensif pajak untuk stok pangan yang diproduksi lokal.

ketidakadilan bagi penyewa dan buruh, sebaliknya mendukung usaha – 4. Mengatur produksi untuk kebutuhan pasar dalam negeri untuk mengatasi surplus produksi 5. Menghentikan subsidi bagi usaha pertanian yang tidak berkelanjutan dan ketidakadilan bagi penyewa dan buruh, sebaliknya mendukung usaha – usaha yang mendukung dilaksanakannya pembaruan agraria dan pertanian berkelanjutan 6. Menghentikan dukungan – dukungan pada usaha pertanian yang secara langsung atau tidak langsung bertujuan untuk keperluan eksport

B. Jaminan Pangan, Kualitas dan Lingkungan Hidup Mengontrol Penyebaran hama dan penyakit untuk menjamin pangan Menjamin kualitas pangan yang diinginkan oleh rakyat Menciptakan mekanisme nasional untuk menjamin kualitas lingkungan hidup, sosial dan kesehatan C. Akses Terhadap Sumber – sumber Agraria Meningkatkan keadilan terhadap akses sumber – sumber agraria, tanah, air, dan alat – alat produksi lainnya Melindungi petani dengan keanekaragaman dan kekayaan hayati yang mereka miliki dan kebebasan petani untuk melakukan tradisi saling tukar menukar benih Melarang pematenan makhluk hidup dan rezim pematenan kekayaan intelektual Merevitalisasi terhadap hukum – hukum adat masyarakat setempat untuk melindungi sumber – sumber agraria dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya

D. Produksi dan Konsumsi Membangun ekonomi pangan yang mendasarkan pada produksi dan pemasaran pangan ditingkat lokal Menjamin pengambilan keputusan ditingkat lokal. Kebijakan ekonomi harus dibentuk dari bawah (Grass root) Mengurangi “jarak pangan” (Food mites) misalnya, transportasi jarak jauh dari produksi pangan yang sebenarnya tersedia dilokal setempat perlu dipajak. Diperioritaskan pada rute suplai yang terdekat dan pasar wilayah (Regional) Menegakkan kesetaraan gender dan persamaan didalam semua kebijakan dan praktek mengenai produksi pangan

E. Keterbukaan Pada Informasi dan Anti Trust law Adanya informasi yang jelas dan keterbukaan tentang label isi dan proses pembuatan pangan yang diperdagangkan Adanya keterbukaan, akuntanbilitas bagi yang memproduksi makanan dan memperhatikan hak azasi manusia Menciptakan adanya undang - undang anti monopoli dalam produksi pangan yang berjalan Mengembangkan aturan – aturan perdagangan internasional yang mempromosikan lokalisasi