Sistem Basis Data ABU SALAM, M.KOM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I. Trigger.
Advertisements

SQL – DML.
SISTEM BASIS DATA INTRO-5. •Setelah mengikuti perkuliahan ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti : 1.Aplikasi perintah SQL ke MySql Server 2.Mengerti.
PERINTAH SQL.
Pengamanan Basis data.
 Keamanan Data bermakna perlindungan terhadap data.  Keamanan melibatkan melindungi data dan perangkat lunak dari :  Hilangkehilangan disks  DestroyedKebakaran.
DDL & Aturan Referential
SQL: Queries II, Constraints & Triggers (Chap. 5 – Ramakrishnan)
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
Basis Data Bab 3 Structured Query Language (SQL).
Model Relasional Merupakan hubungan logika antar data dalam basis data dalam bentuk tabel-tabel dimensi dua yang terdiri dari baris dan kolom yang menunjukkan.
Konsep Database. S D L C Strategy and Analysis Design Build n Document Transition Production.
DDL & Aturan Referential
Administrasi Basis Data
1 Bab 3 Structured Query Language (SQL) Basis Data
Modul 03 Relational Model
Data Definition Language dan Data Manipulation Language
Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I. Perintah SQL: Data Definition.
Data Types Data Definition Language Referential Constraint SQL Query
BAHASA QUERY TERAPAN OLEH : HARSITI, ST.
BAB 1 Pengenalan Database dan DBMS
BASIS DATA RELASIONAL Pertemuan ke 3 Basis Data Relasional.
Pertemuan 4 – Sistem Basis Data.  Pada model relasional, basis data akan “disebar” atau dipilah-pilah ke dalam berbagai tabel dua dimensi. Setiap tabel.
STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I. Perintah SQL: Data Definition.
Basis Data Terapan Antonius Wahyu Sudrajat, S. Kom., M.T.I Perintah Drop Sintak Menghapus Tabel Drop Aturan: Harus dimulai dari table yang paling children.
Relational model.
Chapter 5 The Relational Data Model and Relational Database Constraint
SQL Basis Data.
Integritas Basis Data D. Sinaga, M.Kom.
Outline: Relational Data Model Entity Relationship Diagram
Pertemuan after UTS Structure Query Language (SQL)
PEMASARAN BERBASIS WEB
Integritas Basis Data D. Sinaga, M.Kom.
PENGANTAR STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
Integritas basis data.
SQL.
Matakuliah Desain Basis Data Oleh Aziz Musthafa, S.Kom
SQL: DDL Basis Data 09.
Bahasa query terpan.
Konsep Teknologi Informasi B
View dan Trigger Materi 5
SQL (Structure Query Language)
Pengamanan Basis Data.
Manajemen Basis Data menggunakan SQL Server
Data Manipulation Languange (DML) Perintah INSERT dan DELETE
Bab 2 Mengenal Data Base Management System (DBMS)
SQL (Structured Query Language)
PEMASARAN BERBASIS WEB
SQL pada basis data client-server
SQL OVERVIEW.
Security and Integrity of Data
PENGANTAR STRUCTURED QUERY LANGUAGE (SQL)
Model Relational DATABASE
OLEH : Slamet Sn Wibowo Wicaksono
Basis Data [TK1064] I. Pengenalan Basis Data
PEMROGRAMAN BASIS DATA
Integritas Basis Data #3,#4
Oleh : FIRMAN JAYA, S.Pt, M.Kom
SQL.
Integritas Basis Data Triggers, Store Procedure
Basis Data Bab 3 Structured Query Language (SQL).
MODEL RELASIONAL BASIS DATA I/2011-GANJIL
FUNGSI & TRIGGER.
MODEL RELASIONAL BASIS DATA I/2011-GANJIL
Integritas basis data.
Konsep Database.
Bahasa basis data Safitri Jaya, S.Kom, M.T.I.
PENDAHULUAN MySQL Oleh: Rudianto.
Pengantar Teknologi SIM 2 (pertemuan 6)
Transcript presentasi:

Sistem Basis Data ABU SALAM, M.KOM

REVIEW MATERI SEBELUMNYA OPERATOR RELASIONAL / PEMROSESAN QUERY OPTIMASI QUERY

KLASIFIKASI AKTIVITAS Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemrosesan sebuah query yang dapat diilustrasikan pada gambar berikut : Parser dan Translator Ekspresi Aljabar query Informasi Optimezer Parser dan Translator Rencana Hasil Query Data Data

EVALUASI TUGAS 2 Posting Tulisan dengan judul Integritas Basis Data (Nim Ganjil) Constraints Classification Transition Constraints Keys, Sql Support Dll…. Manajemen Transaksi (Nim Genap) Protocol Transaksi konkruen Recoverability Testing for serializability Dll… Email alamat blog ke abu.salam@dsn.dinus.ac.id dengan subject : tugas2SBD_nim, paling lambat 2 minggu

INTEGRITAS BASIS DATA

Integrity Constraints (Batasan Integritas) Constraint (batasan) merupakan aturan yang diberikan pada suatu tabel agar data yang dimasukkan terjamin validitasnya. Batasan integritas akan menjaga basis data dari kerusakan yang terjadi secara tidak sengaja dengan memastikan bahwa perubahan yang diperbolehkan tidak mengakibatkan terjadinya inkonsistensi data. Constraint dapat diklasifikasikan sesuai dengan elemen dari basis data yang bersangkutan menjadi sebagai berikut.

Klasifikasi Konstrain Constraint tersebut intra-relasional apabila batasan (constraint) terpenuhi dalam satu tabel. Constraint ini sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: tuple constraint dan domain constraint.

Tuple constraint merupakan constraint yang bisa dievaluasi secara independen pada setiap tuple-nya. Domain constraint atau sering disebut sebagai value constraint merupakan suatu constraint dengan referensi kepada nilai (value) tertentu. Implementasi dari penggunaan domain constraint pada SQL adalah penggunaan klausa check Suatu constraint dikatakan inter-relasional apabila melibatkan lebih dari satu relasi. Bentuk dari constraint ini adalah referential integrity Ada beberapa bentuk dari integrity constraint yaitu domain constraint, referential integrity, assertion, trigger.

Domain Constraint Domain constraint merupakan bentuk integrity constraint yang paling sederhana. Setiap ada pemasukan data baru, maka akan langsung diperiksa oleh sistem. Domain constraint diterapkan pada atribut basis data sehingga sangat dimungkinkan beberapa atribut memiliki domain yang sama. Untuk menciptakan domain baru dapat digunakan perintah create domain. Sebagai contoh adalah pada perintah: create domain Dollar numeric (12,2) create domain Pound numeric (12,2)

Domain Constraint Pada bahasa SQL juga terdapat klausa check yang bisa digunakan untuk memeriksa suatu kondisi nilai tertentu yang diinginkan. Berikut adalah contoh penggunaan klausa check pada perintah create domain. Create domain HourlyWage numeric(5,2) constraint wage-value- test check (value>=4.00) Perintah tersebut akan mengecek nilai dari domain HourlyWage harus ≥ 4.00

Referential Integrity (Integritas Referensial) Integritas referensial adalah seperangkat aturan yang mengatur hubungan antara kunci primer dengan kunci tamu milik tabel-tabel yang berada dalam suatu basis data relasional untuk menjaga konsistensi data . Tujuan integritas referensial sendiri adalah untuk menjamin dan memastikan agar entitas dalam suatu tabel yang menunjuk ke suatu pengenal unik pada suatu baris di tabel lain benar-benar menunjuk pada nilai yang memang ada. Sehingga kejadian seperti pada ilustrasi seperti gambar diobawah tidak terjadi

Referential Integrity (Integritas Referensial) Sophisticated User Application Programmer Application Interface Application Program DBMS Database End User query SI dg DBMS Terpisah

Referential Integrity (Integritas Referensial) Berdasarkan operasi yang dilakukan, integritas referensial dapat dibedakan sebagai berikut: penambahan (insert) penghapusan (delete) peremajaan (update) Integritas referensial membuat ketiga operasi di atas dapat dilaksanakan pada tabel yang memiliki relasi. Sehingga proses penghapusan ataupun peremajaan suatu kolom juga akan terjadi pada kolom tabel lain yang mempunyai referensi dengannya.

Referential Integrity (Integritas Referensial) Dalam bahasa Data Definition Language SQL, kunci primer, kunci kandidat, dan kunci tamu, dapat dispesifikasikan sebagai bagian dari pernyataan SQL create table. Kunci kandidat merupakan kunci yang secara unik dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu baris dalam tabel. Berikut adalah salah satu contoh DDL dari pembuatan tabel mata_kuliah. create table mata_kuliah (kode_mk char(6) not null, mata_kuliah varcar(25), nip char(9), primary key (kode_mk), foreign key (nip) references dosen on delete cascade)

Assertion Penggunaan constraint berupa kunci primer dan kunci tamu pada deklarasi awal tabel merupakan salah satu cara untuk memelihara integritas data. Domain constraint dan Referential integrity constraint merupakan salah satu bentuk dari assertion. Pada beberapa basis data penggunaan kunci primer dan kunci tamu sudah cukup untuk menjaga integritas data. Tetapi pada beberapa kasus basis data diperlukan suatu constraint ataupun aturan yang lebih baik. Metode lain yang sering digunakan dalam pemeliharaan integritas adalah assertion dan trigger

Assertion Assertion digunakan untuk mengekspresikan suatu kondisi basis data sesuai dengan yang kita inginkan. Seperti halnya prosedur, assertion diberikan nama tertentu sehingga bisa dibatalkan apabila ada kondisi tertentu yang menuntut perubahan struktur basis data. Syntax dari definisi assertion adalah sebagai berikut. create assertion AssertionName check (predicate) Ketika assertion dibuat, maka sistem akan melakukan pengecekan validitas dari assertion yang dibuat. Jika assertion yang dibuat valid maka perubahan terhadap basis data hanya akan berlaku ketika tidak menyalahi assertion yang telah dibuat.

Assertion Pengecekan validitas tersebut akan memakan biaya yang besar terutama apabila assertion yang dibuat cukup rumit, sehingga penggunaan dan pembuatan assertion harus dilakukan dengan hati-hati Karena itu tidak banyak developer sistem dan DBMS yang menyediakan fasilitas ini.

Assertion ( not exists ( select * from S, SP where S.status < 20 Create assertion IC13 check ( ( Select min (s.status) from s ) > 4 ); Create assertion IC18 check (not exists ( select * from P where not ( P.Weight > 0.0 ))); Create assertion IC99 check ( not exists ( select * from P where P.color = ‘Red’ and P.city <> ‘London’)); Create assertion IC49 check ( not exists ( select * from P, SP where P.P# = SP.P# and ( P.weight * SP.Qty) > 20000)); Create assertion IC95 check ( not exists ( select * from S, SP where S.status < 20 and S.S# = SP.S# and SP.Qty > 500 )); Assertion

Trigger Trigger merupakan pernyataan yang dieksekusi secara otomatis oleh sistem basis data sebagai akibat dari perubahan basis data. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk merancang mekanisme trigger, yaitu: Menspesifikasikan kapan trigger harus dieksekusi. Menspesifikasikan perintah yang akan dilaksanakan ketika trigger dijalankan Trigger sebenarnya tidak lain adalah suatu pemrograman PL/SQL yang mirip dengan procedure. Perbedaan mendasar dengan procedure adalah aktivasinya, dimana procedure dapat dipanggil secara langsung sementara trigger dipanggil melalui pemicu yang berupa bahasa DML (Data Manipulation Language). Bahasa DML yang digunakan sebagai pemicu adalah insert, update dan delete.