Kelompok 1 Siti Salamah ( )

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MASALAH KEBUDAYAAN.
Advertisements

KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Masyarakat dan Kebudayaan
Created by : Dewi Mulyasari F, S.Pd NIP
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BUDAYA Oleh: ANTON BUDIARTO, S.H., M.H.
KEBUDAYAAN Oleh : Dr. Ir. Yayuk Yuliati, MS
PERBEDAAN PERILAKU MANUSIA DAN HEWAN
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Kebudayaan Dari kata - Buddhayah (Buddhi) – “budi” atau akal
Pengertian kebudayaan
Ilmu dan Kebudayaan Anita Noer Rachman Dhamar Prahasmoro Aji
MATERI (7) INDIVIDU, KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
1 Manusia dan Kebudayaan Pengertian Perwujudan Kebudayaan
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Kuliah ke-6 Kebudayaan.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
BAB 12 KEBUDAYAAN & MASYARAKAT
Sosiologi Antropologi Pendidikan
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Nama Kelompok : 1. IRPAN PANDALA 2. YOGI ZULIANDI 3. MOHAMMAD FARLI 4. DWI SANJAYA 5. RIZAL GUNAWAN 6. MUHAROM HARYANTO 7. ICHSAN MAUALANA.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Pengantar Ilmu SOSIAL KEBUDAYAAN PERTEMUAN 5.
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
KONSEP TEKNOLOGI.
MANUSIA & KEBUDAYAAN Psb Aris martiana, m.sI.
MKI TUGAS AKHIR.
MANUSIA KEBUDAYAAN.
Intervensi Organisasi : BUDAYA ORGANISASI
Manusia Dan Kebudayaan
ILMU BUDAYA DASAR Yanti Trianita S.I.Kom.
MANUSIA DAN BUDAYA Doris Febriyanti, M.Si.
KEBUDAYAAN.
Pertemuan 1 Kebudayaan Matakuliah : G0542/Indonesian Culture & Society
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Komunikasi Lintas Budaya
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KEBUDAYAAN Antarin Prasanthi.
Kebudayaan Minggu 4.
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gaga-san, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka hidup bermsyarakat, yang dijadikan milik diri manusia melalui.
Ilmu Sosial Budaya Dasar KEBUDAYAAN, PERADABAN, DAN SISTEM NILAI BUDAYA Oleh: Iswadi, M. Pd Pendidikan Guru Sekolah Dasar Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu.
Melville J Horskovits dan Bronislaw Malinowski
Aspek sosial budaya yang berhubungan dengan kesehatan
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Perkuliahan Minggu 7 Sosiologi Komunikasi
KONSEP TEORITIS AGAMA TENTANG BUDAYA DAN SENI
MANUSIA SEBAGAI MAHLUK BERBUDAYA
BAB 5 KEBUDAYAAN.
REFERENSI Herimanto, dkk Elly M setiadi dkk.
ETNOGRAFI Disusun Oleh : Dicky ( NIM : )
Ilmu sosial budaya dasar
Pertemuan ke-6 KEBUDAYAAN
Pertemuan ke-6 KEBUDAYAAN
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL
1. Latar Belakang Manusia disebut sebagai makhluk yang berbudaya tidak lain adalah makhluk yang senantiasa mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
Matakuliah : O0012 / Pengantar Antropologi Sosial
Kebudayaan.
Manusia Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia.
4.Rr Rizadian Mayangsari ( )
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA KONSEP KEBUDAYAAN
Wujud kebudayaan & Unsur kebudayaan
ANTROPOLOGI Afmi Fuad.
KEBUDAYAAN Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si.
Pertemuan 1 Kebudayaan Matakuliah : G0542/Indonesian Culture & Society
HUBUNGAN MANUSIA – KEBUDAYAAN
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
KEBUDAYAAN WUJUD DAN UNSUR KEBUDAYAAN
Transcript presentasi:

Kelompok 1 Siti Salamah (1404020001) Apriliyani Dwi Hastuti (1404020008) Arifiyanto Syamsudin (1404020016) Ayesha Dewi Agustina (1404020024) Bilhuda Fauzu Yusuf (1404020034)

Kebudayaan Masyarakat Petani Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat Konsep Budaya Pola Kebudayaan Masyarakat Petani Ragam Unsur Kebudayaan

Konsep Budaya Budaya atau Kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yakni “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak dari “buddhi” (budi atau akal) yang memiliki arti segala sesuatu yang berhubungan dengan akal dan budi manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut “culture” yang berasal dari kata Latin “Colere”, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata budaya merupakan bentuk majemuk dari kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa.

Menurut para ahli : Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi mengungkapkan bahwa kebudayaan merupakan hasil karya cipta dan rasa masyarakat. Kebudayaan memang memiliki hubungan yang sangat erat dengan perkembangan di masyarakat. R. Soekmono, budaya merupakan hasil usaha manusia berupa benda maupun hasil buah pikiran manusia selama hidupnya. Effat al-Syarqawi mengartikan budaya berdasarkan sudut pandang Islam, mengemukakan bahwa budaya merupakan khazanah sejarah suatu masyarakat yang tercermin dalam kesaksian dan nilai-nilai yang menggariskan bahwa kehidupan harus memiliki tujuan dan makna rohaniah.

Fungsi Kebudayaan bagi Masyarakat Melindungi diri dari alam Hasil karya manusia melahirkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama di dalam melindungi masyarakat terhadap lingkungan alamnya. Dengan teknologi, manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutuhan hidupnya, sehingga manusia dapat menguasai alam. Mengatur tindakan manusia Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah, dan adat istiadat yang berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam pergaulan dengan anggota masyarakat lainnya. Dalam mengatur hubungan antar manusia, kebudayaan dinamakan sebagai “design for living” artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan atau “blue print for behavior”, yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Unsur-unsur normativ yang merupakan bagian dari kebudayaan itu diantaranya adalah: Unsur yang menyangkut pertanian, berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, menyenangkan dan tidak menyenangkan. Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan seseorang. Unsur kepercayaan. Misalnya, harus mengadakan upacara adat pada saat kelahiran, perkawinan, kematian, dan lain-lain. Sebagai wadah segenap perasaan Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginan, misalnya dengan adanya seni-seni dalam masyarakat. Pembeda antara manusia dan binatang.  

Ragam Unsur Kebudayaan Unsur kebudayaan terdiri atas: Sistem religi dan upacara keagamaan merupakan produk manusia sebagai homoriligius. Manusia yang mempunyai kecerdasan, pikiran, dan perasaan luhur, tanggapan bahwa kekuatan lain mahabesar yang dapat “menghitam-putihkan” kehidupannya. Sistem organisasi kemasyarakatan merupakan produk manusia sebagai homosocius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah. Namun, dengan akalnya manusia membuat kekuatan dengan menyusun organisasi kemasyarakatan yang merupakan tempat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

c. Sistem mata pencaharian yang merupakan produk dari manusia sebagai homoeconomicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. Contoh bercocok tanam, kemudian beternak, lalu mengusahakan kerajinan, dan berdagang.

Menurut C. Kluckhohn dalam sebuah karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture (1953) pada kebudayaan di manapun pasti memenuhi atas unsur-unsur kebudayaan yang menurutnya mencakup tujuh unsur : 1. teknologi 2. mata pencaharian 3. religi/ kepercayaan 4. sistem kemasyarakatan 5. kesenian 6. sistem pengetahuan 7. bahasa

Teknologi Secara umum teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Secara garis besar teknologi adalah sebuah alat yang digunakan masyarakat yang bersangkutan untuk memudahkan kegiatan-kegiatan dalam hidupnya. Walaupun sesederhana cangkul pun dapat dikategorkan sebagai teknologi dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.

Contoh unsur teknologi Penduduk desa Sembungan menggunakan keranjang untuk membawa hasil panennya.

Mata Pencaharian Mata pencaharian adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang atau segolongan besar anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Mata pencaharian suatu masyarakat belum tentu sama dengan mata pencaharian masyarakat lainnya. Mata pencaharian masyarakat desa Sembungan mayoritas adalah sebagai petani ladang, komoditas utama mereka adalah kentang, juga terdapat komoditas-komoditas lainnya seperti carica maupun sayur mayur lainnya seperti kubis.

Contoh unsur mata pencaharian Mayoritas masyarakat desa Sembungan bekerja sebagai petani ladang dengan komoditas utamanya kentang.

Religi / kepercayaan Kepercayaan dalam sebuah masyarakat adalah hal yang diyakini oleh masyarakat dalam hidupnya yang apabila tidak dilaksanakan oleh mereka maka bagi mereka hal tersebut akan membawa bencana atau kesialan bagi mereka sendiri, hal ini hampir sama dengan mitos.

Contoh unsur religi Pada masyarakat Sembungan terdapat empat buah mushola dan sebuah masjid yang digunakan sebagai tempat peribadatan umat Islam. Dan terdapat pula lembaga-lembaga pendidikan yang menekankan pendidikan agama Islam di Sembungan, yaitu sebuah TPQ/Madrasah, komunitas-komunitas keagamaan juga terdapat di Sembungan ini.

Sistem kemasyarakatan Sistem kemasyarakatan ada dengan tujuan memudahkan dan mencapai tujuan masyarakat itu sendiri, oleh karenanya terdapat pembagian-pembagian kerja tertentu pada masyarakat tersebut. Desa Sembungan dipimpin seorang kepala desa yang dibantu oleh Seketaris Desa atau carik, staf urusan pemerintahan, staf urusan pembangunan, staf urusan kesehatan, staf urusan umun, RW, dan RT.

Kesenian Kesenian asli masyarakat desa Sembungan diantaranya adalah : Angguk, merupakan tarian yang dilaksanakan ketika ada hajatan. Sebagai contoh: Khitanan, perkawinan, dan lainnya. Seragam yang dikenakan menggunakan baju putih, celana hitam dan selendang yang kemudian diiringi musik rebana. Rudat, yakni seni pencak silat yang merupakan warisan kolonial Belanda, yang pada waktu itu menjadikan desa sembungan ini sebagai tempat persembunyian mereka. Untuk saat ini rudat sudah melembaga bagi siapapun yang berminat untuk menjadi bagian dari kesenian ini, biasanya membayar uang pendaftaran. Dalam pementasannya menggunakan sesaji seperti bunga-bunga dan kemenyan. Dalam hal ini biasanya sang penari mengalami kesurupan. 

Sistem pengetahuan Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan-pengetahuan tertentu juga terdapat pada masyarakat Sembungan, dimana secara nyata masyarakat Sembungan berada dan tinggal di daerah pegunungan, hal ini berpengaruh pula pada pengetahuan-pengetahuan masyarakat Sembungan yang secara mayoritas adalah petani ladang. 

Bahasa Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk saling dapat berinteraksi.  Pada masyarakat Sembungan sendiri masyarakatnya juga menggunakan bahasa jawa dalam interaksinya dengan masyarakat lain. Mereka juga menggunakan bahasa krama inggil untuk berbicara kepada orang yang lebih tua dan lebih dihormati, mereka juga menggunakan bahasa jawa ngoko untuk berkomunikasi dengan orang yang seusianya, seperti halnya kita yang menggunakan bahasa-bahasa tersebut untuk berkomunikasi, hanya saja bahasa ngoko yang mereka gunakan sedikit tercampur oleh dialek Banyumasan. 

Pola Kebudayaan Masyarakat Petani Berdasarkan wujudnya pola kebudayaan masyarakat petani digolongkan atas dua komponen utama yaitu : 1. Kebudayaan Material Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhiasan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci. 2. Kebudayaan Nonmaterial Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.