KONSEP DASAR ASUHAN PERSALINAN OLEH: RITA GUSMALADEWI NIM: 140076 MATA KULIAH: ASKEB II DOSEN PEMBIMBING: DESI SARLI, M. Biomed
A.PENGERTIAN PERSALINAN Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Beberapa pengertian persalinan adalah sbb: Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Kelahiran adalah proses di mana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan lahir. (Sarwono, 2008:100) Persalinan adalah kontraksi uterus yang teratur yang menyebabkan penipisan dan dilatasi serviks sehingga hasil konsepsi dapat dikeluarkan. (Heffne, 2006) Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan ari) yang telah cukup bulan atau dapat di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). (Manuaba, 998 :157)
JENIS PERSALINAN Persalinan spontan Persalinan buatan Persalinan anjuran
1.Persalinan spontan, yaitu bila persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu tersebut. 2.Persalinan buatan, yaitu bila persalinan dibantu dengan tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau dilakukan operasi Sectio Caesaria. 3.Persalinan anjuran, yaitu persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau prostaglandin.
CARA PERSALINAN PERSALINAN NORMAL PERSALINAN ABNORMAL
1.Persalinan normal Lahir pervaginam Tanpa bantuan alat Cukup bulan (37-42 minggu) Tanpa bantuan obat Murni dari kekuatan ibu Presentasi belakang kepala Berlangsung tidak lebih dari 18 jam Tidak ada komplikasi dari ibu dan janin 2.Persalinan abnormal Persalinan pervaginam dengan bantuan alat/ melalui dinding perut ibu. Seperti: forceps, vakum.
B. SEBAB- SEBAB MULAINYA PERSALINAN 1.Penurunan kadar progesteron 2.Teori oksitosin 3.Keregangan otot rahim 4.Teori prostaglandin 5.Teori hipotalamus-pituitari-glandula suprarenalis 6.Teori berkurangnya nutrisi 7.Teori plasenta menjadi tua 8.Teori iritasi mekanik
C. TAHAPAN PERSALINAN KALA I( KALA PEMBUKAAN) KALA II( KALA PENGELUARAN) KALA III (KALA URI/ PLASENTA) KALA IV ( KALA PENGAWASAN)
1.KALA I( KALA PEMBUKAAN) periode persalinan yang dimulai dari his persalinan yang pertama sampai pembukaan serviks menjadi lengkap. Berdasarkan kemajuan pembukaan maka kala I dibagi menjadi: a.Fase latent, yaitu fase pembukaan yang sangat lambat ialah dari 1 sampai 3 cm yang membutuhkan waktu 8 jam. b.Fase aktif, yaitu fase pembukaan yang lebih cepat, yang terbagi lagi menjadi: Fase accelerasi (fase percepatan), dari pembukaan 3 cm sampai 4 cm yang dicapai dalam 2 jam. Fase dilatasi maksimal, dari pembukaan 4 cm sampai 9 cm yang dicapai dalam 2 jam. Fase decelerasi (kurangnya kecepatan), dari pembukaan 9cm sampai 10 cm selama 2 jam. Ctt:Lamanya kala I untuk primigravida kurang lebih 12 jam dan multigravida kurang lebih 8 jam.
2.KALA II( KALA PENGELUARAN) Kala II atau kala pengeluaran adalah periode persalinan yang dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya bayi. ctt: lamanya kala II untuk primigravida 1,5- 2 jam dan multigravida 1 jam. 3.KALA III (KALA URI/ PLASENTA) Kala III dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta, yang berlangsung ridak lebih dari 30 menit.
NEXT.. Proses lepasnya plasenta dapat diperkirakan dengan mempertahankan tanda- tanda sbb: Uterus menjadi bundar Uterus terdorong ke atas karena plasenta dilepas ke segmen bawah rahim Tali pusat bertambah panjang Terjadi semburan darah tiba- tiba 4.KALA IV ( KALA PEMANTAUAN/ PENGAWASAN) Kala IV merupakan masa 1-2 jam setelah placenta lahir. Pada masa ini sering timbul perdarahan.
7 pokok penting yang perlu diperhatikan pada kala IV 1.Kontraksi rahim 2.Perdarahan 4.Luka- luka 3.Kandung kemih 7.Bayi dalam keadaan baik 5.Plasenta dan selaput ketuban harus lengkap 6.Keadaan umum ibu
D. TUJUAN ASUHAN PERSALINAN 1.Mengupayakan kelangsungan hidup serta mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya. 2.Memberikan dukungan baik secara fisik, maupun emosional kepada ibu dan keluarganya selama persalinan dan kelahiran. 6.Memperkecil risiko infeksi dengan melaksanakan pencegahan infeksi yang aman. 7.Selalu memberitahukan kepada ibu dan keluarganya mengenai kemajuan, adanya penyulit maupun intervensi yang akan dilakukan dalam persalinan. 8.Memberikan asuhan yang tepat untuk bayi segera setelah lahir. 9.Membantu ibu dengan pemberian ASI dini.
E. TANDA- TANDA PERSALINAN (IN PARTU) 1.Terjadinya his persalinan Sifat his persalinan adalah: Pinggang terasa sakit dan menjalar ke depan. Sifatnya teratur, interval makin pendek, dan kekuatan makin besar. Makin beraktivitas (jalan), kekuatan akan makin bertambah. 2.Pengeluaran lendir dengan darah Terjadinya his persalinan mengakibatkan terjadinya perubahan pada serviks, yang akan menimbulkan: Pendataran dan pembukaan. Pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadi perdarahan karena kapile pembuluh darah pecah.
3.Pengeluaran cairan Pada beberapa kasus persalinan akan terjadi pecah ketuban. Sebagian besar, keadaan ini terjadi menjelang pembukaan lengkap. Setelah adanya pecah ketuban, diharapkan proses persalinan akan berlangsung kurang dari 24 jam. 4.Hasil- hasil yang didapatkan pada pemeriksaan dalam Perlunakan serviks Pendataran serviks Pembukaan serviks