KAJIAN PEMAKAI PERPUSTAKAAN OLEH : Dra. Sri Ati, M.Si. Dosen Jurusan Imlu Perpustakaan, FIB UNDIP
Pengertian PEMAKAI : Dari sisi Etimologi : Berasal dari Kata Kajian dan Pemakai. Kajian berarti Penyelidikan, atau penelitian. Pemakai Adalah prang yang menggunakan, atau orang yg menggunakan perpustakaan. Padahal menurut Powel (1994 : 34) belum tentu semua orang yg membutuhkan informasi menggunakan perpustakaan. Ada 2 istilah untuk mengkaji Pemakai : House of Survey users, Kajian bagi pemakai yang menjadi anggota perpustakaan Community analysis, Kajian bagi pemakai baik yang menjadi anggota maupun tidak menjadi anggota perpustakan.
Pengertian Kajian Pemakai: Terjemahan dari Users Studies, yang di dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi kajian tentang pemakai. Menurut Suyanto (dalam Suwanto, 2000, 382 – 391) merupakan kajian secara sistematis terhadap karakteristik dan perilaku pemakai informasi, berkenaan dengan interaksinya dengan sistem informasi. Yang dimaksud dengan sistem informasi, adalah lembaga-2 yg bergerak dalam bidang pelayanan informasi, seperti perpustakaan, Pusat-pusat Dokumentasi dan Informasi, maupun sistem informasi dalam komputer. Menurut White (1993) Sebuah kajian bisa dinamakan Kajian Pemakai bila kajian tsb. Merupakan kajian yang tidak terfokus pada apa yang dilakukan perpustakaan, tetapi pada apa yang dikerjakan orang-2 bila mereka membutuhkan informasi.
Landasan kajian sebelumnya Kajian Pemakai muncul, akibatmunculnya paradigma Kognitif yang memandang informasi sebagai sesuatu yang subyektif, individual, dan tidak dapat disentuh. (Dervin, 1983). Ini merupakan lawan dari paradigma fisik yang memandang informasi sebagai sesuatu yang obyektif, berada diluar manusia dan dapat disentuh. Paradigma ini menempatkan Kajian Pemakai sebagai bahan kajian dalam aspek kognitif yang terjadi pada pemakai.
Kebutuhan informasi Belkin (1985: 11 – 19) menyebutkan bahwa Kebutuhan informasi muncul karena ada kesenjangan dalam struktur pengetahuan manusia untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kesenjangan ini dinakan Anomalous State of Knowledge. Kesenjangan ini yang akhirnya mendorong manusia untuk mencari informasi.
Information Searching Process Tahap-2 dalam ISP; Perasaan yg muncul; Inisiasi Ketidak pastian Seleksi Optimisme Ekplorasi Kebingungan, Frustasi Formulasi Kejelasan Pengumpulan Keyakinan Presentasi Lega, Puas, atau bisa juga kecewa
Information Search Process-2 Tahap-2 dlm ISP Pola pikir yg muncul Inisiasi Umum/ Samar-2 Seleksi Penuh pertimbangan Ekplorasi - Formulasi Lebih sempit/ lebih jelas Pengumpulan Peningkatan rasa tertarik Presentasi Lebih jelas/ lebih terfokus
Information Search Process -3 Tahap-2 dlm ISP Tindakan yang bisa dilakukan Inisiasi Mencari informasi latar belakang Seleksi Berdiskusi, memulai seleksi Ekplorasi Mencari informasi yang relevan Formulasi - Pengumpulan Mencari inforamsi secara lebih fokus 6. Presentasi -
LANGKAH-UTAM DALAM KAJIAN PEMAKAI: TAHAP NORMATIF Meneliti masalah/ identifikasi masalah dan menentukan kebutuhan kajian secara umum. Menentukan dan membatasi objek kajian Menentukan metode yang dipilih dan metode alternatif. TAHAP OPERASIONAL a. Menentukan sumber-2 yang akan di kembangkan b.Menentukan metodologi yang dipilih c. Menentukan data yang dikumpulkan dan dianalisa
Hal-hal yang perlu diperhatikan : a. Dana yang tersedia b. Personil c. Keterbatasan waktu, uang dan akses d. Penerimaan masyarakat dan staf e. Keahlian g. Politik 3. TAHAP EVALUASI a. Menganisa hasil dan laporan b. Menganalisa biaya yang digunakan, keuntungan/ hasil yang diperoleh
METODE PENGUMPULAN DATA METODE KONVENSIONAL CONTOH : Kuesioner, wawancara, pengamatan, diary method, study kasus, delphi method. B. METODE NON-KONVENSIONAL Biografi , Otobiografi C. METODE TIDAK LANGSUNG Analisis catatan kepustakaan, citation analysis, dll
MERENCANAKAN KAJIAN PEMAKAI ELEMEN UTMA DALAM MERENCANAKAN KAJIAN PEMAKAI : Menjelaskan tujuan penelitian/kajian Menentukan strategi penelitian Merencanakan analisa data dan presentasi Memperhitungkan biaya Meningkatkan kerjasama dengan responden