Last Presentation 16 Juli 2016
Penerimaan dan penolakan penugasan audit Penerimaan penugasan merupakan tahap awal audit laporan, laporan keuangan adalah mengambil keputusan menerima (menolak) suatu kesempatan untuk menjadi auditor untuk klien yang baru atau untuk melanjutkan sebagai auditor bagi klien yang sudah ada. Pada umumnya, keputusan untuk menerima(menolak) ini sudah dilakukan sejak enam hingga sembilan bulan sebelum akhir tahun buku yang akan diperiksa.
Langkah – Langkah dalam Penerimaan Penugasan Audit : Mengevaluasi integritas manajemen berbagai cara yang dapat di tempuh oleh auditor dalam mengevaluasi integritas manajemen adalah : Melakukan komunikasi dengan auditor pendahulu Meminta keterangan pada pihak ketiga Melakukan review terhadap pengalaman auditor di masa lalu dalam berhubungan dengan klien yang bersangkutan
2. Mengidentifikasi keadaan khusus dan resiko luar biasa : Mengidentifikasi pemakaian laporan audit Mendapatkan informasi tentang stabilitas keuangan dan legal calon klien di masa depan Mengevaluasi kemungkinan dapat atau tidaknya laporan keuangan calon klien diaudit .
2. Flat atau kontrak basis Ada beberapa cara dalam penentuan fee audit 1.Per diem basis 2. Flat atau kontrak basis 3. Maksimum fee audit
Faktor-faktor penentu besarnya fee audit 1.Karakteristik keuangan, seperti tingkat penghasilan, laba, aktiva, modal dan lain lain. 2.Lingkungan, seperti persaingan, pasar tenaga profesional dan lain-lain. 3. Karakteristik operasi, seperti jenis industri, jumlah lini produk dan lain-lain. 4. Kegiatan eksternal auditor, seperti pengalaman, tingkat koordinasi dengan internal auditor dan lain-lain. Faktor-faktor penentu besarnya fee audit
PENGERTIAN MATERIALITAS Financial Accounting Standards Board mendefinisikan MATERIALITAS (materiality) sebagai : Besarnya suatu pengabaian atau salah saji informasi akuntansi yang diluar keadaan sekitarnya , memungkinkan bahwa pertimbangan seseorang yang bergantung pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh pengabaian atau salah saji tersebut
Dalam merencanakan suatu audit, auditor harus menilai materialitas pada dua tingkat berikut : Tingkat laporan keuangan karena pendapat auditor mengenai kewajaran meluas sampai laporan keuangan secara keseluruhan. Tingkat saldo akun karena auditor menguji saldo akun dalam memperoleh kesimpulan keseluruhan atas kewajaran laporan keuangan.
MATERIALITAS PADA TINGKAT LAPORAN KEUANGAN Materialitas laporan keuangan (financial statement materiality) adalah salah saji agregat minimum dalam suatu laporan keuangan yang cukup penting untuk mencegah laporan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Pertimbangan Kualitatif Pertimbangan materialitas melibatkan 2 pertimbangan, yaitu: Pedoman Kuantitatif Pertimbangan Kualitatif
Definisi Resiko audit (audit risk) adalah resiko bahwa auditor mungkin tanppa sengaja telah gagal untuk memodifikasi pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji material. Resiko audit juga didefinisikan sebagai probabilita dikeluarkannya pendapat yang tidak tepat terhadap laporan keuangan oleh karena adanya kesalahan yang materil yang tidak dapat diketemukan dalam pemeriksaan.
KOMPONEN KOMPONEN RESIKO AUDIT Komponen risiko audit, pada umumya terdiri atas tiga, yaitu: Risiko bawaan (inherent risk) Risiko pengendalian (control risk) Risiko deteksi (detection risk)
ESTIMASI AKUNTANSI estimasi akuntansi didefinisikan sebagai pemerkiraan (approximation)suatu unsur, pos atau akun laporan keuangan. Manajemen bertanggung jawab untuk membuat estimasi akuntansi yangdicantumkan dalam laporan keuangan. Estimasi didasarkan atas faktor subjektif dan objektif, dansebagai akibatnya, pertimbangan diperlukan untuk mengestimasi suatu jumlah pada tanggallaporan keuangan.
EVALUASI TERHADAP ESTIMASI AKUNTANSI Tujuan auditor pada waktu mengevaluasi estimasi akuntansi adalah untukmemeperoleh bukti audit kompeten yang cukup untuk memberikan keyakinan memadai bahwa: Semua estimasi akuntansi yang dapat material bagi laporan keuangan telah ditetapkan. Estimasi akuntansi tersebut masuk akal dalam kondisi yang bersangkutan. Estimasi akuntansi disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan diungkapkan secara memadai
PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Seksi334 ini memberikan panduan tentang prosedur yang harus dipertimbangkan oleh auditor jika ia melaksanakan audit atas laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, untukmengidentifikasi pihak yang memiliki hubungan istimewa dan transaksi dan transaksi antarpihak yang memilikihubungan istimewa, dan untuk memperoleh keyakinan mengenai persyaratan akuntansi dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
KESINAMBUNGAN USAHA Kelangsungan hidup entitas dipakai sebagai asumsi dalam pelaporan keuangan sepanjang tidak terbukti adanya informasi yang menunjukkan hal yangberlawanan. Biasanya, informasi yang secara signifikan berlawanan dengan asumsi kelangsungan hidup entitasadalah berhubungan dengan ketidakmampuan entitas dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo tanpamelakukan penjualan sebagian besar aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikanoperasi yang dipaksakan dari luar, dan kegiatan serupa yang lain.
TANGGUNG JAWAB AUDITOR Auditor bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat kesangsian besar terhadap kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu pantas, tidak lebih dari satu tahun sejaktanggal laporan keuangan yang sedang diaudit. Auditor tidak bertanggung jawab untuk memprediksi kondisi atau peristiwa yang akan datang. Fakta bahwa entitas kemungkinan akan berakhir kelangsungan hidupnya setelah menerima laporan dari auditor yang tidakmemperlihatkan kesangsian besar, dalam jangka waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan, tidak berartidengan sendirinya menunjukkan kinerja audit yang tidak memadai.
PENGERTIAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Dalam standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319.par 06 dikemukakan bahwa: Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personal lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: Keandalan pelaporan keuangan, Efektifitas dan efisiensi operasi, Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Menjaga keandalan pelaporan keuangan keuangan entitas Next Dengan demikian struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankan entitas, yang mana proses tersebut mencakup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama, yaitu: Menjaga keandalan pelaporan keuangan keuangan entitas Menjaga efektivias dan efisiensi operasi yang dijalankan Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku
Sekian kita kuis
Berikan kesimpulan atas materi Penerimaan Penugasan dan Perencanaan Audit materialitas dalam Pengauditan Prosedur penilaian (Estimasi Akuntansi, Pihak-pihak yang berelasi, Kesinambungan usaha) Pemahaman Struktur Pengendalian Intern Komponen resiko dan hubungannya dengan bukti dan audit