Analisis Reliabilitas Pertemuan ke-7/14 Dr. Adji Achmad RF, S.Si, M.Sc Statistika, FMIPA, Universitas Brawijaya Malang

Pengujian Reliabilitas Nonparametrik Dalam cara non-parametrik, data yang akan di analisis tidak dilakukan pencocokan pada distribusi tertentu (tidak dilakukan penyelidikan apakah data sesuai dengan distribusi tertentu) dan tidak diperlukan penaksiran parameter distribusi. Karena itu cara non-parametrik lebih praktis penerapannya dan banyak digunakan di lapangan. Dalam metode non-parametrik data dari hasil pengujian langsung dibuat grafiknya, tanpa berusaha untuk mencocokkannya dengan suatu distribusi tertentu. Cara demikian dapat dilakukan pada 2 jenis data, yaitu data yang dikelompokkan dan data yang tidak dikelompokkan. Data yang tidak dikelompokkan dapat diperoleh dari pengujian reliabilitas dan dari beberapa hasil lapangan. Tabel 4.1 adalah contoh dari data yang tidak dikelompokkan. Tabel 4.2 menunjukkan data hasil pengujian yang dikelompokkan. Kedua tabel adalah contoh dari pengujian sampel lengkap, di mana semua komponen rusak sebelum pengujian berakhir.

Data Tidak Dikelompokkan Banyak komponen yang masih berfungsi baik pada waktu ti adalah n = N – i, jadi: Fungsi distribusi kumulatifnya yang sesuai adalah: Kelemahan bila N tidak besar, misal kurang dari 10

Data Tidak Dikelompokkan Untuk mendapatkan taksiran reliabilitas yang lebih teliti digunakan argumentasi bahwa jika komponen yang diuji sangat banyak maka secara kasar dapat ditaksir bahwa jumlah kerusakan yang terjadi pada tiap interval t1 dan banyak kerusakan setelah tN adalah kira-kira sama dengan jumlah kerusakan pada tiap interval.

Data dikelompokkan Reliabilitas R(t) didefinisikan sebagai probabilitas suatu sistem akan beroperasi dengan baik dalam jangka waktu t, maka reliabilitas pada waktu ti, ditaksir dengan:

Penyensoran Tunggal Suatu sampel dikatakan tersensor bila data yang diperoleh tidak lengkap. Hal ini dapat terjadi karena sebagian komponen diambil selama pengujian berlangsung atau pengujian dilakukan secara tidak lengkap. Penyensoran: pengujian diakhiri sebelum semua komponen rusak atau disebabkan karena ada intervensi yang diperlukan sebelum semua komponen rusak. Penyensoran ganda terjadi jika komponen diambil pada berbagai waktu saat pengujian berlangsung. Penyensoran ganda dilakukan karena antara lain kerusakan alat pengujian atau komponen yang diuji tidak lagi tersedia.

Untuk langkah pertama, dibentuk hubungan berulang (recursive) dari R(ti) dalam bentuk R(ti-1). Berdasarkan persamaan 4.4 (sampel tidak disensor) diperoleh: Kejadian di mana penyensoran terjadi pada saat ti, reliabilitas tidak akan berubah.