Menyampaikan Berita Duka

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERDUKA DAN KEHILANGAN
Advertisements

-Mahasiswa ikut kuliah bersama -Potensi akademik mereka relatif sama -Nilai hasil pembelajaran mereka bervariasi.
KEPERAWATAN BENCANA TERHADAP ANAK
Dampak Psikologis Bencana terhadap kelompok rentan
ASKEP WAHAM.
KONSEP DIRI Oleh Dewi Eka Putri.
STRESS KERJA.
STRES PEKERJAAN (Pertemuan ke-10)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
PENERIMAAN DIRI REMAJA PENYANDANG TUNADAKSA
“DEPRESSION : A GLOBAL CRISIS” HIMPSI Wilayah DKI Jakarta
RESPON ANAK-ANAK TERHADAP TRAUMA— II ngatan yang kuat dan berulang-ulang akan muncul dan mengganggu jalannya fungsi normal mereka AA nak terlibat dalam.
STRESS DALAM PEKERJAAN
Manusia dan Penderitaan
Menghilangkan Rasa Takut pada Anak
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
Perguruan Tinggi Asia SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI Kampus Pusat : Jl
BURNOUT PERAWAT Sumijatun.
NAMA : KELOMPOK5 Lena Morita Mayliana Mariskha Ester Yuni Pratamasari
STRESS DAN CARA MENGATASINYA
 Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya.
STREsS.
STRESS KERJA.
Komunikasi Antarpribadi (2)
PSIKOSOSIAL PADA PASIEN DENGAN MASALAH SISTEM HEMAIMMUNOLOGI
KEHILANGAN DAN BERDUKA
PENGELOLAAN SDM : MANAJEMEN STRES KERJA
ADAPTATION SKILLS.
PSIKOLOGI INDUSTRI & ORGANISASI: MANAJEMEN STRES KERJA
DISTORSI PESAN dalam KOMUNIKASI ORGANISASI Pertemuan 12
Pelatihan konseling HIV & VCT I
depresi Dinas Kesehatan Kota Palembang
Dasar-Dasar Dukungan Psikososial
ASPEK PSIKOSOSIOSPIRITUAL PERAWATAN PALIATIF
Pertemuan 5.
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
STRESSOR PADA LANSIA Oleh; Syaifurrahaman Hidayat, S.Kep.,Ns.
STRESS KERJA.
Mengenal Gejala Gangguan Jiwa
MEMAHAMI FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI MASA NIFAS DAN MENYUSUI
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
OLEH: WINNY PUSPASARI THAMRIN
KETRAMPILAN INTERPERSONAL
MENGEMBANGKAN DAYA TARIK ANTUM SEBAGAI MURABBI
MENYEMBUHKAN DIRI SENDIRI
Trauma Adhyatman Prabowo, M.Psi.
STREsS.
Petolongan Pertama Psikologis Psychological First Aid (PFA)
ASESMEN PSIKOSOSIAL.
Komunikasi pada bidang maternitas
Stres....
Yeny Duriana Wijaya, M.Psi., Psi
Mengelola Stres pada Pekerja Kemanusiaan: Membantu diri sendiri
PSYCHOSOCIAL PROBLEMS RELATED TO DISASTER AND MANAGEMENT
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
GANGGUAN KONSEP DIRI KONFLIK PERAN
BERDUKA DAN KEHILANGAN
GANGGUAN ALAM PERASAAN
Pembimbing: dr. Dina Fitriningsih,SpKJ, MARS
YENY DURIANA WIJAYA, M.Psi., Psi
Pengasuhan Anak Usia Sekolah Dasar PERTEMUAN 8
Konsep Dasar Keperawatan
STREsS.
Manajemen Stres TUJUAN PEMBELAJARAN  Peserta pelatihan dapat Mengetahui gambaran umum mengenai Definisi Stress  Peserta dapat Mengetahui Penyebab dan.
STRESS KERJA.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
KEHILANGAN DAN BERDUKA Eri Riana Pertiwi. Kehilangan (loss) adalah suatu situasi aktual maupun potensial yang dapat dialami individu ketika terpisah dengan.
KET. INTER-INTRA PERSONAL
M ANAJEMEN STRESS Ns. EVIN NOVIANTI,MKep.Sp.Kep.J.
RESPONS AYAH DAN KELUARGA TERHADAP BAYI
Transcript presentasi:

Menyampaikan Berita Duka Sampaikan berita tersebut dengan jelas dan singkat Sesuaikan bahasa tubuh dengan situasi Jika penerima pesan tidak bisa menerima berita tersebut, histeris atau pingsan yakinkan diri anda bahwa itu adalah reaksi yang wajar Jika hal diatas terjadi, responlah dengan tenang, berilah pernyataan yang menenangkan, ungkapkan keprihatinan anda, jika memungkinkan respon secara fisik misalnya dengan sentuhan

PEMELIHARAAN DAN PENGUATAN DIRI (Manajemen stes)

Self Care

What?

Merupakan serangkaian metode Peduli terhadap Diri Sendiri untuk memelihara, menjaga dan meningkatkan daya tahan mental yang dapat dilakukan siapa saja.

Who?

Kegiatan peduli diri adalah untuk SEMUA ORANG tanpa terkecuali Khususnya: Relawan, pekerja kemanusiaan, profesional kesehatan mental dan siapa saja yang aktif terlibat sehari-hari dalam membantu orang lain PERLU melakukan kegiatan Pemeliharaan dan Penguatan Diri secara RUTIN

Situasi di tempat penugasan sangat menguras energi mental dan bisa mempengaruhi siapapun termasuk para pekerja kemanusiaan yang terlatih dan profesional. Tidak ada satupun orang yang benar-benar kebal terhadap situasi bencana dan dampaknya → “relawan juga manusia”

Memastikan keselamatan dan kesehatan diri terlebih dahulu merupakan syarat mutlak untuk dapat membantu orang lain secara tepat dan efektif. Pekerja kemanusiaan perlu memberikan contoh kepada para penyintas dalam hal kemampuan menghadapi situasi bencana, krisis maupun darurat.

Sumber stres relawan Diri sendiri Keluarga Pekerjaan (Tugas) Masyarakat (penyintas)

Dampak psikologis yang bisa terjadi pada pekerja pemanusiaan : A. Stress B. Trauma Sekunder

Gejala stres pada relawan: Mudah tersinggung/ konflik Marah-marah saat ada masalah Melamun atau menarik diri (tidak mau bergaul) Menyalahkan diri Kehilangan semangat (tidak punya motivasi) Inisiatif kerja berkurang, kerja sering salah-salah

Keluhan fisik : sakit perut, pusing, tegang, sesak nafas, dll. Mimpi buruk atau gangguan tidur lain (kebanyakan tidur atau sulit tidur) Keluhan fisik : sakit perut, pusing, tegang, sesak nafas, dll. Tidak percaya atau berpikiran negatif terhadap teman. Menolak bercerita pengalaman yang dihadapi. Mudah lupa, sulit konsentrasi Rokok, kafein, alkohol dan obat-obatan dikonsumsi lebih banyak.

Trauma Sekunder Trauma sekunder adalah luka batin (dalam bentuk respon stres traumatik) yang bisa terjadi karena menyaksikan atau mengetahui penderitaan atau pengalaman buruk orang lain. Pekerja kemanusiaan seringkali dihadapkan pada orang-orang yang terkena dampak bencana secara langsung, sehingga dapat mengidentifikasikan dirinya seperti mereka. Respon emosional seperti yang dialami oleh orang-orang yang terkena dampak langsung dari suatu bencana bisa juga dialami oleh pekerja kemanusiaan yang tidak mengalami langsung bencana tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya trauma sekunder Frekuensi (tingkat keseringan), Identifikasi (kemiripan-kesamaan), Daya tahan emosional.

Gejala-gejala Kelelahan Trauma sekunder: Terlalu memikirkan (“kepikiran”) Gelisah, gugup, mudah kaget Sulit memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan Terpengaruh kejadian traumatik Mudah tersinggung, mudah marah dgn ketidakadilan Merasa depresi (sedih, tidak berdaya, tidak berarti) Mengalami pengalaman negatif orang lain Menghindari kejadian yang mirip dengan korban Lupa dengan detail dari trauma penyitas Ketakutan

Peduli Diri Sebelum Penugasan Saat Penugasan Pasca penugasan

Sebelum Penugasan Diri & Keluarga Pekerjaan/ penugasan: Ijin dan restu dari keluarga dan orang terdekat Ijin dari kantor & serah terima tugas Memastikan kondisi rumah dalam keadaan siap ditinggalkan (pembayaran-pembayaran beres, hewan/ tanaman kesayangan sudah dititip, dll). Bawa perlengkapan pribadi Pekerjaan/ penugasan: Pelajari situasi & budaya tempat penugasan Bawa identitas & perlengkapan Mendapatkan briefing (pengarahan) terkait penugasan.

Saat Penugasan Diri Menerima stres sebagai hal yang normal Berpikir positif Jaga kesehatan Hindari Alkohol & obat-obatan terlarang Tetap bina hubungan baik dengan teman & keluarga “komunikasikan stres” Tidak berharap terlalu tinggi Aktivitas spiritual

Saat Penugasan Pekerjaan/ penugasan Rencana kerja realistis Jaga semangat kelompok/ tim kerja, bicarakan kalau ada masalah/ hambatan Dengar dan bantu rekan lain Pahami respons (reaksi) umum stres yang terjadi pada penyintas.

Pasca Penugasan Siapkan diri cerita pengalaman (menyenangkan-tidak) ke siapa saja Jangan kecil hati kalau dukungan tidak sesuai harapan Selesaikan masalah yang terjadi saat penugasan → mengikuti sesi dukungan kelompok (debriefing) PMI. Cari bantuan dukungan psikologis secara personal (jika diperlukan).

Perhatikan Keseimbangan Lima prinsip dasar melakukan pemeliharan dan penguatan diri secara optimal Kenali diri sendiri Peduli diri sendiri Perhatikan Keseimbangan Bersikap Proaktif dalam Mencegah Gangguan Stress Sinergi

Terima Kasih