EKONOMI INDUSTRI Pertemuan 5 Konsentrasi Industri STMIK-MDP PALEMBANG
Konsentrasi Industri Adalah situasi yang memperlihatkan derajat penguasaan pasar oleh perusahaan-perusahaan industri yang berada di dalam pasar
Ini berarti industri yang berstruktur pasar persaingan sempurna tentu memiliki tingkat konsentrasi industri yang berbeda bila dibandingkan dengan industri yang berstruktur pasar Monopoli, Oligopoli atau industri persaingan Monopolistik
Monopoli Persaingan Sempurna Persaingan Monopoli Oligopoli
Menurut Hasibuan, Keysen, dan Turner Oligopoli kelompok pertama, 8 perusahaan terbesar menguasai pasar 100 persen atau 20 perusahaan terbesar menguasai 75 % pasar , ini berarti konsentrasinya tinggi. Oligopoli kelompok kedua, 8 perusahaan menguasai pasar kurang dari 33 %, ini berarti tidak terkonsentrasi
Menurut Joe S Bain 4 perusahaan terbesar menguasai 87 % penawaran, ini berarti konsentrasi penuh. 4 perusahaan terbesar menguasai 72 % penawaran 4 perusahaan terbesar menguasai 61 % penawaran 4 perusahaan terbesar menguasai 38 % penawaran 4 perusahaan terbesar menguasai 22 % penawaran, ini bererti tidak terkonsentrasi
Menggunakan Kurva-Kurva Persentase komulatif perusahaan 100 % Persentase komulatif output 50 15 50 100 %
Makna dari Kurva Lorenz Bila kurva Lorenz arahnya semakin dekat ke arah garis diagonal maka distribusi output di dalam pasar semakin merata Bila kurva Lorenz arahnya semakin menjauhi garis diagonal, maka distribusi output antar perusahaan semakin tidak merata.
Dengan Angka Indeks Herfindhal Dimana: X = menunjukkan jumlah output yg dikuasai oleh perusahaan individu yg diamati Y = menunjukkan jumlah output yg dikuasai oleh semua perusahaan industri di dalam pasar 2 ∑ (X/TX)
Interval Indeks Herfindhal Bila angka indeks semakin mendekati 0 ber arti distribusi output yang diamati antar peru- sahaan yg diamati semakin merata. Bila angka indeks semakin mendekati 1 ber arti distribusi semakin pincang
Dengan Angka Indeks Gini H = Dimana: X = mewakili nilai komulatif jumlah perusahaan Y = mewakili nilai komulatif output 1 - ∑ (X i – X i-1) ( Yi - Y i – 1) 10.000
20 – 35, distribusi merata 36 – 49, distribusi sedang Interval Indeks Gini 20 – 35, distribusi merata 36 – 49, distribusi sedang 50 – 70, distribusi pincang
Dengan Angka Indeks Lerner Dimana: P = Harga jual produk yg diamati Y = Biaya Marjinal dari produk yg diamati ( P – MC) P
Interval Indeks Lerner Bila indeks semakin tinggi, industri mendekati Monopoli Bila indeks semakin rendah, industri bukan
Nasib baik (lucky factor) Fakto teknis Faktor kebijakan pemerintah Penyebab Konsentrasi Nasib baik (lucky factor) Fakto teknis Faktor kebijakan pemerintah Faktor kebutuhan bisnis
Implikasi Konsentrasi Bagi produsen, keuntungan maksimal Bagi konsumen, kerugian