PERILAKU KONSUMEN bagaimana seseorang memutuskan membeli barang dan jasa dalam berbagai situasi
Teori Konsumsi Perilaku konsumen adalah teori yang mempelajari bagaimana manusia / konsumen itu memuaskan kebutuhannya dengan pembelian / penggunaan barang dan jasa. Perilaku konsumen adalah bagaimana ia memutuskan berapa jumlah barang dan jasa yang akan dibeli dalam berbagai situasi.
Pendekatan Marginal Utility/ Cardinal Pendekatan Ordinal/ Analisis Indeference Curve UTILITY adalah rasa kesenangan atau kepuasan yang muncul dari konsumsi. Ini merupakan kemampuan memuaskan keinginan dari barang, jasa dan aktivitas. Tujuan konsumen : memaksimalkan utilitas dengan batasan berupa pendapatan dan harga yang bersangkutan.
PENDEKATAN CARDINAL Asumsi : Bahwa kepuasan seseorang tidak hanya dapat diperbandingkan, namun juga dapat diukur. Marginal Utility of money constant dan Marginal Utility barang-barang konsumsi menurun. Hal ini sesuai Hukum Gossen (Law of Deminishing Marginal Utility), yaitu semakin banyak satuan barang yang dikonsumsi oleh konsumen, maka semakin kecil tambahan/ marginal kepuasan yang diperoleh konsumen atau bahkan nol/ negatif Konsumen akan memaksimumkan kepuasannya dengan tunduk pada kendala anggaran mereka Kepuasan Total (Total Utility) mempunyai sifat aditive (penjumlahan unit kepuasan yang diperoleh dari masing-masing yang dikonsumsi)
Skedul Total Utility dan Marginal Utility Air yg dikonsumsi (Gelas) Total Utility (TU) Marginal Utility (MU) 1 2 3 4 5 6 7 8 20 35 45 50 53 55 54 - 15 10 -1
Kurva Total Utility Utilitas 7 3 45 TU 55 X
Kurva Marginal Utility Utilitas MU X
PERILAKU KONSUMEN DENGAN PENDEKATAN KURVA INDIFEREN / ORDINAL Pendekatan ini mempunyai asumsi : Rationality ; konsumen diasumsikan rasional artinya ia memaksimalkan utility dengan pendapatan pada harga pasar tertentu. Dan konsumen dianggap mempunyai pengetahuan sempurna mengenai informasi pasar Utility adalah bersifat ordinal artinya konsumen cukup memberikan rangking atau peringkat kombinasi mana saja yang ia sukai. Dengan demikian, konsumen tidak perlu memberikan utils atau satuan kepuassan terhadap barang yang dikonsumsi. ……….
Menganut hukum Diminishing Marginal Rate of Substitution artinya bila konsumen menaikkan konsumsi barang yang satu akan menyebabkan penurunan konsumsi barang yang lain dan dapat digambarkan dengan kurva indeferen. Total Utility yang diperoleh konsumen tergantung dari jumlah barang yang dikonsumsikan. Bersifat consistency dan transivity of choice artinya bila , A>B, B>C maka barang A lebih disukai dari B dan barang B lebih disukai dari C kesimpulannya bahwa A>B>C maka A>C
Kurva Indiferens Adalah kurva yang menghubungkan titik – titik berbagai kombinasi antara 2 barang yang dapat memberikan kepuasan yang sama bagi seorang konsumen.
Ciri-ciri kurva indiferens Semakin ke kanan atas (menjauhi titik origin), semakin tinggi tingkat kepuasannya Kurva Indiferens tidak berpotongan satu sama lain. Berslope negatif. Cembung terhadap titik origin.
KURVA INDIFEREN Y X
Karakteristik Kurva Indiferens Menunjukkan kepuasan sama diantara semua produk yang dikonsumsi. Preferensi kepuasan konsumen bertingkat secara konsisten. Kepuasan konsumen ditandai dengan semakin banyaknya barang yang dikonsumsi. Kepuasan konsumen dicapai dari setiap kombinasi barang yang menghasilkan kepuasan total.
Ciri-ciri Kurva Indiferens Turun dari kiri atas ke kanan bawah untuk kombinasi antara barang X dan Y. Mempunyai slope yang negatif, cembung ke arah origin. Tidak saling berpotongan. Kumpulan kurva indiferens menjadi kurva indiferens map.
Karakteristik dan ciri-ciri Kurva Indiferens Y X A B C D IC2 IC1 Y1 Y2 Y3 X1 X2 X3 X4 K L M N
Marginal Rate of Substitution (MRS) Menunjukkan jumlah barang Y yang rela dikurangi disebabkan konsumen menambah jumlah barang X. Titik X Y A 1 9 B 2 6 C 3 4 D E 5 Y X 1 2 3 4 5 9 6 4 3 2 A B C D E -3 -2 -1
Budget Line (Garis Anggaran) Adalah garis yang menunjukkan jumlah barang yang dapat dibeli dengan sejumlah pendapatan atau anggaran tertentu, pada tingkat harga tertentu. Konsumen hanya mampu membeli sejumlah barang yang terletak pada atau sebelah kiri garis anggaran. Persamaan garis anggaran : I = X . Px + Y . Py I = Anggaran Px = harga barang X Py = harga barang Y
Garis Anggaran (Budget Line) Merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen, secara umum satuan uang (M) Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia Px(Qx) + Py(Qy) = M Y X M/Px M/Py Garis Anggaran
Kurva Anggaran dan Perubahan Anggaran Y X A1 A2 Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah Y dan Jumlah X, disebabkan oleh Naiknya Anggaran Konsumen Pergeseran garis anggaran (A1 ke A2), naiknya jumlah X, Y tetap, disebabkan oleh Turunnya harga barang X
Menentukan Jumlah Kepuasan Konsumen Y X IC3 IC2 IC1 Y* X* C B D A IC1 dengan titik A dan B menunjukkan kepuasan Konsumen belum optimal, IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik optimum IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan barang X dan Y.
Slope Budget Line : dg asumsi harga X dan Y tetap Keseimbangan atau