FOTOMETRI Nina Salamah, MSc., Apt
Radiasi elektromagnetik (1) Radiasi elektromagnetik, atau sinar suatu bentuk energi radiasi, memperlihatkan sifat partikel dan gelombang Sifat gelombang, tergambar pada sifat optik radiasi elektromagnetik, yaitu difraksi Sifat partikel, atau foton, tergambar pada proses interaksi radiasi elektromagnetik dengan zat, yaitu pada proses penyerapan dan emisi
Interaksi antara sinar dan zat (1) Io = intensitas sinar sebelum mengenai sampel I = intensitas sinar yang diteruskan Perhitungan intensitas pita serapan menggunakan hukum Lambert dan Beer
Interaksi antara sinar dan zat (2) Radiasi adalah suatu bentuk energi. Interaksi antara suatu molekul dengan radiasi menyebabkan molekul bergerak dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi yaitu ke tingkat energi eksitasi Radiasi pada daerah UV dan Vis mempengaruhi transisi elektronik. Energi yang serap pada transisi elektronik menyebabkan terjadinya eksitasi elektron yang terdapat pada orbital molekul ke orbital berikutnya yang mempunyai tingkat energi yang lebih tinggi; jadi elektron mengalami eksitasi dari tingkat dasar ke tingkat tereksitasi Keadaan tereksitasi berlangsung sangat singkat (10-9 - 10-7 detik)
Interaksi antara sinar dan zat (3) Dalam teori : transisi elektronik tunggal memberikan garis tunggal yang tajam pada spektra serapan. Ini hanya berlaku untuk molekul dalam bentuk gas atau untuk atom dimana transisi selain elektronik ditekan. Untuk molekul dalam larutan, terlihat adanya pita serapan yang lebar pada spektra UV yang disebabkan oleh berbagai jenis transisi (elektronik, vibrasi, dan rotasi) yang saling berhubungan, dan karena interaksi solut-pelarut.
Penggolongan berdasarkan sistem optik -- single beam I. Instrumen (1) Spektrofotometer provide a plot of the intensity of transmitted or absorbed light versus wavelength Penggolongan berdasarkan sistem optik -- single beam Sistem optik -- -- single detector -- double beam -- -- double detector Pada double beam, sumber cahaya utama terbagi menuju 2 beam : satu menuju kuvet (mengandung larutan sampel) dan satu menuju kuvet (mengandung pelarut referensi) Yang dimiliki Farmasi UAD ? double beam – double detector (UV-1700)
I. Instrumen (2)
I. Instrumen (3)
Sumber sinar
• Filter atau monokromator Ada beberapa cara untuk mengisolasi/mendapatkan sinar monokromatik yang diinginkan. Salah satunya adalah dengan menempatkan suatu filter di depan wadah sampel filter dapat berupa glass filter atau gelatin filter (Wratten), yang mempunyai bandwidths yang luas dan puncak emisi yang rendah [Bandwidth (nm) glass filter : 150+, gelatin filter : 25-50; Transmisi (%) glass filter : 25-90%, gelatin filter : 5-30 (Beckett,227)] Beberapa instrumen menggunakan prisma atau diffraction gratings sebagai monokromator (Settle,490).
Skema monokromator prisma (Pecsok,150)
Kuvet Untuk Vis dari gelas atau kuarsa (quartz) Untuk UV harus dari kuarsa Gelas menyerap sinar UV dengan kuat Kuvet biasanya mempunyai panjang celah 1,0 cm Kuvet dari kuarsa atau gelas dapat dibersihkan dengan dibilas dengan air; jika perlu, dengan larutan deterjen atau asam nitrat panas Dibilas dengan etanol agar cepat kering Dibilas untuk mencegah terjadinya penumpukan zat yang mengabsorbsi, pada permukaan kuvet
Tahapan Kerja Analisis (1) 1. Mencari “Operating Time” (OT) Tujuan : mengetahui waktu dimana suatu proses reaksi berlangsung stabil Pada saat reaksi berlangsung stabil (=pada saat OT) diukur serapan larutan uji Pengukuran pada saat reaksi berlangsung tidak stabil data yang diperoleh tidak menentu Bagaimana mencari dan mengetahui OT ?
Tahapan Kerja Analisis (2) 2. Mencari maksimum (maks) Tujuan : memperoleh serapan maksimum Serapan maksimum diperoleh jika pengukuran dilakukan pada maks Perubahan serapan per unit konsentrasi pada maks adalah sangat besar “ semua yang terserap larutan uji idealnya juga terukur maksimal oleh spektrofotometer “ sehingga diperoleh hasil uji yang maksimal. maks harus dicari walaupun dalam prosedur aslinya biasanya juga telah disebutkan (petunjuk,14) Bagaimana mencari dan mengetahui maks ?
Tahapan Kerja Analisis (3) 3. Membuat kurva standar a. Dibuat dari satu seri larutan standar - menggunakan zat standar - dalam berbagai kadar Zat standar = zat yang diuji (terdapat dalam larutan uji) b. Diukur serapan satu seri larutan standar pada OT dan maks yang diperoleh pada tahap 1 dan 2. Serapan tiap-tiap kadar larutan standar dicatat, dicari persamaan garis lurus dan koefisien korelasinya; absis (X) untuk konsentrasi (c) larutan standar, ordinat (Y) untuk serapan (A)
Tahapan Kerja Analisis (4) 4. Mencari kadar zat dalam larutan uji a. Larutan uji dalam kuvet yang telah dipersiapkan diukur serapannya pada OT dan maks yang telah diketahui. Dilakukan beberapa kali pengulangan pengujian (4 replikasi). b). Dengan bantuan kurva standar atau persamaan garis linier yang diperoleh dapat diketahui kadar zat dalam sampel.