Linier Programming (2) Metode Grafik
Pengantar (1) Metode grafik merupakan prosedur penyelesaian persoalan LP dengan menggunakan teknik pendekatan grafis untuk mencari titik yang optimal Syarat suatu kasus dapat diselesaikan dengan metode grafik : Variabel keputusan = 2 Jumlah fungsi pembatas ≥ 1 Jenis tanda pada fungsi pembatas bertanda ≤, ≥ dan =
LINEAR PROGRAMMING DENGAN METODE GRAFIK Contoh Perusahaan sepatu membuat 2 macam sepatu. Yang pertama merek I1, dgn sol karet, dan merek I2 dgn sol kulit. Diperlukan 3 macam mesin. Mesin 1 membuat sol karet, mesin 2 membuat sol kulit, dan mesin 3 membuat bagian atas sepatu dan melakukan assembling bagian atas dengan sol. Setiap lusin sepatu merek I1 mula-mula dikerjakan di mesin 1 selama 2 jam, kemudian tanpa melalui mesin 2 terus dikerjakan di mesin 3 selama 6 jam. Sedang untuk sepatu merek I2 tidak diproses di mesin 1, tetapi pertama kali dikerjakan di mesin 2 selama 3 jam kemudian di mesin 3 selama 5 jam. Jam kerja maksimum setiap hari mesin 1 adalah 8 jam, mesin 2 adalah 15 jam, dan mesin 3 adalah 30 jam. Sumbangan terhadap laba setiap lusin sepatu merek I1 = Rp 30.000,00 sedang merek I2 = Rp 50.000,00. Masalahnya adalah menentukan berapa lusin sebaiknya sepatu merek I1 dan merek I2 yang dibuat agar bisa memaksimumkan laba.
Bentuk Tabel Merek Mesin I1 (X1) I2 (X2) Kapasitas Maksimum 1 2 8 3 15 8 3 15 6 5 30 Sumbangan laba
Bentuk Matematis Maksimumkan Z = 3X1 + 5X2 Batasan (constrain)
Fungsi batasan pertama (2 X1 8) 2X1 8 dan X1 0, X2 0 4 X1 Gambar di atas merupakan bagian yang memenuhi batasan-batasan: X1 0, X2 0 dan 2X1 8
Fungsi batasan (2 X1 8); 3X2 15; 6X1 + 5X2 30; X1 0 dan X2 0 6 5 6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8 4 D C 3X2 = 15 5 Daerah feasible B A
MENCARI KOMBINASI YANG OPTIMUM Dengan membandingkan nilai Z pada tiap-tiap alternatif Z = 3X1 + 5X2 X2 X1 6 5 6X1 + 5X2 = 30 2X1 = 8 4 Titik C: X2 = 5. Substitusikan batasan (3), maka 6X1 + 5(5) = 30. Jadi nilai X1 = (30 –25)/6 = 5/6. Nilai Z = 3(5/6) + 5(5) = 27,5 Titik D: Pada titik ini nilai X2 = 5; X1 = 0 Nilai Z = 3(0) + 5(5) = 25 D C 3X2 = 15 5 Titik A: Pada titik ini nilai X1 = 4; X2 = 0 Nilai Z = 3(4) + 0 = 12 Titik B: X1 = 4. Substitusikan batasan (3), maka 6(4) + 5X2 = 30. Jadi nilai X2 = (30 –24)/5 = 6/5. Nilai Z = 3(4) + 5(6/5) =18 Daerah feasible B A
Fungsi batasan bertanda “lebih besar atau sama dengan ( ) Contoh : Batasan ketiga (6X1 + 5X2 30) diubah ketidaksamaannya menjadi 6X1 + 5X2 30 X2 X1 6 5 6X1 + 5X2 = 30 2X2 = 8 4 5 3X2 = 15 C B Daerah feasible A
Fungsi batasan bertanda “sama dengan” ( = ) X2 6X1 + 5X2 = 30 2X2 = 8 6 C B 3X2 = 15 4 2 A 4 5 X1