[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Gradually varied flow Week #7.
Advertisements

Gradually varied flow Week #6.
Mekanika Fluida II Week #3.
Hidraulic Radius (Rh) = A A = Luas Penampang P P = Penampang basah
Saluran dan Bangunan Irigasi
DASAR-DASAR PERHITUNGAN PENYALURAN AIR BUANGAN
Dosen : Fani Yayuk Supomo, ST., MT
Mekanika Fluida II Week #3.
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto Teknik Sipil Unsoed
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Persamaan Manning, Saluran Komposit, Energi Spesifik
HIDROLIKA DAN JENIS ALIRAN DALAM SALURAN
Fungsi Bangunan-Bangunan dengan Kontrol Hulu
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Mekanika Fluida II Week #5.
Mekanika Fluida II Week #4.
Kelompok II Matakuliah UNIT PROSES
Responsi Hidraulika: Aliran BERUBAH LAMBAT LAUN (Profil Aliran)
Mekanika Fluida II Week #4.
PERENCANAAN SALURAN IRIGASI
ALIRAN SERAGAM.
Gradually varied flow Week #8.
MEKANIKA FLUIDA DANI RAMDANI
MEKANIKA TANAH PERTEMUAN 04: REMBESAN #1 OLEH ABDUL ROCHIM
DEFINISI DASAR GEOMETRI SALURAN TERBUKA
FLUIDA.
REYNOLDS NUMBER FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN KELOMPOK 4
Mekanika Fluida Jurusan Teknik Sipil Pertemuan: 4.
3. Pengukuran dan Perhitungan Debit Sungai/Saluran Air
Pertemuan Hidrolika Saluran Terbuka
Pertemuan SALURAN TERBUKA
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Konsep Aliran Zat Cair Melalui (Dalam) Pipa
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
ALIRAN INVISCID DAN INCOMPRESSIBLE, PERSAMAAN MOMENTUM, PERSAMAAN EULER DAN PERSAMAAN BERNOULLI Dosen: Novi Indah Riani, S.Pd., MT.
Bab 8 : ALIRAN INTERNAL VISCOUS INKOMPRESIBEL
Pertemuan 6a BANGUNAN SILANG DAN BANGUNAN TERJUN
MEKANIKA ZAT PADAT DAN FLUIDA
1/3/2018 Ir.Darmadi,MM.
Pertemuan 1 Matakuliah : S0462/IRIGASI DAN BANGUNAN AIR Tahun : 2005
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
Kuliah Mekanika Fluida
Saluran Terbuka dan Sifat-sifatnya
Kuliah Hidraulika Wahyu Widiyanto
Zuherna Mizwar HIDROLIKA 1 UBH 2017 Zuherna Mizwar
m  v  kg m3 P F A  Newton meter 2  
Hidraulika Saluran Terbuka
Ir. Mochamad Dady Ma‘mun M.Eng, Phd
TL2101 Mekanika Fluida I Benno Rahardyan Pertemuan 3.
Pertemuan 6 Saluran dan Bangunan Drainase
Kuliah Mekanika Fluida
Aliran Kritis.
BANGUNAN PEMBAWA – I: Bangunan Siku dan Tikungan Gorong-gorong
TL2101 Mekanika Fluida I Benno Rahardyan Pertemuan 5.
Penggunaan persamaan energi pada aliran berubah cepat
Kuliah MEKANIKA FLUIDA
HIDROLIKA Konsep-konsep Dasar.
ZUHERNA MIZWAR METFLU - UBH ZUHERNA MIZWAR
Bangunan Persilangan Jalur saluran irigasi mulai dari intake hingga bangunan sadap terakhir seringkali harus berpotongan atau bersilangan dengan.
ASPEK HIDRAULIKA Kuliah ke-3 Drainase.
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI
[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II.
Hidraulika.
SALURAN PEMBERHENTIAN
HIDROLIKA SALURAN TERBUKA
MATA KULIAH HIDROLIKA. III. SISTEM PENILAIAN 2 URAIANNilai Relatif ABSEN10 % KUIS30 % TUGAS BESAR25 % UJIAN35 % TOTAL100 %
Menik Dwi Kurniatie, S.Si., M.Biotech. Universitas Dian Nuswantoro
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
Transcript presentasi:

[6.99] He sends down water from the sky, and with it We bring forth the plant of every thing. TL2201 Mekanika Fluida II

Short description: Kurikulum 2003 Kekekalan massa dan energi aliran air di saluran terbuka, Aliran seragam dalam aliran terbuka, Penerapan formula saluran terbuka dalam bidang TL Aliran tidak seragam dan aliran kritis Praktikum (laboratory works) tentang dasar-dasar dan alat ukur aliran terbuka

Materi MK Mekanika Fluida II (TL 2201) Open Channel vs Close Conduit Tipe-tipe Aliran Properti Saluran Terbuka Persamaan Dasar Distribusi Kecepatan Aliran Seragam & Pengembangan Pers. Friksi Komputasi dalam Aliran Seragam Aplikasi Pers. Bernoulli dalam Aliran Berubah Cepat Aliran Kritis, Sub-kritis, Super kritis

Termasuk… Bilangan Froude Aplikasi Persamaan Momentum Aliran Berubah Lambat Laun dan Aplikasinya Klasifikasi Profil Aliran Solusi untuk Persamaan Aliran Berubah Lambat Metode Numerik Bangunan Air Alat Ukur Aliran Pengantar Aliran Fluida Compressible dan Persamaan yang Digunakan

Aliran Air: Apa perbedaan Open Channel dan Close Conduit/Pipe flow ?

Open Channel Hydraulics Hidrolika Saluran Terbuka Aliran dengan permukaan bebas Mengalir dibawah gaya gravitasi, dibawah tekanan udara atmosfir. - Mengalir karena adanya slope dasar saluran

Jenis Aliran Berdasarkan waktu pemantauan Aliran Tunak (Steady Flow) Aliran Taktunak (unsteady Flow) Berdasarkan ruang pemantauan Aliran Seragam (Uniform flow) Aliran Berubah (Varied flow)

Karakteristik aliran Tipe aliran Kecepatan rata-rata Kedalaman Steady, uniform V = konstan y = konstan Steady, nonuniform V = V (x) y = y (x) Unsteady, uniform V = V (t) y = y (t) Unsteady, non uniform V = V (x,t) Y = y (x,t)

Tipe aliran yang mungkin terjadi pada saluran terbuka Aliran Berubah Cepat (Rapidly Varied Flow) Aliran Berubah Lambat (Gradually varied flow) Loncatan hidrolik Penurunan hidrolik Aliran di atas ambang lebar

Klasifikasi aliran berdasarkan kekritisannya Subkritis F < 1 aliran dengan kecepatan rendah Kritis F = 1 Superkritis F > 1 aliran dengan kecepatan tinggi F = bilangan Froude, F adalah sebuah parameter non-dimensional yang menunjukkan efek relative dari efek inersia terhadap efek gravitasi. Aliran subkritis dikendalikan oleh halangan di hilir sementara aliran superkritis dipengaruhi pengendalian hulu aliran.

Latihan: Dalam saluran terbuka : Garis gradien hidrolik selalu sejajar dengan garis gradien energi Garis gradien energi berimpit dengan permukaan bebas Garis-garis gradien energi dan hidrolik berimpit Garis gradien hidrolik tidak pernah dapat naik Garis gradien hidrolik dan permukaan bebas berimpit

Saluran Terbuka Artificial Channel/Saluran Buatan Natural Channel/Saluran Alami Dibuat oleh manusia Contoh: Saluran irigasi, kanal, saluran pelimpah, kali, selokan, gorong-gorong dll Umumnya memiliki geometri saluran yang tetap (tidak menyempit/melebar) Dibangun menggunakan beton, semen, besi Memiliki kekasaran yang dapat ditentukan Analisis saluran yang telah ditentukan memberikan hasil yang relatif akurat

Natural Channel/Saluran Alami Geometri saluran tidak teratur Material saluran bervariasi – kekasaran berubah-ubah Lebih sulit memperoleh hasil yang akurat dibandingkan dengan analisis aliran saluran buatan. Perlu pembatasan masalah, bila tidak analisis menjadi lebih kompleks (misal erosi dan sedimen)

Distribusi Kecepatan Bergantung banyak faktor antara lain Bentuk saluran Kekasaran dinding saluran Debit aliran Kecepatan minimum terjadi di dekat dinding batas, membesar dengan jarak menuju permukaan Pada saluran dengan lebar 5-10 kali kedalaman, distribusi kecepatan disekitar bagian tengah saluran adalah sama. Dalam praktek saluran dianggap sangat lebar bila lebar > 10 x kedalaman 2,5 2,0 1.0

Pengukuran kecepatan aliran Menggunakan current meter Baling-baling yang berputar karena adanya aliran Menggunakan hubungan antara kecepatan sudut dan kecepatan aliran Semakin banyak titik pengukuran semakin baik Untuk keperluan praktis kecepatan rata-rata diukur pada 0,6 kali kedalaman dari muka air rerata kecepatan pada 0,2 dan 0,8 kali kedalaman 0,8-0,95 kecepatan di permukaan (biasa diambil 0,85) Kecepatan maksimum terjadi pada antara 0,75-0,95 kali kedalaman

Distribusi kecepatan berdasar kedelaman Free surface flow One dimensional model

Geometri Saluran Kedalaman (y) - depth Ketinggian di atas datum (z) - stage Luas penampang A (area – cross section area) Keliling basah (P) – wetted perimeter Lebar permukaan (B) – surface perimeter Jari-jari hidrolis – (A/P) – rasio luas terhadap keliling basah Rata-rata kedalaman hidrolis (D) – rasio luas terhadap lebar permukaan Kemiringan saluran (So)

Persamaan untuk saluran persegipanjang, trapezoidal, dan lingkaran X=1/m,