INFEKSI BAKTERI ANAEROB FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN OLEH M.SABIR BAGIAN MIKROBIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO
INFEKSI BAKTERI-BAKTERI ANAEROB BAKTERI ANAEROB BAKTERI YG DALAM PERTUMBUHANNYA MEMBUTUHKAN PENURUNAN OKSIGEN DLM JUMLAH TERTENTU DAN SENSITIF METRONIDAZOL MACAMNYA: ANAEROB OBLIGAT ANAEROB FAKULTATIF MIKROAEROFILIK
BERDASARKAN BENTUK DAN SIFAT PENGECATAN GRAM BATANG GRAM POSITIF BATANG GRAM NEGATIF KOKUS GRAM POSITIF KOKUS GRAM NEGATIF BATANG GRAM POSITIF Actinomyces Lactobacillus Propionibacterium Eubacterium Bifidobacterium Arachnia Clostridium BATANG GRAM NEGATIF Bacteroides Prefotella Porphyromonas Fusobacteria
B. Fragilis (Brucella blood agar) Tumbuh baik dalam medium nonselektif Agar harus disuplementasi dengan hemin dan vitamin K Bateriodes bile esculin (BBE) agar Medium ini mengandung gentamisin yang menghambat basil gram negatif fakultatif Garam empedu menghambat beberapa grup anaerob menghidrolisis esculin
KOKUS GRAM POSITIF Peptostreptococcus KOKUS GRAM NEGATIF Veillonella BERDASARKAN KEMAMPUAN MEMBENTUK SPORA anaerob berspora Clostridium anaerob tdk berspora Bacteroides Prefotella Porphyromonas
DIAGNOSIS INFEKSI BAKTERI ANAEROB Sekret yg berbau busuk Infeksi terjadi dekat permukaan mukosa Adanya gas dalam jaringan biakan aerob negatif (tidak tumbuh)
CLOSTRIDIUM MORFOLOGI KOLONI koloni besar (C. perfringens) koloni kecil (C. tetani) cembung tepi utuh bulat hemolisis (+) MERUPAKAN BAKTERI bentuk batang besar gram positif motil
SIFAT PERTUMBUHAN tdk dapat hidup aerob tdk punya sitokrom tdk punya sitokrom oksidase tak dpt memecah H2O2 tak punya katalase tak punya peroksidase tak punya superoksida dismutase Penyakit yg disebabkan oleh Clostridium dibedakan menjadi 2: 1. luka dan infeksi jaringan (mionekrosis, tetanus, dan kolitis) 2. intoksikasi makanan
C. perfringens Tanah, kontaminasi feses Gas ganggren Pembengkakan jaringan Pelepasan gas Produksi fermentasi Kontaminasi luka
Patogenesis enzim yang mendegradasi jaringan lesitinase [ toxin] enzim proteolitik enzim sakarolitik destruksi pembuluh darah nekrosis jaringan lingkungan anaerobik penyebaran organisme
Tanpa penatalaksanaan kematian dapat terjadi dalam 2 hari Efektif dengan antibiotik debridement anti-toxin Amputasi & kematian
Laboratory identification Produksi lesitinase
C. botulinum Keracunan makanan dapat bersifat fatal Pertumbuhan spora Sterilisasi inadekuat terhadap penyediaan makanan di rumah Tidak menyebabkan infeksi
Botulinum toxin Berikatan dengan reseptor saraf perifer Neurotansmiter asetilkolin Hambat impuls saraf Paralisis flasid Kematian Pernapasan Gagal jantung
C. difficile Setelah penggunaan antibiotik flora normal intestinal Penurunan jumlah besar kolonisasi Sekresi enterotoksin Kolitis pseudomembran
Clostridium tetani
Tetanospasmin Menyebar secara sistemik neurotoksin potensial Mengikat reseptor gangliosid menghambat neuron di CNS Otot bekerja terus menerus spastic (rigid) paralysis waktu inkubasi 4-10 hari
Treatment and Prevention Tetanus Immune Globulin (TIG) Tetanus antitoxin (TAT) from horses penicillin or tetracycline Relaksan otot Trakeostomi vaksinasi
TERIMA KASIH Hendra.kuganda@gmail.com