YUNANI KLASIK Kelompok 1
Time Line THE BRONZE AGE (3000BC – 1100BC) THE DARK AGE (1100BC – 800BC) ARCHAIC PERIOD (800BC – 500BC) CLASSICAL PERIOD (500BC – 400BC) LATE CLASSICAL PERIOD (400BC – 330BC) HELLENISTIC AGE (330BC – 30BC)
Filsafat Bersifat ‘antroposentris’, artinya para filsuf di sini kemudian menjadikan manusia (antropos) sebagai obyek pemikiran filsafat mereka.
Ekonomi Pemikiran Yunani Klasik yang kosmosentris ke antroposentris, yang beranggapan bahwa gerak sejarah itu siklis dan di penuhi dengan pemikiran-pemikiran tentang alam dan manusia dengan kehidupan sosial, moral dan politiknya.
Kepercayaan Kepercayaan yang dianut adalah kepercayaan akan dewa-dewa dan mitologi-mitologi. Semua karya seni ditujukan untuk para dewa serta mitologi yang ada di Yunani. Karya seni digunakan untuk menceritakan cerita Dewa, pahlawan, kejadian, hewan mistis, dan kebudayaan Yunani secara umum.
Ilmu Pengetahuan Ilmu pengetahuan mulai berkembang dengan adanya pembelajaran mengenai anatomi tubuh dan juga munculnya phytagoras dan ilmu lainnya. Setiap apa yang terjadi di dunia memiliki sebab akibat, hal ini yang menjadi dasar pemikiran logika pada masa itu. Pada masa ini juga berkembang ilmu astronomi, filosofi, politik, arsitektur seni dan mereka mengaplikasikan rumus matematika dalam alam.
POLITIK Politik pada jaman ini juga adalah demokrasi, yaitu para pejabat kota dipilih melalui pemilu dan dipilih oleh masyarakat. Yunani klasik juga dipengaruhi oleh kebebasan akan barbar dan tirani. Politik yang terjadi adalah perubahan dari tirani menuju demokrasi. Karya seni Yunani klasik menggambarkan kebebasan, pembuktian diri, dan kesadaran diri dan hal ini memberi dorongan untuk mengalahkan Persia dan membari kepercayaan diri dan penerimaan diri.
Tokoh yang Berpengaruh Phytagoras – teori Golden Section (proporsi tubuh manusia) Plato – semua yang ada di dunia adalah tiruan idea
Arsitektur dan Interior Penskalaan digunakan berdasarkan skala dewa, sedangkan sekarang memakai standar ergonomis. Warna yang digunakan pada lukisan adalah putih, kuning, merah dan hitam. Warna pada arsitektur untuk menunjukan kesan estetis pada sebuah bangunan dan menciptakan sebuah atmosfer.
Arsitektur dan Interior Arsitektur Yunani klasik sangat terkait dengan mitologi dan seni. Estetika tefokus untuk pendekatan pada mitos dewa-dewi. Rumus matematis berperan penting dalam menentukan nilai estetika sebuah bangunan.
Sistem Arsitektur Doric lebih tegas dan di atasnya polos. Digunakan di hampir seluruh Yunani. Ionic lebih kurus dan lebih elegan. Bagian atasnya didekorasi dengan scroll design. Ditemukan di Yunani Timur dan di pulau-pulau kecil.
Seni Yunani klasik merupakan titik balik di seni yang menghasilkan karya yang paling dikenal saat ini. Pada jaman ini seniman mulai mengembangkan estetika formal dan membuat figur manusia yang berekspresi dan dengan pose yang natural. (Baik marmer, logam, maupun batu.)
Yunani pertama kali mempelajari tubuh manusia secara estetik Yang semula kaku menjadi seperti 3D yang bergerak Dinamis – seperti mengeluarkan energi Mengembangkan komplektivitas tensi dan relaksasi otot Memiliki proporsi sempurna
Seni gaya klasik Yunani ditandai dengan kebebasan bergerak, kebebasan berekspresi, dan merayakan manusia sebagai suatu kesatuan yang mandiri (atomo).
Pandangan Plato Kosep keindahan patung Yunani klasik terpengaruh oleh pandangan Plato tentang keindahan. Patung yang dibuat memiliki proporsi sempurna yang tidak mungkin dimiliki oleh manusia normal. Seni Yunani klasik menganut hukum keteraturan alam sehingga semua karya seni yunani teratur dan proposional.
Menganut Golden Section Semua karya seni yunani menganut Golden Section, pembagian 1,7 dari tinggi benda. Maka arsitektur digambarakan memiliki perhitungan yang baik, dari panjang dan tinggi tiang.
Pengaruh Demokrasi Athena Karya yang dihasilkan simetri, harmoni dan seimbang. Figur Yunani klasik lebih tidak dinamis dari pada era lain. Dan setiap gambar terpengaruh oleh kejadian yang sedang terjadi.