MATERI #5 Pengukuran Kinerja

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pertemuan 8 Kualitas dan Efisiensi Produksi
Advertisements

PERANAN STATISTIK DALAM PENELITIAN
Quality Management D Rizal Riadi 1.
Job Measurement, Kompensasi, Promosi & PHK
MEMPERBAIKI PRESTASI KERJA DENGAN UMPAN BALIK & PENGHARGAAN
RISET DAN PERENCANAAN SDM
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan
Oleh : Masjudin, ST., M.Eng. 1.  Status (Bahasa Latin) yang berarti “Negara” atau state (dalam bahasa Inggris)  Keterangan-keterangan yang dibutuhkan.
MOTIVASI KERJA 2nd meeting.
RESPONSIBILITY ACCOUNTING INFORMATION
Kelompok : Allan m.z.k Anita Mulia Putri Epi Linah Turini.
Performance Appraisal
* Metode Pengumpulan Data 2
Kinerja dan Kualitas Kehidupan Kerja
MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Human Resource Management
Human Resource Management
Referensi : Noe et al. Chapter 4 Cascio & Aguinis. Chapter 9
AUDIT MANAJEMEN Yulazri M.Ak., CPA Universitas Esa Unggul.
MSDM Analisis Pekerjaan, Perencanaan Stratejik, dan Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Sowanya Ardi Prahara, MA. Faklutas Psikologi UMBY 2014
Dasar-dasar Perencanaan
Filsafat, Hakekat & Metode Ilmiah
UPT. BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Materi – 03 Sistem Kantor.
EVALUASI DAN PENGENDALIAN STRATEGI
Modul I TUJUAN UMUM PENELITIAN
EFEKTIVITAS ORGANISASI
BIAYA KUALITAS & PRODUKTIVITAS
MATERI #3 PENILAIAN KINERJA DALAM PERSPEKTIF KUALITAS PEKERJAAN
PERFORMANCE MANAGEMENT
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
Validitas dan Reliabilitas
Audit SDM.
MATERI #6 Proses penilaian Kinerja
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN (ANALYZING FINANCIAL PERFORMANCE REPORTS)     ·  PERHITUNGAN VARIAN ·  VARIASI DALAM PRAKTIK ·  KETERBATASAN DALAM ANALISIS.
AUDIT MANAJEMEN.
MATERI #4 STANDAR KINERJA
PERFORMANCE APPRAISAL SYSTEM
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PENILAIAN KINERJA INDIVIDUAL
PENDAHULUAN.
Langkah-langkah Riset
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR SEJARAH
TINJAUAN UMUM STATISTIKA
PENILAIAN KINERJA (PERFORMANCE APPRAISAL)
Seprian Fairnanto, S.Kom
Pengukuran Kinerja Manajemen
MSDM – Handout 14 Audit SDM
AUDIT MANAJEMEN. AUDIT MANAJEMEN KONSEP DASAR AUDIT Perencanaan, Pengorganisasian Pengarahan Sumber Daya Informasi Tujuan Perusahaan Teknologi Tujuan.
03 ANALISIS PRODUKTIVITAS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
Statistik – Penyajian Data
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Pertemuan-7)
TOTAL QUALITY MANAJEMEN
BAB 5 PENGUKURAN DEFINISI PENGUKURAN
Sumber informasi/data Audit
PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN STIE HAS
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
STATISTIKA DESKRIPTIF
TINJAUAN UMUM DATA DAN STATISTIKA
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR
Manajemen Sumberdaya Manusia dan Perilaku Organisasi
BAHAN KULIAH METODE PENELITIAN KOMUNIKASI (KUANTITATIF)
Balance Scorecard.
Soraya Lestari, SE, M. Si Pengantar Manajemen
BIAYA KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS
Rancangan Kerja dan Teknologi
APA ITU PENELITIAN (RESEARCH)????? SUATU USAHA UNTUK MENEMUKAN SUATU HAL (PENGETAHUAN) MENURUT METODE ILMIAH (sasaran, usaha, metode ilmiah) PENGETAHUAN.
Transcript presentasi:

MATERI #5 Pengukuran Kinerja MISBAHUDDIN AZZUHRI SE. MM. CPHR®. CSRS®. 081 555 80 8899 081 233 72 8899 dinoazzuhri@live.com misbachazzuhri@gmail.com

PERFORMANCE MEASUREMENT, WHY? Hasil riset Bernardin dan Villanova (1980) di 35 perusahaan Mayoritas karyawan yang tidak mendapatkan skor tertinggi pada skala penilaian, tidak setuju dengan hasil tersebut. Catatan: Konten penilaian yang lebih spesifik bisa mengurangi efek ini, namun karyawan yang tidak setuju masih tetap lebih banyak dibandingkan yang setuju. Sebagian besar dari karyawan yang tidak setuju tersebut mengalami penurunan motivasi dan kepuasan kerja setelah pelaksanaan evaluasi. Catatan: Karyawan juga tidak tahu bagaimana cara memperbaiki kinerja mereka.

PERFORMANCE MEASUREMENT, WHY? Hasil penelitian Bernardin dan Villanova (lanjutan) Perbedaan antara hasil penilaian diri sendiri (self-appraisal) dengan hasil penilaian atasan (supervisory appraisal) lebih banyak disebabkan oleh persepsi yang berhubungan dengan faktor-faktor yang berada di luar kendali karyawan Catatan: Karyawan lebih banyak membuat atribusi eksternal sementara penilai lebih banyak membuat atribusi internal

PERFORMANCE MEASUREMENT ISSUES Definisi Kinerja Itu Sendiri Mengukur Kompetensi vs Mengukur Kinerja Kaitan Manajemen Kinerja dengan Strategi Perusahaan Apa yang Diukur, Perilaku atau Hasil Kerja?

DEFINING PERFORMANCE Sebelum mendesain sebuah sistem penilaian kinerja atau program manajemen kinerja, perlu diperoleh pemahaman yang tepat mengenai apa itu ‘kinerja’. Bernardin dan Beatty (1984) mendefinisikan kinerja sebagai catatan hasil kerja yang dicapai dalam fungsi, aktivitas, atau perilaku kerja tertentu sepanjang periode waktu tertentu. Catatan: Kinerja merupakan sesuatu yang terpisah dan berbeda dari orang yang menghasilkannya atau dengan karakteristik orang tersebut. Dengan kata lain fokus penilaian seharusnya adalah pada kinerja orang tersebut bukan pada karakteristik orang itu sendiri.

HR PERFORMANCE MEASUREMENT INDICATORS Equal employment opportunity Employee involvement Employee training Profit share or other incentive plans Insurance plans (life, health & education) Employee turnover Absentee rates Safety records Labor-management relations

PERFORMANCE SCALE Penyajian dalam bentuk skala pengukuran Review Penilaian kinerja merupakan proses analisis terhadap data-data mengenai kinerja karyawan yang dikumpulkan selama periode tertentu. Penyajian dalam bentuk skala pengukuran Skala Nominal Skala Ordinal Skala Interval Skala Rasio

SELECTING SCALE OF MEASUREMENT Data dengan skala yang tingkatnya lebih sederhana tidak bisa disajikan menggunakan skala yang lebih teliti. Misalnya | data ordinal tidak bisa disajikan dengan skala interval. Sebaliknya data dengan skala interval bisa disajikan dengan skala interval, ordinal, dan nominal.

QUALITATIVE OR QUANTITATIVE? Qualitative Approach lebih condong untuk mencapai pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan untuk kepentingan generalisasi. Quantitative Approach lebih condong melakukan pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial yang dengan teknik kuantitatif-matematis dapat diambil kesimpulan umum (generalisasi) berdasarkan parameter tertentu.

Ukuran kriteria tunggal |Single criterium PERFORMANCE MEASURES Ukuran kriteria tunggal |Single criterium Ukuran kriteria beragam |Multiple criterium Ukuran kriteria gabungan |Composite criterium

IMPLICATIONS TO PERFORMANCE MANAGEMENT EFFECTIVENESS Mengupayakan ketelitian yang setinggi mungkin dalam mendefinisikan dan mengukur dimensi-dimensi kinerja. Mendefinisikan kinerja dengan fokus pada hasil-hasil kerja (outcomes) yang dianggap penting. Ukuran-ukuran hasil kerja (outcomes) bisa didefinisikan dalam bentuk frekuensi relatif perilaku. Mendefinisikan dimensi kinerja melalui kombinasi antara fungsi dengan aspek penilaian (kuantitas, kualitas, ketepatan waktu, efektivitas biaya, kebutuhan supervisi, atau pengaruh interpersonal).

IMPLICATIONS TO PERFORMANCE MANAGEMENT EFFECTIVENESS (Cont’d) Mengupayakan ketelitian yang setinggi mungkin dalam mendefinisikan dan mengukur dimensi-dimensi kinerja. Mendefinisikan kinerja dengan fokus pada hasil-hasil kerja (outcomes) yang dianggap penting. Ukuran-ukuran hasil kerja (outcomes) bisa didefinisikan dalam bentuk frekuensi relatif perilaku.

PREPARATION FOR PERFORMANCE MEASUREMENT Penentuan daerah pertanggung jawaban dan manajer yang bertanggung jawab Penentuan kriteria yang dipakai untuk mengukur kinerja Pengukuran kinerja sesungguhnya

ASSESSMENT PHASE Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya Penentuan penyebab timbulnya penyimpangan kinerja sesungguhnya dari yang ditetapkan dalam standar Penegakan perilaku yang diinginkan dan tindakan yang digunakan untuk mencegah perilaku yang tidak diinginkan.

ASSESSMENT PHASE (Cont’d)

Next | Proses penilaian Kinerja MISBAHUDDIN AZZUHRI SE. MM. CPHR®. CSRS®.