Targeting & Positioning
TARGETING Menetapkan target audien atau targeting adalah tahap selanjutnya dari analisis segmentasi. Produk dari targeting adalah target audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan iklan. Ada empat kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal, yaitu;
1. Responsif. 2. Potensi Penjualan. Audien pada dasarnya bersifat responsif terhadap program apabila hasilnya positif. Namun bila tidak harus dicari tahu mengapa terjadi? Apa kesalahan terhadap program yang ditayangkan tersebut. 2. Potensi Penjualan. Potensi penjualan yang diciptakan oleh suatu program harus berdampak luas, sehingga menimbulkan daya tarik audien untuk menikmatinya. Semakin besarnya kemungkinan program mendapatkan audien sasaran maka semakin besar nilainya. Hal ini tentunya mengarah pada sumber daya alam dan manusianya yang menjadi potensi suatu daerah tujuan.
NEXT 3. Pertumbuhan Memadai. Membangun suatu image atau kepercayaan dari audien memerlukan proses, karena audien tidak dapat dengan segera bereaksi. Audien bertambah secara perlahan-lahan sampai akhirnya meningkat dengan pesat. Agar meningkat tentunya program yang sajikan harus sesuai dengan selera audien sasaran.
4. Jangkauan Iklan. Pemasang iklan selalu berpikir media penyiaran yang paling tepat untuk memasarkan produknya. Audien sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau pemasang iklan dapat dengan tepat memilih media untuk mempromosikan dan memperkenalkan produknya. Untuk memilih media harus ada keahlian dari pihak pemasaran perusahaan pemasang iklan dalam membaca media planning dan karakter-karakter medianya. Sehingga semakin selektifnya perusahaan pemasang iklan untuk menjangkau pasar yang lebih spesifik akan lebih efektif, sedangkan media penyiaran persaingannya semakin tajam dengan melihat potensi setiap wilayah yang berbeda.
Positioning Media Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana khalayak menempatkan media penyiaran di dalam benaknya. Sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu terhadap suatu media penyiaran. Dengan demikian positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan langkah yang tepat.
Pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana khalayak memproses informasi, menciptakan persepsi dan bagaimana persepsi mempengaruhi pengambilan keputusan. Positioning sangat penting bagi media penyiaran seiring dengan jumlah media yang banyak. Menurut Heibing & Cooper positioning adalah membangun persepsi produk di dalam pasar sasaran relatif terhadap persaingan.
Penyataan positioning harus dimiliki oleh media penyiaran yang tentunya memiliki hubungan erat dengan strategi merebut audien. Pernyataan positioning harus dapat mewakili citra atau persepsi yang hendak dicetak dalam benak khalayak audien. Citra itu harus berupa suatu hubungan asosiatif yang mencerminkan karakter suatu produk. Dalam menyusun suatu pernyataan positioning, pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana audien membedakan media penyiaran bersangkutan terhadap media saingan lainnya.
Myers membedakan struktur persaingan ke dalam tiga tingkat yaitu: superioritas diferensiasi paritas
Superioritas ad.suatu struktur persaingan yang dialami media penyiaran yang unggul di berbagai bidang terhadap para pesaingnya. Hal ini merup. keadaan yang sangat ideal, namun biasanya sangat sulit dicapai. Misalnya dengan media penyiaran yang memiliki program yang luar biasa mahalnya sehigga tampil menawan. Tetapi dana yang harus dimiliki juga tidak sedikit, hal ini akan dapat menguntungkan pada jangka panjang dengan penampilan yang stabil dan konsisten.
Diferensiasi Ad. media penyiaran yang bertindak rasional, artinya tidak menonjolkan disegala program tetapi memilih beberapa program unggulan saja menjadi superior terhadap pesaingnya.
Program Paritas. Hal ini terjadi dimana beberapa media penyiaran memiliki program yang sama menonjolnya. Sehingga audien kesulitan membedakan yang lebih baik. Oleh sebab itu positioning media penyiaran harus menimbulkan citra merek, menampilkan tokoh-tokoh dan lain sebagainya, sehingga barang (program) nya seolah berbeda padahal ungkapan positioningnya yang berbeda seperti RCTI Oke atau SCTV Satu untuk semua.