Pertemuan kedua Perilaku Individu dalam Organisasi Perilaku Organisasi Pertemuan kedua Perilaku Individu dalam Organisasi
Pengantar Perilaku Organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasi Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dan interaksi antar individu/person dengan lingkungannya
Model Umum Perilaku dalam Organisasi
KEMAMPUAN Kapasitas seorang individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan Kemampuan individu tersusun dalam dua perangkat faktor yaitu; Kemampuan intelektual, berupa kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental, seperti kemahiran berhitung, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran induktif, penalaran diduktif, visualisasi ruang, dan ingatan Kemampuan fisik, kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan, kekuatan dan ketrampilan.
Kinerja meningkat apabila ada kesesuaian pekerjaan dengan kemampuan. Karyawan akan gagal apabila mereka kekurangan kemampuan yang disyaratkan Kemampuan intelektual dan atau fisik diperlukan untuk kinerja yang memadai pada suatu pekerjaan bergantung pada persyaratan kemampuan dari pekerjaan itu. Bila kemampuan jauh melampaui persayaratan pekerjaan bisa jadi kinerja akan memadai, serta kemerosotan dalam kepuasan kerja.
KEPRIBADIAN (Personality) Kepribadian merupakan jumlah total dari cara-cara dalam mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. sesuatu yang terdapat dalam diri individu yang membimbing dan memberi arah kepada seluruh tingkah laku individu yang bersangkutan
Kepribadian Kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain, yang dipengaruhi oleh sifat turunan (genetis) dan lingkungan.
FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK KEPRIBADIAN Keturunan (genetik), ditentukan sejak lahir, berupa sifat-sifat bawaan baik fisik maupun mental yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran. Lingkungan, berupa budaya, norma, nilai dimana seseorang dibesarkan dalam lingkungan keluarga, teman, kelompok sosial, masyarakat. Situasi, kepribadian orang bisa berubah-ubah akibat perubahan situasi/kontek tertentu. Artinya kepribadian bisa direkayasa atau dirubah dan berubah (misalnya dengan proses pendidikan, belajar)
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Ciri Kepribadian Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Untuk mengenali bagaiman individu merasakan dan bertindak dalam situasi-situasi tertentu. Ciri Kepribadian Individu dibedakan ke dalam: Extrovert (E) or Introvert (I), lingkungan Sensing (S) or intuition (N) (indera atau intuisi) Thinking (T) atau feeling (F) ( pikiran atau perasaan) Perceiving (P) or judging (J) (penilaian atau pendapat) MBTI berhubungan dengan bagaimana individu; Menfokuskan energinya (E vs I), Memberikan perhatian dan mengumpulkan informasi (S vs N) Proses dan evaluasi informasi dan membuat keputusan (T vs F) Mengorientasikan diri pada dunia luar ( (e
Gabungan dari 4 tipe utama menghasilkan 16 tipe kepribadian, misalnya; Tipe ESTJ adalah tipe pengorganisasi, praktis, realistik, to the point INTJ adalah tipe visioner, kaya ide-ide orsinil, kritis, mandiri ENTP adalah tipe pengkonsep, banyak akal dalam memecahkan masxalah-masalah yang menantang
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) Tipe Interaksi sosial Extrovert (E) Introvert (I) Dalam Memperoleh Informasi Sensing (S) Intuitive (N) Dalam Membuat Keputusan Feeling (F) Thinking (T) Gaya Pengambilan Keputusan Perceptive (P) Judgmental (J) INTJ = visionaris ESTJ = Pengorganisasi ENTP = penggagas
Kemampuan Bersepakat Ekstraversi Model Lima Besar Kepribadian Stabilitas Emosional Terbuka terhadap Pengalaman Berhati-hati
The Big Five Model (Model 5 besar) Ekstraversi (Extraversion), mudah bergaul,banyak bicara, tegas, percaya diri. Sifat menyenangkan (Agreeableness), baik budi, kooperatif, dapat dipercaya,perhatian Sifat mendengarkan kata hati (Conscientiousness), bertanggung jawab, pekerja keras, ulet dan memiliki N-Ach (needs of achievement) tinggi Stabilitas emosi (Emotional Stability), tenang, aman, tidak khawatir Terbuka pada pengalaman (Openness to Experience ), imajinatif, responsif, kreatif, intelek, fleksibel.
Pendekatan untuk mempelajari Perilaku Pendekatan Kognitif (Cognitive Approach) Pendekatan Penguatan (Reinforcement Approach) Pendekatan Psikoanalitis (Psychoanalytic Approach)
Pendekatan Kognitif Dari kata Cognition yg artinya menurut Neiser adalah aktivitas untuk mengetahui Pendekatan kognitif meliputi kegiatan2 mental yang sadar seperti misalnya berpikir, mengetahui, memahami, dan kegiatan konsepsi mental seperti misalnya sikap, kepercayaan, dan pengharapan, yang kesemuanya merupakan faktor yang menentukan dalam perilaku Elemen Kognitif: Stimulus-Cognition-Response Contoh: “Saya jatuh ke sungai” dan “Saya menjadi kedinginan” Kedua kognisi tersebut bila digabungkan akan menjadi sistem kognisi sederhana: “Sungai itu dingin”
Pendekatan Kognitif (lanjutan) Fungsi Kognitif Memberikan pengertian pada kognitif baru Menghasilkan emosi Membentuk sikap Memberikan motivasi thd konsekuensi perilaku
Pendekatan Penguatan Pendekatan ini dimulai dari experimen Ivan Petrivich Pavlop dan Edward Lee Thorndike Pendekatan Penguatan sangat dekat dengan proses psikologi yang disebut motivasi
Pendekatan Psikoanalitis Pendekatan ini menunjukan bahwa perilaku manusia itu dikuasai oleh kepribadiannya Psikoanalitis merangkum 3 hal, yaitu: Id, Ego, dan Superego
Konsepsi ID Id adalah subsitem dari kepribadian yang merupakan penampungan dan sumber dari semua kekuatan jiwa yang menyebabkan berfungsinya suatu sistem ID ini sering dilukiskan sebagai kawah mendidih yg berisi pengharapan dan keinginan2 yang harus secepatnya dipuaskan ID merupakan suatu upaya untuk mendapatkan penghargaan, pemuasan, dan kesenangan, yg dalam pencariannya tdk terbelenggu oleh norma, aturan, atau etika. Oleh karena itu sering terjadi pertentangan dalam satu ID Contoh: keinginan karyawan untuk menghargai pimpinan sekaligus ingin mencacinya.
Konsepsi EGO EGO merupakan sumber kesadaran EGO merupakan subsistem yang berfungsi ganda, yaitu melayani dan mengendalikan 2 subsistem lainnya (ID dan SUPEREGO) dengan cara berinteraksi dengan lingkungan luar EGO sering konflik dengan ID, manakala ID menuntut kesenangan namun EGO menolak atau menunda untuk mencari waktu dan tempat yg lain Karena itu untuk mengendalikan ID, EGO membutuhkan bantuan SUPEREGO
Konsepsi SUPEREGO SUPEREGO adalah kekuatan moral dan personalitas Ia adalah sumber moral atau standar yang menilai dengan tidak sadar semua aktivitas EGO SUPEREGO dapat berlawanan dengan EGO Kesadaran dalam SUPEREGO adalah penyerapan nilai2 kultural dan moral dalam masyarakat, terutama orangtua atau lingkungan sekitarnya
Karakteristik 3 Subsistem dari Kepribadian ID EGO SUPEREGO DASAR Biologis Psikologi Sosial DICAPAI LEWAT Pewarisan Pengalaman Sosialisasi TUJUAN Kesenangan Kenyataan Kesempurnaan FUNGSI Menginginkan hasil Menginginkan perlindungan Menginginkan penekanan KUALITAS DARI KEHIDUPAN MENTAL Ketidaksadaran Kesadaran PROSES Pertama: Perbuatan reflek Halusinasi Kedua: Persepsi Memori Berpikir Menilai Pengamatan: Evaluasi Sanksi
Imajinatif, tidak praktis, Teori Holland Tipe Kepribadian Pekerjaan Realistis Pemalu, stabil, praktis Mekanik, petani, pekerja perakitan Investigatif Analitis, mandiri Ahli biologi, ekonom, ahli matematika Sosial Kooperatif, mudah bersosialisasi Pekerja sosial, guru, konselor Konvensional Efisien, tidak luwes, praktis Manajer, akuntan, teller Enterprising (giat) Ambisi, energik Pengacara, penjual Artistik Imajinatif, tidak praktis, idealis Tukang cat, pemusik, penulis