Hakikat Beriman Kepada Qadha & Qadar
Pengantar Masalah qadha dan qadar telah memainkan peran penting dalam madzhab-madzhab Islam (firqoh teologi), seperti: Ahli Sunnah, Mu’tazilah, dan Jabariyyah. Perlunya mendudukkan persoalan qadha dan qadar Kekeliruan dalam pembahasan qadha dan qadar,: seperti: (1) terkesan bahwa manusia “dipaksa” untuk melakukan perbuatannya, dan (2) Semua perbuatan itu dilakukan karena “dipaksa” oleh adanya iradah dan Masyiatullah; (3) Terkesan bahwa Allah telah menciptakan manusia sekaligus perbuatannya.
Kekeliruan : Perbuat manusia dilihat dari apakah diciptakan Allah atau oleh dirinya sendiri. Ilmu Allah Kenyataan bahwa Allah mengetahui apa yang dilakukan hamba-Nya, dan Ilmu Allah meliputi segala perbuatan hamba. Iradah Allah Anggapan bahwa iradah Allah berhubungan dengan perbuatan hamba, sehingga suatu perbuatan harus terjadi karena iradah-Nya. Status perbuatan hamba, sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz, yang tidak boleh tidak, seseorang melakukannya sesuai dengan yang sudah ditetapkan.
Kekeliruan : Apakah manusia dipaksa melakukan perbuatan baik dan buruk, ataukah diberi kebebasan memilih? Apakah manusia diberi pilih melakukan suatu pekerjaan atau meninggalkannya, atau sama sekali tidak diberi hak untuk memilih (ikhtiyar) ?
Firqoh Teologi/Ilmu Kalam Ahli Sunnah Kasb Ikhtiariy Mu’tazillah Manusia Menciptakan Perbuatannya Jabariyyah Allah Menciptakan Hamba serta Perbuatannya
Qur’an (Q.S) 3:145 7:34 57:22 9:51 34:3 6:60 4:78
Dalil al-Qur’an “Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” (TQS. Ali Imran [3]: 145) “Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya” (TQS. Al-A’raaf [7]: 34)
Dalil al-Qur’an “Tiada suatu bencana-pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah” (TQS. Al-Hadiid [57]: 22) “Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal” (TQS. At-Taubah [9]: 51)
Dalil al-Qur’an “............Tidak ada tersembunyi daripada-Nya sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauhul Mahfuzh)“ (TQS. Sabaa’ [34]: 3) “Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan[481], kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan“ (TQS. Al-An’aam [6]: 60)
Dalil al-Qur’an “.........dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)." Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah." Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?” (TQS. An-Nisaa’ [4]: 78)
Area Kehidupan Manusia Area Dikuasai Area Menguasai
Area Kehidupan Manusia Nizhamul Wujud Ghairu Nizhamul Wujud Area Dikuasai Manusia
Qadha & Qadar Nizhamul Wujud Ghairu Nizhamul Wujud Hidup dan Mati Terbang Berjalan di atas air Menciptakan warna bola mata, bentuk kepala, warna tubuh Seorang terjatuh dari atas tembok lalu menimpa orang lain hingga mati Seseorang menembak burung, tetapi secara tidak sengaja mengenai seseorang hingga mati, Kecelakaan pesawat, kereta api, mobil, karena kerusakan mendadak dan tidak bisa dihindari, sehingga mengakibat penumpangnya mati
Hakikat Qadha Setiap Keputusan yang ditetapkan oleh Allah SWT yang manusia tidak dimintai pertanggung jawaban atasnya, baik mengandung manfaat atau kerugian, baik disukai atau dibenci manusia, meski kejadian tersebut mengandung kebaikan atau keburukan menurut tafsiran manusia – sekalipun hanya Allah yang mengetahui hakikat baik atau buruknya kejadian tersebut, serta tidak tahu menahu tentang hakikat dan asal-muasal kejadiannya; dan manusia tidak memiliki kemampuan menolak atau mendatangkannya; dan manusia semata-mata ditutut untuk mengimaninya.
Makna Qadar Semua perbuatan, baik yang berada di area yang menguasai manusia atau-pun di daerah yang dikuasai manusia, semuanya terjadi dari benda menimpa benda, baik benda itu berupa unsur alam semesta, manusia, maupun kehidupan, dan semua berasal dan telah ditetapkan oleh Allah SWT. Khasiat-khasiat benda tersebut bersifat baku, dan tidak bisa dilanggar.
Khasiat Benda & Manusia Khasiat pada BENDA Khasiat pada MANUSIA Api diciptakan berkhasiat membakar Kayu memiliki khasiat terbakar Khasiat pisau untuk memotong dan lain sebagainya Pada gharizatu al-Baqa’ dan gharizatu al-Na’u, diciptakan khasiat seksual Pada kebutuhan hajatu al-’Udhuwiyyah diciptakan rasa lapar, haus, ngantuk dan lain sebagainya
Sukron Katsiron Li Simaa’ikum Wassalaamu’alaikum