DEMOKRASI DAN LEIDERSCHAP Ki Hadjar Dewantara 2 Mei 1959
Ki Ageng Sutatmo Surjokusumo Asal Usul “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan” Ki Ageng Sutatmo Surjokusumo Asas kerakyatan dengan cita cita perikeadaban manusia ( di contohkan dengan lingkaran) Tiap tiap anggota masyarakat berhak dan berkuasa
Siapa memimpin? Tiap anggota masyarakat hidup dalam “ lingkungan hidup perikemanusian yg tdk boleh menyimpang dari hukum tertibnya lahir dan damainya batin perlu lah pimpinan yang satu, pimpinan yang mungkin tidak terlihat, namun harus diakui dan ditaati secara mutlak”.
Syarat Demokrasi dan Leiderschap Leiderschap tidaklah lain dari pimpinan kebijaksanaan Kebijaksanaan yakni nilai kebatinan di dalam hidup manusia yang menurut ajaran adab dianggap pusat gerak gerik kejiwaan yang mengandung unsur unsur : benar dan adil
KEKELUARGAAN Keluarga , kawula dan warga Kawula = abdi, yang berkewajiban mengabdikan diri dan menyerahkan segala tenaganya untuk “tuan”nya. Warga = anggota yang bertanggung jawab ikut mengurus, memimpin dan ikut menetapkan segala apa yang perlu dilaksanakan.
KELUARGA Jadi sebagai kawulo dan abdi iapun berkedudukan sebagai tuan Kepada siapa harus mengabdi? Kepada kesatuan Kawulo Gusti .
DEMOKRASI KETIMURAN Yang berlawanan dengan demokrasi ketimuran: Demokrasi barat menimbulkan Egoisme golongan Egoisme Kepartaian : kepartaian secara barat, tradisi Belanda
DEMOKRASI TERPIMPIN Ki Ageng Sutatmo Suryokusumo “Demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan” “Demokrasi tanpa kebijaksanan pastilah mendatangkan bencana bagi rakyat kita” Sifat batinnya, bentuk lahirnya, Isi dan Iramanya harus disesuaikan dengan jaman dan kita sesuaikan dengan jiwa masyarakat kita sekarang.
PENUTUP Adapun Pimpinan Kebijaksanaan seperti telah saya singgung-singgung dimuka, tidak lain ialah : asas “trias politica” dengan puncaknya PANCASILA (Ki Hadjar Dewantara, 1959)