Kuliah Pengeringan Kayu Pertemuan Kelima dan Keenam Materi: Bab 5. Pengeringan Secara Alami terhadap Kayu
BAB V. PENGERINGAN SECARA ALAMI 5.1. Pengertian dan sasaran 5.2. Keunggulan dan Kelemahan 5.3. Lapangan pengeringan kayu 5.4. Penumpukan Kayu 5.5. Cacat Pengeringan 5.6. Beaya pengeringan
Kuliah Pengeringan Kayu Pertemuan Kelima
5.1. Pengertian dan sasaran Pengeringan secara alami adalah pengeringan yang unsur-unsur pengering berupa suhu, kelembaban dan sirkulasi udara di peroleh secara alami dari lingkungan tempat kayu dikeringkan. Maksud: memanfaatkan secara maksimal angin dan sinar matahari sembari melindungi kayu thd siraman air hujan
. Tujuan: mengevaporasi air sebanyak mungkin dari kayu. Sasaran: 1. menyediakan kayu konstruksi bagi bangunan di daerah tropis dan mebel di taman 2. persiapan kayu untuk diawetkan dengan pengawet minyak atau larut minyak 3. pengeringan awal bagi kayu yang akan dikeringkan di dalam tanur agar beaya pengeringan dapat diturunkan.
5.2. Keunggulan dan Kelemahan 1. Investasi awal yang rendah 2. Beaya pengeringan yang rendah 3. Prinsip pengeringan mudah dipahami sehingga mudah diterapkan Kelemahan Proses pengeringan tidak terkendali 2. Kecapatan pengeringan bervariasi. Produk kayu kering angin tidak konsisten per satuan waktu. 3. Ada degradasi kualitas kayu oleh OPK
Dasar proses pengeringan Alami Pedoman dasar: mengingat suhu dan kelembaban udara tidak dapat dikendali-kan, maka proses pengeringan dilakukan dengan mengusahakan agar sirkulasi udara dapat berlangsung secara lancar. Pengaturan dilakukan dengan: 1. Bangsal atau lapangan pengeringan 2. Penumpukan kayu secara benar 3. Proteksi ujung sortimen kayu